4 Tips Agar Pernikahan Tak Berakhir Cerai
Menjaga keutuhan sebuah pernikahan memang tidak mudah. Namun bukan berarti Anda dan pasangan tak mampu melakukannya.
Cukup banyak ahli atau psikolog yang kerap memberikan nasihatnya untuk membantu pasangan mempertahankan rumah tangganya. Selain dari mereka, beberapa riset berikut juga bisa membantu Anda mencegah agar tidak terjadi perceraian dalam pernikahan yang sedang dijalani, seperti dikutip dari Huffington Post:
1. Jangan Matrealistis
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 1.734 pasangan menikah menunjukkan, pasangan yang tidak terlalu mengagung-agungkan uang, skornya pada stabilitas pernikahan lebih tinggi 10-15%. Sementara pasangan yang matrealistis memiliki skor lebih rendah.
Menurut Jason Caroll, seorang profesor di Brigham Young University, Utah, Amerika Serikat yang menjadi pemimpin penelitian itu, pasangan matrealistis memiliki komunikasi yang buruk. Pasangan itu juga sulit mengatasi konflik dan sangat rendah tingkat responsifnya pada pasangannya.
2. Miliki Waktu Sendiri
Tidak sedikit pasangan yang merasa mereka harus selalu menghabiskan waktu bersama, agar pernikahan itu bahagia. Namun kenyataannya, tidak selalu hal itu wajib dilakoni.
Anda dan suami juga perlu memiliki waktu sendiri. Iris Krasnow dalam bukunya The Secret Lives of Wives, yang ditulis berdasarkan wawancara dengan 200 wanita, ia mengungkapkan wanita yang tidak menghabiskan seluruh waktunya bersama pasangan justru bahagia. Pasangan yang bisa memiliki waktu sendiri ini bisa saling berkembang bersama, tapi tidak membuat mereka ketergantungan.
3. Bercinta
Sudah bukan rahasia lagi kalau seks dan keintiman adalah salah satu faktor penting dalam sebuah pernikahan. Berbagai survei pun membuktikan kalau seks, meski bukan yang utama, tetap penting dilakukan suami-istri.
Survei yang dilakukan situs Life Goes Strong menunjukkan, 61% pria berusia 45-55 tahun setuju kehidupan seks yang baik adalah bagian penting dalam sebuah hubungan yang sehat. Sementara pada responden wanita, ada 45% wanita yang setuju soal hal itu.
Riset lainnya yang dilakukan pada 4.290 pria dan 4.366 wanita oleh La Trobe University, Melbourne, Australia. Dari penelitian itu terungkap, 54% pria dan 42% wanita mengaku tidak bahagia dengan frekuensi bercinta dengan pasangan mereka. Pihak pria ingin lebih sering, sedangkan 1/3 wanita merasa mendapatkan lebih banyak dari yang mereka inginkan.
4. Lakukan Hal Kecil
Tara Parker-Pop seorang blogger di New York Times yang menulis buku 'For Better: The Science of a Good Marriage' berujar, cukup banyak penelitian yang menunjukkan hal paling menentukan dari kelanggengan sebuah pernikahan ternyata tindakan-tindakan kecil dan sederhana. Misalnya saja, lakukan setidaknya tiga hal mudah ini pada pasangan yaitu tersenyum, menyentuhnya dan memujinya.
Penelitian yang dilakukan Arizona State University pada 2007 juga menemukan hal serupa. Dalam penelitian itu yang diteliti adalah beberapa pasangan menikah dan mahasiswa yang memiliki teman sekamar. Peneliti menanyakan apakah mereka saling menghargai tugas rumah yang dilakukan oleh pasangan atau temannya. Hasilnya ditemukan, bahwa sebagian besar dari mereka merasa sangat beruntung memiliki partner yang menghargai, paling tidak dengan cara berterima kasih. Selain itu, mereka yang dihargai lebih sedikit merasa benci ketika mereka melakukan pekerjaan lebih berat dari partnernya itu. Rasa dihargai juga membuat mereka puas terhadap hubungan yang dijalaninya.
Menjaga keutuhan sebuah pernikahan memang tidak mudah. Namun bukan berarti Anda dan pasangan tak mampu melakukannya.
Cukup banyak ahli atau psikolog yang kerap memberikan nasihatnya untuk membantu pasangan mempertahankan rumah tangganya. Selain dari mereka, beberapa riset berikut juga bisa membantu Anda mencegah agar tidak terjadi perceraian dalam pernikahan yang sedang dijalani, seperti dikutip dari Huffington Post:
1. Jangan Matrealistis
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 1.734 pasangan menikah menunjukkan, pasangan yang tidak terlalu mengagung-agungkan uang, skornya pada stabilitas pernikahan lebih tinggi 10-15%. Sementara pasangan yang matrealistis memiliki skor lebih rendah.
Menurut Jason Caroll, seorang profesor di Brigham Young University, Utah, Amerika Serikat yang menjadi pemimpin penelitian itu, pasangan matrealistis memiliki komunikasi yang buruk. Pasangan itu juga sulit mengatasi konflik dan sangat rendah tingkat responsifnya pada pasangannya.
2. Miliki Waktu Sendiri
Tidak sedikit pasangan yang merasa mereka harus selalu menghabiskan waktu bersama, agar pernikahan itu bahagia. Namun kenyataannya, tidak selalu hal itu wajib dilakoni.
Anda dan suami juga perlu memiliki waktu sendiri. Iris Krasnow dalam bukunya The Secret Lives of Wives, yang ditulis berdasarkan wawancara dengan 200 wanita, ia mengungkapkan wanita yang tidak menghabiskan seluruh waktunya bersama pasangan justru bahagia. Pasangan yang bisa memiliki waktu sendiri ini bisa saling berkembang bersama, tapi tidak membuat mereka ketergantungan.
3. Bercinta
Sudah bukan rahasia lagi kalau seks dan keintiman adalah salah satu faktor penting dalam sebuah pernikahan. Berbagai survei pun membuktikan kalau seks, meski bukan yang utama, tetap penting dilakukan suami-istri.
Survei yang dilakukan situs Life Goes Strong menunjukkan, 61% pria berusia 45-55 tahun setuju kehidupan seks yang baik adalah bagian penting dalam sebuah hubungan yang sehat. Sementara pada responden wanita, ada 45% wanita yang setuju soal hal itu.
Riset lainnya yang dilakukan pada 4.290 pria dan 4.366 wanita oleh La Trobe University, Melbourne, Australia. Dari penelitian itu terungkap, 54% pria dan 42% wanita mengaku tidak bahagia dengan frekuensi bercinta dengan pasangan mereka. Pihak pria ingin lebih sering, sedangkan 1/3 wanita merasa mendapatkan lebih banyak dari yang mereka inginkan.
4. Lakukan Hal Kecil
Tara Parker-Pop seorang blogger di New York Times yang menulis buku 'For Better: The Science of a Good Marriage' berujar, cukup banyak penelitian yang menunjukkan hal paling menentukan dari kelanggengan sebuah pernikahan ternyata tindakan-tindakan kecil dan sederhana. Misalnya saja, lakukan setidaknya tiga hal mudah ini pada pasangan yaitu tersenyum, menyentuhnya dan memujinya.
Penelitian yang dilakukan Arizona State University pada 2007 juga menemukan hal serupa. Dalam penelitian itu yang diteliti adalah beberapa pasangan menikah dan mahasiswa yang memiliki teman sekamar. Peneliti menanyakan apakah mereka saling menghargai tugas rumah yang dilakukan oleh pasangan atau temannya. Hasilnya ditemukan, bahwa sebagian besar dari mereka merasa sangat beruntung memiliki partner yang menghargai, paling tidak dengan cara berterima kasih. Selain itu, mereka yang dihargai lebih sedikit merasa benci ketika mereka melakukan pekerjaan lebih berat dari partnernya itu. Rasa dihargai juga membuat mereka puas terhadap hubungan yang dijalaninya.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo