3 Kondisi yang Membuat Persalinan Terasa Begitu Nyeri
Melahirkan kadang dianggap horor karena rasanya begitu menyakitkan. Meskipun sudah ada obat penghilang rasa nyeri pada proses persalinan tetapi dinilai kurang membantu. Persalinan yang begitu nyeri terjadi dalam 3 kondisi ini.
Ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan. Namun 3 kondisi ini paling banyak yang mengeluhkan rasa sakit luar bisa yaitu wanita yang pertama kali melahirkan, wanita gemuk dan wanita yang lama persalinannya.
Karena ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan, Nitin K. Sekhri MD dari Columbia University Medical Center berusaha menggunakan model matematika untuk menghitung semua variabel yang mengarah pada penghitungan data yang digunakan untuk pengobatan nyeri pada 3 kondisi itu.
Dengan bantuan peneliti dari dokter dan ahli bedah Columbia University College, Rumah Sakit Sharp Mary Birch di San Diego dan University of California San Fransisco, Dr Sekhri dan rekan-rekan mewawancarai 800 orang wanita melahirkan. Dia mengumpulkan informasi mengenai etnis, usia, berat badan, tinggi badan, berapa kali telah melahirkan sebelumnya, apakah kelahirannya diinduksi, berapa minggu usia kehamilan dan berat bayi.
Skor nyeri dicatat setiap jam sampai wanita mencapai pelebaran penuh leher rahim. Dr Sekhri dan timnya menemukan bahwa wanita di bawah usia 25 tahun melaporkan skor nyeri yang lebih tinggi bahkan setelah penempatan epidural.
Dr Sekhri berspekulasi bahwa wanita yang lebih muda mungkin memiliki sistem dukungan sosial yang lemah dan mekanisme tubuh untuk mengatasi rasa sakit di tubuhnya lebih rendah.
"Kebanyakan wanita yang menerima kateter epidural dengan nyaman selama persalinan. Tetapi dalam beberapa kasus, kateter epidural tidak membantu wanita menghilangkan rasa sakit atau hanya sedikit membantu. Bahkan ada beberapa wanita yang masih terus merasa sakit setelah penempatan epidural," kata Dr Sekhri seperti dikutip dari Newswise.com.
Epidural merupakan suatu metode penyuntikan obat penahan rasa sakit (analgesik) melalui kateter atau tabung kecil yang ditempatkan ke dalam suatu ruang di tulang belakang. Penyuntikan ini dapat menyebabkan hilangnya sensasi (anestesi) dan rasa sakit (analgesik) dengan cara menghalangi penyampaian sinyal saraf sumsum tulang belakang.
Metode epidural adalah metode yang relatif aman untuk menghilangkan nyeri pada persalinan. Pada banyak kasus persalinan, metode ini cepat menghilangkan rasa nyeri. Cara ini dianggap lebih efektif daripada metode pembiusan lain saat melahirkan.
Wanita yang mengalami obesitas melaporkan nyeri lebih besar setelah penempatan metode epidural daripada wanita dengan indeks massa tubuh normal. Perbedaan ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa metode epidural terkadang lebih sulit diterapkan pada wanita gemuk dan tabung kateter lebih mudah bergeser karena obesitas sehingga menyebabkan aliran obat tidak tepat sasaran.
"Memahami bahwa wanita yang lebih muda, wanita gemuk dan wanita yang lama mengalami persalinan berisiko nyeri bahkan setelah penempatan epidural dapat membantu dokter dan perawat mengidentifikasi pasien yang rentan. Hal ini memungkinkan tim medis yang merawat pasien agar lebih memperhatikan pasien yang berisiko dan mempercepat intervensi," kata Dr Sekhri.
Melahirkan kadang dianggap horor karena rasanya begitu menyakitkan. Meskipun sudah ada obat penghilang rasa nyeri pada proses persalinan tetapi dinilai kurang membantu. Persalinan yang begitu nyeri terjadi dalam 3 kondisi ini.
Ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan. Namun 3 kondisi ini paling banyak yang mengeluhkan rasa sakit luar bisa yaitu wanita yang pertama kali melahirkan, wanita gemuk dan wanita yang lama persalinannya.
Karena ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan, Nitin K. Sekhri MD dari Columbia University Medical Center berusaha menggunakan model matematika untuk menghitung semua variabel yang mengarah pada penghitungan data yang digunakan untuk pengobatan nyeri pada 3 kondisi itu.
Dengan bantuan peneliti dari dokter dan ahli bedah Columbia University College, Rumah Sakit Sharp Mary Birch di San Diego dan University of California San Fransisco, Dr Sekhri dan rekan-rekan mewawancarai 800 orang wanita melahirkan. Dia mengumpulkan informasi mengenai etnis, usia, berat badan, tinggi badan, berapa kali telah melahirkan sebelumnya, apakah kelahirannya diinduksi, berapa minggu usia kehamilan dan berat bayi.
Skor nyeri dicatat setiap jam sampai wanita mencapai pelebaran penuh leher rahim. Dr Sekhri dan timnya menemukan bahwa wanita di bawah usia 25 tahun melaporkan skor nyeri yang lebih tinggi bahkan setelah penempatan epidural.
Dr Sekhri berspekulasi bahwa wanita yang lebih muda mungkin memiliki sistem dukungan sosial yang lemah dan mekanisme tubuh untuk mengatasi rasa sakit di tubuhnya lebih rendah.
"Kebanyakan wanita yang menerima kateter epidural dengan nyaman selama persalinan. Tetapi dalam beberapa kasus, kateter epidural tidak membantu wanita menghilangkan rasa sakit atau hanya sedikit membantu. Bahkan ada beberapa wanita yang masih terus merasa sakit setelah penempatan epidural," kata Dr Sekhri seperti dikutip dari Newswise.com.
Epidural merupakan suatu metode penyuntikan obat penahan rasa sakit (analgesik) melalui kateter atau tabung kecil yang ditempatkan ke dalam suatu ruang di tulang belakang. Penyuntikan ini dapat menyebabkan hilangnya sensasi (anestesi) dan rasa sakit (analgesik) dengan cara menghalangi penyampaian sinyal saraf sumsum tulang belakang.
Metode epidural adalah metode yang relatif aman untuk menghilangkan nyeri pada persalinan. Pada banyak kasus persalinan, metode ini cepat menghilangkan rasa nyeri. Cara ini dianggap lebih efektif daripada metode pembiusan lain saat melahirkan.
Wanita yang mengalami obesitas melaporkan nyeri lebih besar setelah penempatan metode epidural daripada wanita dengan indeks massa tubuh normal. Perbedaan ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa metode epidural terkadang lebih sulit diterapkan pada wanita gemuk dan tabung kateter lebih mudah bergeser karena obesitas sehingga menyebabkan aliran obat tidak tepat sasaran.
"Memahami bahwa wanita yang lebih muda, wanita gemuk dan wanita yang lama mengalami persalinan berisiko nyeri bahkan setelah penempatan epidural dapat membantu dokter dan perawat mengidentifikasi pasien yang rentan. Hal ini memungkinkan tim medis yang merawat pasien agar lebih memperhatikan pasien yang berisiko dan mempercepat intervensi," kata Dr Sekhri.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo