Studi: Zat Hati Hiu Potensial Obati Hepatitis
Studi terbaru menunjukkan, antibiotik dalam tubuh ikan hiu bermanfaat untuk mengobati penyakit pada manusia. Substansi yang ditemukan dalam hati predator ganas tersebut dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti demam berdarah, sakit kuning, hingga hepatitis B, C dan D.
Disebut squalamin, antibiotik tersebut terbukti aman sebagai antivirus pada tubuh manusia. “Sangat menyenangkan dapat mengetahui squalamin berpotensi sebagai antivirus, terutama setelah studi menunjukkan manfaatnya pada manusia,” kata Ketua Peneliti dari Universitas Georgetown, Dr. Michael Zasloff di Daily Mail.
Dari percobaan terhadap hewan dan penelitian di labaratorium, para ilmuwan menemukan bahwa squalamin memproduksi antivirus yang berperan untuk melawan patogen atau penyakit dalam tubuh manusia yang belum dapat disembuhkan saat ini, seperti hepatitis.
Penemuan ini mungkin dapat mengungkap misteri bagaimana imunitas yang sangat primitif pada hiu dapat secara efektif melawan virus yang menjangkit semua makhluk hidup. “Saya percaya squalamin adalah salah satu substansi yang melindungi hiu dan beberapa hewan vertebrata kuno laut, seperti lamprey laut dari virus,” kata Zasloff.
Squalamin melindungi tubuh dari virus yang menyerang hati dan jaringan darah. Beberapa substansi serupa yang berada dalam tubuh hiu juga didapati dapat melindungi tubuh dari infeksi virus.
Para ilmuwan mengatakan ada kemungkinan untuk memanfaatkan sistem imunitas asing dalam tubuh hiu untuk mengatasi berbagai penyakit pada manusia. Zasloff mengatakan banyak antibakteri yang muncul, namun para dokter hanya memiliki sedikit antivirus untuk menolong pasiennya.
Dr. Zasloff mulai melakukan percobaan klinis squalamin pada 1995. Ia menemukan bahwa zat tersebut menghalangi pertumbuhan pembuluh darah seperti yang ditemukan pada pertumbuhan tumor dan beberapa penyakit retina. Ketika masuk dalam tubuh, squalamin hanya dapat mengakses sel tertentu, termasuk yang ada dalam pembuluh darah dan hati.
Dr Zasloff mengklaim bahwa squalamin dirancang untuk melawan infeksi virus tertentu. “Kebanyakan virus menghabiskan berjam-jam untuk menyelesaikan siklus hidupnya, sama dengan waktu yang dibutuhkan squalamin untuk melakukan pertahanan pada jaringan dan organ tubuh terhadap virus,” kata Zasloff.
Ia menambahkan bahwa squalamin bertindak cepat untuk menghambat virus bertambah serta membersihkan tubuh dari penyakit-penyakit ini dalam hitungan jam.
Studi pada hewan menunjukkan squalamin mengontrol infeksi demam kuning, virus pada kuda, dan murine cytomegalovirus. Pada beberapa kasus, hewan yang diberi squalamin sembuh dari sakitnya. Studi ini dipublikasikan dalam edisi awal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Studi terbaru menunjukkan, antibiotik dalam tubuh ikan hiu bermanfaat untuk mengobati penyakit pada manusia. Substansi yang ditemukan dalam hati predator ganas tersebut dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti demam berdarah, sakit kuning, hingga hepatitis B, C dan D.
Disebut squalamin, antibiotik tersebut terbukti aman sebagai antivirus pada tubuh manusia. “Sangat menyenangkan dapat mengetahui squalamin berpotensi sebagai antivirus, terutama setelah studi menunjukkan manfaatnya pada manusia,” kata Ketua Peneliti dari Universitas Georgetown, Dr. Michael Zasloff di Daily Mail.
Dari percobaan terhadap hewan dan penelitian di labaratorium, para ilmuwan menemukan bahwa squalamin memproduksi antivirus yang berperan untuk melawan patogen atau penyakit dalam tubuh manusia yang belum dapat disembuhkan saat ini, seperti hepatitis.
Penemuan ini mungkin dapat mengungkap misteri bagaimana imunitas yang sangat primitif pada hiu dapat secara efektif melawan virus yang menjangkit semua makhluk hidup. “Saya percaya squalamin adalah salah satu substansi yang melindungi hiu dan beberapa hewan vertebrata kuno laut, seperti lamprey laut dari virus,” kata Zasloff.
Squalamin melindungi tubuh dari virus yang menyerang hati dan jaringan darah. Beberapa substansi serupa yang berada dalam tubuh hiu juga didapati dapat melindungi tubuh dari infeksi virus.
Para ilmuwan mengatakan ada kemungkinan untuk memanfaatkan sistem imunitas asing dalam tubuh hiu untuk mengatasi berbagai penyakit pada manusia. Zasloff mengatakan banyak antibakteri yang muncul, namun para dokter hanya memiliki sedikit antivirus untuk menolong pasiennya.
Dr. Zasloff mulai melakukan percobaan klinis squalamin pada 1995. Ia menemukan bahwa zat tersebut menghalangi pertumbuhan pembuluh darah seperti yang ditemukan pada pertumbuhan tumor dan beberapa penyakit retina. Ketika masuk dalam tubuh, squalamin hanya dapat mengakses sel tertentu, termasuk yang ada dalam pembuluh darah dan hati.
Dr Zasloff mengklaim bahwa squalamin dirancang untuk melawan infeksi virus tertentu. “Kebanyakan virus menghabiskan berjam-jam untuk menyelesaikan siklus hidupnya, sama dengan waktu yang dibutuhkan squalamin untuk melakukan pertahanan pada jaringan dan organ tubuh terhadap virus,” kata Zasloff.
Ia menambahkan bahwa squalamin bertindak cepat untuk menghambat virus bertambah serta membersihkan tubuh dari penyakit-penyakit ini dalam hitungan jam.
Studi pada hewan menunjukkan squalamin mengontrol infeksi demam kuning, virus pada kuda, dan murine cytomegalovirus. Pada beberapa kasus, hewan yang diberi squalamin sembuh dari sakitnya. Studi ini dipublikasikan dalam edisi awal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo