Rahasia Tetap Fit Saat Tiba Musim Flu
Ada orang yang gampang sekali tertular flu dan pilek saat musim sedang tidak bersahabat. Tapi ada juga orang lain yang tetap fit meskipun berada disekitar orang-orang yang sedang flu, pilek ataupun batuk. Bisa jadi ini rahasianya.
Ketika musim sedang buruk penularan flu akan semakin mudah terjadi. Para peneliti telah melakukan studi yang dapat mengungkapkan rahasia tetap fit meskipun sedang dikelilingi berbagai kuman, termasuk virus flu.
Rahasia agar tetap fit ketika sedang berlangsung musim flu seperti dikutip dari CNNHealth, antara lain:
1. Banyak menghirup udara segar
Mungkin tinggal di dalam rumah terdengar akan lebih menjaga kita dari tertularnya berbagai macam penyakit. Apalagi ketika cuaca diluar sedang sangat dingin, tampaknya akan lebih baik tetap berada di dalam rumah supaya tidak sakit.
Namun, kadang berada di dalam rumah justru menempatkan seseorang dalam kontak langsung yang konstan dengan orang lain, tentunya beserta virus dan bakteri yang mereka bawa. Menghirup udara segar juga dapat menyehatkan sistem pernapasan. Selain itu, oleh karena efek relaksasinya juga dapat membuat pikiran lebih segar.
Menghirup udara segar tidah hanya mengistirahatkan seseorang dari berkontak dengan semua virus dan bakteri yang beredar di dalam ruangan. Tetapi jalan-jalan di tempat dengan udara segar benar-benar dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Sebuah studi pada tahun 2010 oleh Appalachian State University menunjukkan bahwa, orang yang berjalan cepat selama 30-45 menit 5 hari hari dalam seminggu selama musim dingin akan lebih sedikit menderita penyakit daripada orang-orang yang tidak melakukan aktivitas tersebut.
"Latihan atau aktivitas fisik menyebabkan peningkatan sel-sel pembunuh alami, neutrofil, dan monosit, yang pada akhirnya dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh," kata Ather Ali, ND, MPH, asisten direktur Complementary/Alternative Medicine Research di Yale Griffin Prevention Research Center.
2. Relaksasi dapat melawan pilek
Begitu banyaknya kegiatan sehari-hari membuat banyak orang tidak memiliki waktu untuk bersantai atau relaksasi. Relaksasi atau hanya bersantai sejenak dapat mengurangi stres yang sedang kita alami.
Namun bersantai atau relaksasi seringkali berada pada urutan terakhir dari daftar kegiatan sehari-hari. Padahal relaksasi seharusnya menjadi prioritas. "Karena stres akan meningkatkan kerentanan seseorang untuk terkena flu," ujar Ali.
Dalam proses jangka panjang, hal tersebut mengarah pada pengeluaran hormon stres yang sedang berlangsung, seperti glukokortikoid. Hormon tersebut akan menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi sel yang merupakan sinyal molekul yang disebut sitokin. Sitokin dapat memicu respons melawan penyakit dari sistem kekebalan tubuh.
"Ketika sedang stres seseorang juga cenderung lebih tidak mengurus dan merawat diri sendiri. Sehingga seringkali tidak memperhatikan pola makan, kurang tidur, dan kurang olahraga," kata Ali.
3. Mencuci tangan secara rutin
Pilek dan flu dapat menyebar terlalu mudah melalui sentuhan. Terutama setelah seseorang menyentuh permukaan keras seperti meja dan pegangan pintu, di mana virus dapat bertahan selama 2-8 jam. Jauhkan jari dan tangan dari mata, hidung, dan mulut sebisa mungkin, dan pastikan untuk mencuci tangan secara rutin.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sabun dan air tetap alat yang paling efektif untuk mencuci tangan. Kuman dapat tumbuh pada sabun batangan, jadi sebaiknya gunakan jenis sabun cair. Menggosok dengan sabun selama 20 detik sebelum dibilas, dan pastikan setelah itu tangan benar-benar kering. Tetapi jangan mengeringkan tangan yang telah dicuci menggunakan pakaian yang kita kenakan.
"Tangan basah jauh lebih mungkin untuk menyebarkan bakteri daripada tangan yang kering," kata Dana Simpler, MD, seorang dokter di Mercy Medical Center, Baltimore.
Menggunakan hand sanitizer juga dianjurkan. Karena setidaknya dapat mengurangi penyebaran kuman. Sebuah survei pada tahun 2010 oleh American Cleaning Institute menemukan bahwa, kurang dari 40 persen orang yang mencuci tangan setelah batuk atau bersin.
Hal tersebut berarti akan menempatkan virus kembali ke luar dan menyebarkannya pada orang lain. Sehingga dengan menggunakan hand sanitizer setidaknya dapat mengurangi penyebaran kuman meskipun tidak mencuci tangan.
4. Tidur yang cukup
Melalui malam dengan gelisah sesekali tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi jika kurang tidur secara terus-menerus dapat menghambat kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk berfungsi, juga meningkatkan risiko dari segala macam masalah kesehatan, termasuk diabetes, penyakit jantung, obesitas dan depresi.
Meskipun para ahli sering mengatakan bahwa, kebutuhan tidur setiap orang berbeda. Namun sebuah studi yang dilakukan oleh Carnegie Mellon pada tahun 2009 menemukan bahwa, tidur kurang dari 7 jam sehari meningkatkan risiko terkena flu sebanyak 3 kali lipat. Tidur selama 7 jam tersebut, bukan merupakan tidur yang terputus-putus tetapi tidur nyenyak selama 7 jam.
"Kadangkala memikirkan pemecahan masalah yang sedang kita alami sebelum tidur, dapat mengganggu tidur," Kata Leslie Swanson, Ph.D., seorang sleep specialist dari department of psychiatry di University of Michigan, Ann Arbor.
Untuk mengatasi hal tersebut dapat mencoba teknik relaksasi. Teknik tersebut dimulai dari jari kaki. Kontraksikan semua otot, tahan selama beberapa detik, dan kemudian kendurkan. Dengan melakukan hal tersebut sebelum tidur dapat membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
Ada orang yang gampang sekali tertular flu dan pilek saat musim sedang tidak bersahabat. Tapi ada juga orang lain yang tetap fit meskipun berada disekitar orang-orang yang sedang flu, pilek ataupun batuk. Bisa jadi ini rahasianya.
Ketika musim sedang buruk penularan flu akan semakin mudah terjadi. Para peneliti telah melakukan studi yang dapat mengungkapkan rahasia tetap fit meskipun sedang dikelilingi berbagai kuman, termasuk virus flu.
Rahasia agar tetap fit ketika sedang berlangsung musim flu seperti dikutip dari CNNHealth, antara lain:
1. Banyak menghirup udara segar
Mungkin tinggal di dalam rumah terdengar akan lebih menjaga kita dari tertularnya berbagai macam penyakit. Apalagi ketika cuaca diluar sedang sangat dingin, tampaknya akan lebih baik tetap berada di dalam rumah supaya tidak sakit.
Namun, kadang berada di dalam rumah justru menempatkan seseorang dalam kontak langsung yang konstan dengan orang lain, tentunya beserta virus dan bakteri yang mereka bawa. Menghirup udara segar juga dapat menyehatkan sistem pernapasan. Selain itu, oleh karena efek relaksasinya juga dapat membuat pikiran lebih segar.
Menghirup udara segar tidah hanya mengistirahatkan seseorang dari berkontak dengan semua virus dan bakteri yang beredar di dalam ruangan. Tetapi jalan-jalan di tempat dengan udara segar benar-benar dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Sebuah studi pada tahun 2010 oleh Appalachian State University menunjukkan bahwa, orang yang berjalan cepat selama 30-45 menit 5 hari hari dalam seminggu selama musim dingin akan lebih sedikit menderita penyakit daripada orang-orang yang tidak melakukan aktivitas tersebut.
"Latihan atau aktivitas fisik menyebabkan peningkatan sel-sel pembunuh alami, neutrofil, dan monosit, yang pada akhirnya dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh," kata Ather Ali, ND, MPH, asisten direktur Complementary/Alternative Medicine Research di Yale Griffin Prevention Research Center.
2. Relaksasi dapat melawan pilek
Begitu banyaknya kegiatan sehari-hari membuat banyak orang tidak memiliki waktu untuk bersantai atau relaksasi. Relaksasi atau hanya bersantai sejenak dapat mengurangi stres yang sedang kita alami.
Namun bersantai atau relaksasi seringkali berada pada urutan terakhir dari daftar kegiatan sehari-hari. Padahal relaksasi seharusnya menjadi prioritas. "Karena stres akan meningkatkan kerentanan seseorang untuk terkena flu," ujar Ali.
Dalam proses jangka panjang, hal tersebut mengarah pada pengeluaran hormon stres yang sedang berlangsung, seperti glukokortikoid. Hormon tersebut akan menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi sel yang merupakan sinyal molekul yang disebut sitokin. Sitokin dapat memicu respons melawan penyakit dari sistem kekebalan tubuh.
"Ketika sedang stres seseorang juga cenderung lebih tidak mengurus dan merawat diri sendiri. Sehingga seringkali tidak memperhatikan pola makan, kurang tidur, dan kurang olahraga," kata Ali.
3. Mencuci tangan secara rutin
Pilek dan flu dapat menyebar terlalu mudah melalui sentuhan. Terutama setelah seseorang menyentuh permukaan keras seperti meja dan pegangan pintu, di mana virus dapat bertahan selama 2-8 jam. Jauhkan jari dan tangan dari mata, hidung, dan mulut sebisa mungkin, dan pastikan untuk mencuci tangan secara rutin.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sabun dan air tetap alat yang paling efektif untuk mencuci tangan. Kuman dapat tumbuh pada sabun batangan, jadi sebaiknya gunakan jenis sabun cair. Menggosok dengan sabun selama 20 detik sebelum dibilas, dan pastikan setelah itu tangan benar-benar kering. Tetapi jangan mengeringkan tangan yang telah dicuci menggunakan pakaian yang kita kenakan.
"Tangan basah jauh lebih mungkin untuk menyebarkan bakteri daripada tangan yang kering," kata Dana Simpler, MD, seorang dokter di Mercy Medical Center, Baltimore.
Menggunakan hand sanitizer juga dianjurkan. Karena setidaknya dapat mengurangi penyebaran kuman. Sebuah survei pada tahun 2010 oleh American Cleaning Institute menemukan bahwa, kurang dari 40 persen orang yang mencuci tangan setelah batuk atau bersin.
Hal tersebut berarti akan menempatkan virus kembali ke luar dan menyebarkannya pada orang lain. Sehingga dengan menggunakan hand sanitizer setidaknya dapat mengurangi penyebaran kuman meskipun tidak mencuci tangan.
4. Tidur yang cukup
Melalui malam dengan gelisah sesekali tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi jika kurang tidur secara terus-menerus dapat menghambat kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk berfungsi, juga meningkatkan risiko dari segala macam masalah kesehatan, termasuk diabetes, penyakit jantung, obesitas dan depresi.
Meskipun para ahli sering mengatakan bahwa, kebutuhan tidur setiap orang berbeda. Namun sebuah studi yang dilakukan oleh Carnegie Mellon pada tahun 2009 menemukan bahwa, tidur kurang dari 7 jam sehari meningkatkan risiko terkena flu sebanyak 3 kali lipat. Tidur selama 7 jam tersebut, bukan merupakan tidur yang terputus-putus tetapi tidur nyenyak selama 7 jam.
"Kadangkala memikirkan pemecahan masalah yang sedang kita alami sebelum tidur, dapat mengganggu tidur," Kata Leslie Swanson, Ph.D., seorang sleep specialist dari department of psychiatry di University of Michigan, Ann Arbor.
Untuk mengatasi hal tersebut dapat mencoba teknik relaksasi. Teknik tersebut dimulai dari jari kaki. Kontraksikan semua otot, tahan selama beberapa detik, dan kemudian kendurkan. Dengan melakukan hal tersebut sebelum tidur dapat membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo