7 Cara Kurangi Dampak Buruk Televisi Pada Anak
Tidak bisa dipungkiri televisi saat ini jadi bagian hidup sehari-hari anak. Bahkan ada orangtua yang sampai menjadikan televisi sebagai baby sitter anak.
Kalau hal di atas Anda lakukan, tentu akan membahayakan untuk anak. Menurut psikolog anak Vera Itabiliana, terlalu banyak menonton televisi bisa mempengaruhi daya konsentrasi anak. Menonton televisi lebih dari empat jam sehari juga cenderung membuat anak mengalami obesitas. Gara-gara televisi, anak juga bisa menjadi konsumtif.
"Malah sebuah penelitian di Indonesia membuktikan, 54% anak lebih suka nonton TV daripada main sama ayahnya," ujar Vera dalam talkshow 'Memanfaatkan Program Televisi untuk Kegiatan Home Schooling' yang digelar oleh KidZania dan Indovision di KidZania Pacific Place, Jakarta Selatan, Jumat (7/10/11).
Terlepas dari dampak buruknya, tetap saja televisi tidak bisa dilepaskan dari keseharian anak dan orangtuanya. Televisi pun tak melulu berefek buruk pada anak asalkan orangtua bisa bersikap bijak.
Vera menjelaskan beberapa manfaat dari menonton televisi di antaranya:
1. Meningkatkan kosakata anak
2. Anak bisa belajar banyak hal baru
3. Meningkatkan minat anak pada hal baru
4. Memiliki ikatan dengan tokoh atau acara yang ditonton
5. Menciptakan momen kebersamaan keluarga.
Melihat manfaat di atas, tidak ada salahnya jika orangtua menjadikan televisi sebagai sahabat untuk anak. Namun ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak buruk televisi dan memaksimalkan manfaatnya, seperti dijelaskan oleh Vera:
1. Perhatikan penempatan televisi. Jangan berikan anak televisi khusus di kamarnya. Taruh televisi di tempat yang anak tetap bisa diawasi dan didampingi saat menonton.
2. Batasi waktu anak menonton televisi, cukup 1-2 jam sehari.
3. Dampingi anak saat menonton televisi
4. Seleksi acara yang ditontonnya
5. Seleksi perannya. Jangan sampai Anda malah menjadikan televisi sebagai babysitter.
6. Pastikan selalu ada alternatif kegiatan selain menonton televisi. Misalnya saja, bermain sepeda, puzzle, berkebun, dan lain-lain.
7. Orangtua harus memberi contoh pada anak. Contohnya, ketika baru pulang kerja, jangan langsung duduk di depan televisi berjam-jam.
Tidak bisa dipungkiri televisi saat ini jadi bagian hidup sehari-hari anak. Bahkan ada orangtua yang sampai menjadikan televisi sebagai baby sitter anak.
Kalau hal di atas Anda lakukan, tentu akan membahayakan untuk anak. Menurut psikolog anak Vera Itabiliana, terlalu banyak menonton televisi bisa mempengaruhi daya konsentrasi anak. Menonton televisi lebih dari empat jam sehari juga cenderung membuat anak mengalami obesitas. Gara-gara televisi, anak juga bisa menjadi konsumtif.
"Malah sebuah penelitian di Indonesia membuktikan, 54% anak lebih suka nonton TV daripada main sama ayahnya," ujar Vera dalam talkshow 'Memanfaatkan Program Televisi untuk Kegiatan Home Schooling' yang digelar oleh KidZania dan Indovision di KidZania Pacific Place, Jakarta Selatan, Jumat (7/10/11).
Terlepas dari dampak buruknya, tetap saja televisi tidak bisa dilepaskan dari keseharian anak dan orangtuanya. Televisi pun tak melulu berefek buruk pada anak asalkan orangtua bisa bersikap bijak.
Vera menjelaskan beberapa manfaat dari menonton televisi di antaranya:
1. Meningkatkan kosakata anak
2. Anak bisa belajar banyak hal baru
3. Meningkatkan minat anak pada hal baru
4. Memiliki ikatan dengan tokoh atau acara yang ditonton
5. Menciptakan momen kebersamaan keluarga.
Melihat manfaat di atas, tidak ada salahnya jika orangtua menjadikan televisi sebagai sahabat untuk anak. Namun ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak buruk televisi dan memaksimalkan manfaatnya, seperti dijelaskan oleh Vera:
1. Perhatikan penempatan televisi. Jangan berikan anak televisi khusus di kamarnya. Taruh televisi di tempat yang anak tetap bisa diawasi dan didampingi saat menonton.
2. Batasi waktu anak menonton televisi, cukup 1-2 jam sehari.
3. Dampingi anak saat menonton televisi
4. Seleksi acara yang ditontonnya
5. Seleksi perannya. Jangan sampai Anda malah menjadikan televisi sebagai babysitter.
6. Pastikan selalu ada alternatif kegiatan selain menonton televisi. Misalnya saja, bermain sepeda, puzzle, berkebun, dan lain-lain.
7. Orangtua harus memberi contoh pada anak. Contohnya, ketika baru pulang kerja, jangan langsung duduk di depan televisi berjam-jam.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo