Situasi di Tempat Kerja yang Sering Jadi Sumber Penyakit
Keyboard komputer yang jarang dibersihkan memang bisa menjadi penyakit karena banyak ditumbuhi kuman. Namun sumber penyakit di tempat kerja sebenarnya bukan hanya kuman dan kotoran, tetapi juga stres karena kondisi-kondisi berikut ini.
Dalam sebuah penelitian tahun 2011, Ashley E Nixon dari Willamette University menganalisis 72 laporan hasil penelitian sebelumnya yang membahas masalah kesehatan kerja. Hasilnya, stres menjadi pemicu utama gangguan kesehatan yang sering dialami para karyawan.
Meski pemicunya adalah stres yang lebih terkait dengan faktor psikologis, dampaknya juga banyak mempengaruhi kesehatan secara fisik. Berbagai keluhan yang berhubungan dengan stres antara lain sakit kepala, sakit punggung, gamgguan tidur dan gangguan pencernaan.
Beberapa pemicu stres di tempat kerja beserta dampaknya pada kesehatan fisik seperti dikutip dari Spring, Jumat (28/10/2011) adalah sebagai berikut.
1. Lingkungan kerja kurang mendukung
Ketika seorang karyawan sudah sangat bersemangat tetapi kondisi lingkungan kerja kurang mendukung, maka karyawan tersebut akan mudah mengalami stres. Misalnya karena waktu yang disediakan sangat terbatas, sementara fasilitas penunjangnya juga terbatas sehingga target-target mustahil bisa dicapai.
Keluhan secara fisik yang sering dipicu oleh masalah seperti ini adalah rasa letih yang berlebih atau fatigue dan gangguan pencernaan.
2. Perintah ganda
Di lingkungan kerja, seringkali karyawan menerima satu perintah dari salah satu atasan dan pada saat yang sama atasannya yang lain memberinya perintah berbeda. Kedua perintah itu mungkin tidak sulit untuk dikerjakan, namun untuk melakukannya pada saat yang bersamaan tentu menjadi lebih berat.
Kondisi ini sangat menyebalkan dan ikut bertanggung jawab atas munculnya keluhan sakit perut atau gangguan pencernaan di tempat kerja.
3. Konflik interpersonal
Perilaku kasar dari rekan kerja, bullying dari senior atau perselisihan pendapat yang berlarut-larut merupakan salah satu pemicu stres yang banyak ditemukan di tempat kerja. Kondisi-kondisi ini termasuk konflik interpersonal yang bisa menyebabkan penyakit.
Gangguan kesehatan yang paling berhubungan dengan konflik interpersonal adalah susah tidur.
4. Beban kerja terlalu berat
Kondisi ini biasanya paling banyak dikeluhkan oleh para karyawan, namun efeknya bagi kesehatan ternyata tidak seberapa besar dibandingkan kondisi lain yang sudah disebutkan sebelumnya. Artinya beban kerja yang terlalu berat masih lebih sehat dibandingkan punya atasan atau rekan kerja yang menyebalkan.
Gangguan kesehatan yang sering dipicu oleh beban kerja berlebihan adalah fatigue atau rasa letih yang berlebihan.
5. Ambiguitas peran
Ketidakjelasan atau ambiguitas peran terjadi ketika seorang karyawan tidak tahu apa yang harus dikerjakan, atau apa yang diharapkan oleh atasan dari pekerjaannya. Akhirnya ia bekerja hanya berdasarkan perintah, sehingga kadang-kadang kehilangan semangat lalu stres.
Berdasarkan penelitian, kondisi ini paling banyak menyebabkan fatigue atau sangat letih.
6. Jam kerja yang terlalu lama
Di zaman moderen seperti sekarang ini, jam kerja sepertinya tidak terlalu diperhitungkan karena sebagian besar perusahaan lebih berorientasi pada hasil dan bukan hanya memperhitungkan jam kerja. Akibatnya ada yang bekerja dari pagi sampai sore, lalu tidak sempat memiliki kehidupan lain di luar pekerjaannya.
Jam kerja yang terlalu panjang banyak dikaitkan dengan gangguan kesehatan fisik, antara lain peningkatan tekanan pada bola mata, sakit punggung dan juga gangguan tidur.
Keyboard komputer yang jarang dibersihkan memang bisa menjadi penyakit karena banyak ditumbuhi kuman. Namun sumber penyakit di tempat kerja sebenarnya bukan hanya kuman dan kotoran, tetapi juga stres karena kondisi-kondisi berikut ini.
Dalam sebuah penelitian tahun 2011, Ashley E Nixon dari Willamette University menganalisis 72 laporan hasil penelitian sebelumnya yang membahas masalah kesehatan kerja. Hasilnya, stres menjadi pemicu utama gangguan kesehatan yang sering dialami para karyawan.
Meski pemicunya adalah stres yang lebih terkait dengan faktor psikologis, dampaknya juga banyak mempengaruhi kesehatan secara fisik. Berbagai keluhan yang berhubungan dengan stres antara lain sakit kepala, sakit punggung, gamgguan tidur dan gangguan pencernaan.
Beberapa pemicu stres di tempat kerja beserta dampaknya pada kesehatan fisik seperti dikutip dari Spring, Jumat (28/10/2011) adalah sebagai berikut.
1. Lingkungan kerja kurang mendukung
Ketika seorang karyawan sudah sangat bersemangat tetapi kondisi lingkungan kerja kurang mendukung, maka karyawan tersebut akan mudah mengalami stres. Misalnya karena waktu yang disediakan sangat terbatas, sementara fasilitas penunjangnya juga terbatas sehingga target-target mustahil bisa dicapai.
Keluhan secara fisik yang sering dipicu oleh masalah seperti ini adalah rasa letih yang berlebih atau fatigue dan gangguan pencernaan.
2. Perintah ganda
Di lingkungan kerja, seringkali karyawan menerima satu perintah dari salah satu atasan dan pada saat yang sama atasannya yang lain memberinya perintah berbeda. Kedua perintah itu mungkin tidak sulit untuk dikerjakan, namun untuk melakukannya pada saat yang bersamaan tentu menjadi lebih berat.
Kondisi ini sangat menyebalkan dan ikut bertanggung jawab atas munculnya keluhan sakit perut atau gangguan pencernaan di tempat kerja.
3. Konflik interpersonal
Perilaku kasar dari rekan kerja, bullying dari senior atau perselisihan pendapat yang berlarut-larut merupakan salah satu pemicu stres yang banyak ditemukan di tempat kerja. Kondisi-kondisi ini termasuk konflik interpersonal yang bisa menyebabkan penyakit.
Gangguan kesehatan yang paling berhubungan dengan konflik interpersonal adalah susah tidur.
4. Beban kerja terlalu berat
Kondisi ini biasanya paling banyak dikeluhkan oleh para karyawan, namun efeknya bagi kesehatan ternyata tidak seberapa besar dibandingkan kondisi lain yang sudah disebutkan sebelumnya. Artinya beban kerja yang terlalu berat masih lebih sehat dibandingkan punya atasan atau rekan kerja yang menyebalkan.
Gangguan kesehatan yang sering dipicu oleh beban kerja berlebihan adalah fatigue atau rasa letih yang berlebihan.
5. Ambiguitas peran
Ketidakjelasan atau ambiguitas peran terjadi ketika seorang karyawan tidak tahu apa yang harus dikerjakan, atau apa yang diharapkan oleh atasan dari pekerjaannya. Akhirnya ia bekerja hanya berdasarkan perintah, sehingga kadang-kadang kehilangan semangat lalu stres.
Berdasarkan penelitian, kondisi ini paling banyak menyebabkan fatigue atau sangat letih.
6. Jam kerja yang terlalu lama
Di zaman moderen seperti sekarang ini, jam kerja sepertinya tidak terlalu diperhitungkan karena sebagian besar perusahaan lebih berorientasi pada hasil dan bukan hanya memperhitungkan jam kerja. Akibatnya ada yang bekerja dari pagi sampai sore, lalu tidak sempat memiliki kehidupan lain di luar pekerjaannya.
Jam kerja yang terlalu panjang banyak dikaitkan dengan gangguan kesehatan fisik, antara lain peningkatan tekanan pada bola mata, sakit punggung dan juga gangguan tidur.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo