Keringat Manusia Lebih Bau Dibanding Gorila
Orang yang bermasalah dengan bau badan jangan diledek baunya mirip gorila, bisa-bisa gorila tersinggung. Diakui atau tidak, penelitian membuktikan bahwa manusia punya bau keringat paling menyengat di antara semua makhluk selain tumbuhan.
Berkat bau keringatnya yang paling menyengat itulah, manusia menjadi mangsa paling menarik bagi berbagai jenis nyamuk penyebar parasit. Akibatnya menusia lebih rentan dibanding binatang untuk terkena penyakit-penyakit bersumber nyamuk seperti malaria dan yellow fever (demam kuning).
Lantas apa yang menyebabkan keringat manusia lebih berbau dibanding binatang?
Penelitian yang dilakukan oleh Renate Smallegange dari Wageningen University membuktikan, komposisi keringat manusia didominasi oleh senyawa volatil atau mudah menguap. Di antaranya adalah karbon dioksida, amonia, asam laktat dan 7 senyawa karboksilat.
Bukan itu saja, koloni mikroba yang menghuni permukaan kulit manusia boleh dibilang paling beragam. Beberapa jenis mikroba mampu membuat senyawa yang tidak volatil menjadi volatil (mudah menguap), sehingga bau keringat menjadi semakin menyengat.
Smallegange juga membandingkan komposisi keringat pada manusia dengan keringat pada beberapa spesies binatang. Hasilnya membuktikan, jika sama-sama tidak mandi maka bau keringat manusia sebenarnya paling bau dibanding spesies lain di keluarga binatang.
Jerapah dan ayam misalnya, keringat yang dikeluarkan dari kulit maupun bulunya memiliki komposisi jauh lebih sederhana karena hanya terdiri dari beberapa senyawa karbosilat. Simpanse dan gorila yang dikatakan paling dekat kekerabatannya dengan manusia, komposisi keringatnya juga lebih sederhana.
"Senyawa-senyawa volatil pada keringat manusia diduga kuat menjadi faktor utama yang membuat banyak nyamuk hanya tertarik pada manusia," ungkap Smallegange dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Trends in Parasitology, seperti dikutip dari MSNBC.
Dugaan ini sejalan dengan beberapa penelitian lain yang membuktikan bahwa nyamuk paling tertarik pada bau badan manusia. Salah satunya mengatakan, karbon dioksida yang berasal dari keringat dan pernapasan bisa menarik perhatian nyamuk demam berdarah.
Orang yang bermasalah dengan bau badan jangan diledek baunya mirip gorila, bisa-bisa gorila tersinggung. Diakui atau tidak, penelitian membuktikan bahwa manusia punya bau keringat paling menyengat di antara semua makhluk selain tumbuhan.
Berkat bau keringatnya yang paling menyengat itulah, manusia menjadi mangsa paling menarik bagi berbagai jenis nyamuk penyebar parasit. Akibatnya menusia lebih rentan dibanding binatang untuk terkena penyakit-penyakit bersumber nyamuk seperti malaria dan yellow fever (demam kuning).
Lantas apa yang menyebabkan keringat manusia lebih berbau dibanding binatang?
Penelitian yang dilakukan oleh Renate Smallegange dari Wageningen University membuktikan, komposisi keringat manusia didominasi oleh senyawa volatil atau mudah menguap. Di antaranya adalah karbon dioksida, amonia, asam laktat dan 7 senyawa karboksilat.
Bukan itu saja, koloni mikroba yang menghuni permukaan kulit manusia boleh dibilang paling beragam. Beberapa jenis mikroba mampu membuat senyawa yang tidak volatil menjadi volatil (mudah menguap), sehingga bau keringat menjadi semakin menyengat.
Smallegange juga membandingkan komposisi keringat pada manusia dengan keringat pada beberapa spesies binatang. Hasilnya membuktikan, jika sama-sama tidak mandi maka bau keringat manusia sebenarnya paling bau dibanding spesies lain di keluarga binatang.
Jerapah dan ayam misalnya, keringat yang dikeluarkan dari kulit maupun bulunya memiliki komposisi jauh lebih sederhana karena hanya terdiri dari beberapa senyawa karbosilat. Simpanse dan gorila yang dikatakan paling dekat kekerabatannya dengan manusia, komposisi keringatnya juga lebih sederhana.
"Senyawa-senyawa volatil pada keringat manusia diduga kuat menjadi faktor utama yang membuat banyak nyamuk hanya tertarik pada manusia," ungkap Smallegange dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Trends in Parasitology, seperti dikutip dari MSNBC.
Dugaan ini sejalan dengan beberapa penelitian lain yang membuktikan bahwa nyamuk paling tertarik pada bau badan manusia. Salah satunya mengatakan, karbon dioksida yang berasal dari keringat dan pernapasan bisa menarik perhatian nyamuk demam berdarah.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo