250 Juta Wanita dan 98 Juta Pria Dewasa Masih Mengompol
Mengompol selalu identik dengan anak kecil, tetapi ternyata orang dewasa juga bisa mengalaminya. Bahkan ada sekitar 250 juta wanita dan 98 juta pria dewasa di dunia juga mengompol atau disebut dengan inkontinensia.
Inkontinensia urine adalah pengeluaran urine di saat yang tidak diinginkan (mengompol) yang sulit dikendalikan dan sering mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau sosial.
Inkontinensia urine dapat terjadi pada pria dan wanita. Jumlah penderita pada wanita dua kali lebih sering dibandingkan pria. Menurut data dari International Continence Society, sekitar 250 juta orang wanita dan 98 juta pria di seluruh dunia menderita inkontinensia.
"Inkontinensia 2 kali lebih banyak pada wanita karena faktor risikonya lebih banyak pada wanita," jelas Dr. Harrina E. Rahardjo, SpU, PhD, dari Divisi Urologi RSCM-FKUI, dalam acara Media Edukasi 'Lakukan Tindakan Tepat untuk Mengatasi Inkontinensia Urine' di Hotel Akmani, Jakarta.
Menurut Dr. Harrina, ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan inkontinensia, antara lain:
"Faktor-faktor risiko itu lebih banyak terjadi pada wanita, seperti proses persalinan dan penurunan hormon estrogen yang berfungsi menjamin integritas anatomi saluran kemih," jelas Dr Harrina.
Meski tidak mengancam nyawa, inkontinensia alias mengompol pada orang dewasa dapat menyebabkan beban bagi penderitanya baik dari psikologis maupun sosial seperti nyeri, malu, depresi dan rasa cemas.
Sayangnya, banyak orang dewasa yang menderita inkontinensia tidak menganggap gangguan ini adalah masalah serius. Padahal, mengompol pada orang dewasa masih diobati dengan berbagai cara.
"Kebanyakan orang yang tidak mencari bantuan medis adalah masyarakat yang tinggal di daerah rural (pedesaan) dengan tingkat sosial ekonomi, pendapatan dan pendidikan rendah, sehingga mengompol pada orangtua hanya dianggap biasa. Tapi bagi orang dengan sosial ekonomi tinggi, mengompol itu sangat menggangu karena menimbulkan bau, pesing," jelas Dr. Chaidir Mochtar, SpU, PhD.
Ada 3 kategori untuk terapi yang bisa dilakukan untuk mengobati inkontinensia pada orang dewasa, yaitu:
Terapi non farmakologis (terapi perilaku)
Terapi ini dikenal sebagai terapi perilaku yang diajarkan kepada pasien untuk memodifikasi perilaku kesehariannya terhadap kontrol kandung kemih, antara lain:
Pengaturan diet dan menghindari makanan atau minuman yang mempengaruhi pola berkemih (seperti kafein dan alkohol)
Program latihan berkemih yaitu latihan penguatan otot dasar panggul atau Kegel
Terapi farmalogis
Terapi farmakologis merupakan terapi obat yang dapat diberikan sesuai dengan tipe inkontinensia yang dialami.
Terapi pembedahan atau operasi
Terapi ini dapat dipertimbangkan bila terapi perilaku dan farmakologis tidak berhasil.
Mengompol selalu identik dengan anak kecil, tetapi ternyata orang dewasa juga bisa mengalaminya. Bahkan ada sekitar 250 juta wanita dan 98 juta pria dewasa di dunia juga mengompol atau disebut dengan inkontinensia.
Inkontinensia urine adalah pengeluaran urine di saat yang tidak diinginkan (mengompol) yang sulit dikendalikan dan sering mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau sosial.
Inkontinensia urine dapat terjadi pada pria dan wanita. Jumlah penderita pada wanita dua kali lebih sering dibandingkan pria. Menurut data dari International Continence Society, sekitar 250 juta orang wanita dan 98 juta pria di seluruh dunia menderita inkontinensia.
"Inkontinensia 2 kali lebih banyak pada wanita karena faktor risikonya lebih banyak pada wanita," jelas Dr. Harrina E. Rahardjo, SpU, PhD, dari Divisi Urologi RSCM-FKUI, dalam acara Media Edukasi 'Lakukan Tindakan Tepat untuk Mengatasi Inkontinensia Urine' di Hotel Akmani, Jakarta.
Menurut Dr. Harrina, ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan inkontinensia, antara lain:
- Proses penuaan (aging)
- Berkurangnya hormon estrogen (perubahan kadar hormon saat menopause)
- Kegemukan
- Riwayat persalinan dengan cara normal dengan berat badan lahir bayi yang besar
- Operasi-operasi daerah panggul seperti pengangkatan rahim
- Kelainan atau penyakit neurologis seperti stroke dan tumor otak
- Diabetes Mellitus
- Riwayat konsumsi obat-obatan yang menggangu fungsi otot-otot saluran kemih, trauma tulang belakang dan operasi tulang belakang.
"Faktor-faktor risiko itu lebih banyak terjadi pada wanita, seperti proses persalinan dan penurunan hormon estrogen yang berfungsi menjamin integritas anatomi saluran kemih," jelas Dr Harrina.
Meski tidak mengancam nyawa, inkontinensia alias mengompol pada orang dewasa dapat menyebabkan beban bagi penderitanya baik dari psikologis maupun sosial seperti nyeri, malu, depresi dan rasa cemas.
Sayangnya, banyak orang dewasa yang menderita inkontinensia tidak menganggap gangguan ini adalah masalah serius. Padahal, mengompol pada orang dewasa masih diobati dengan berbagai cara.
"Kebanyakan orang yang tidak mencari bantuan medis adalah masyarakat yang tinggal di daerah rural (pedesaan) dengan tingkat sosial ekonomi, pendapatan dan pendidikan rendah, sehingga mengompol pada orangtua hanya dianggap biasa. Tapi bagi orang dengan sosial ekonomi tinggi, mengompol itu sangat menggangu karena menimbulkan bau, pesing," jelas Dr. Chaidir Mochtar, SpU, PhD.
Ada 3 kategori untuk terapi yang bisa dilakukan untuk mengobati inkontinensia pada orang dewasa, yaitu:
Terapi non farmakologis (terapi perilaku)
Terapi ini dikenal sebagai terapi perilaku yang diajarkan kepada pasien untuk memodifikasi perilaku kesehariannya terhadap kontrol kandung kemih, antara lain:
Pengaturan diet dan menghindari makanan atau minuman yang mempengaruhi pola berkemih (seperti kafein dan alkohol)
Program latihan berkemih yaitu latihan penguatan otot dasar panggul atau Kegel
Terapi farmalogis
Terapi farmakologis merupakan terapi obat yang dapat diberikan sesuai dengan tipe inkontinensia yang dialami.
Terapi pembedahan atau operasi
Terapi ini dapat dipertimbangkan bila terapi perilaku dan farmakologis tidak berhasil.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo