Banyak Orang Ingin Stop Merokok, Baru 6 Persen yang Sukses
Berhenti merokok sepertinya memang adalah hal yang paling sulit dilakukan para pecandu nikotin. Dari banyak orang yang ingin berhenti merokok, baru ada 6 persen yang benar-benar berhasil.
Studi baru yang dilakukan U.S. Center for Disease Control and Prevention (CDC) menggarisbawahi betapa sulitnya orang untuk berhenti merokok. Dari 69 persen perokok di Amerika Serikat yang ingin berhenti, hanya 6 persen yang benar-benar berhasil melakukannya.
Menurut studi, pria dan wanita kulit putih lebih mudah berhenti merokok. Tetapi orang yang memiliki pendidikan tinggi dan mencari bantuan atau minum obat tanpa memandang ras merupakan orang yang paling mudah berhasil.
Dari tingkat pendidikan, studi menunjukkan bahwa orang dengan pendidikan tinggi memiliki tingkat keberhasilan sebesar 8,9 persen dibandingkan orang dengan pendidikan rendah yang hanya 3,2 persen.
Sedangkan di antara pria kulit hitam, hampir 76 persen ingin berhenti merokok dan 59 persen sudah mencoba namun hanya 3,3 persen yang berhasil, tingkat terendah untuk seluruh etnis.
Di antara semua orang yang mencoba berhenti merokok, studi menunjukkan bahwa keberhasilan bisa 2 atau 3 kali lipat bila dengan menggunakan bantuan obat atau mencari konseling dokter.
"Beberapa ketakutan agresif yang dikampanyekan oleh kalangan anti rokok membuat lebih banyak perokok bertekad untuk berhenti. Namun dari hasil studi ini menunjukkan hasil yang berlawanan. Itu meyakinkan pada kami sulitnya membuat orang berhenti merokok," jelas Dr Timothy McAfee, direktur U.S. Centers for Disease Control and Prevention's Office on Smoking and Health, seperti dilansir Dailymail.
Berhenti merokok sepertinya memang adalah hal yang paling sulit dilakukan para pecandu nikotin. Dari banyak orang yang ingin berhenti merokok, baru ada 6 persen yang benar-benar berhasil.
Studi baru yang dilakukan U.S. Center for Disease Control and Prevention (CDC) menggarisbawahi betapa sulitnya orang untuk berhenti merokok. Dari 69 persen perokok di Amerika Serikat yang ingin berhenti, hanya 6 persen yang benar-benar berhasil melakukannya.
Menurut studi, pria dan wanita kulit putih lebih mudah berhenti merokok. Tetapi orang yang memiliki pendidikan tinggi dan mencari bantuan atau minum obat tanpa memandang ras merupakan orang yang paling mudah berhasil.
Dari tingkat pendidikan, studi menunjukkan bahwa orang dengan pendidikan tinggi memiliki tingkat keberhasilan sebesar 8,9 persen dibandingkan orang dengan pendidikan rendah yang hanya 3,2 persen.
Sedangkan di antara pria kulit hitam, hampir 76 persen ingin berhenti merokok dan 59 persen sudah mencoba namun hanya 3,3 persen yang berhasil, tingkat terendah untuk seluruh etnis.
Di antara semua orang yang mencoba berhenti merokok, studi menunjukkan bahwa keberhasilan bisa 2 atau 3 kali lipat bila dengan menggunakan bantuan obat atau mencari konseling dokter.
"Beberapa ketakutan agresif yang dikampanyekan oleh kalangan anti rokok membuat lebih banyak perokok bertekad untuk berhenti. Namun dari hasil studi ini menunjukkan hasil yang berlawanan. Itu meyakinkan pada kami sulitnya membuat orang berhenti merokok," jelas Dr Timothy McAfee, direktur U.S. Centers for Disease Control and Prevention's Office on Smoking and Health, seperti dilansir Dailymail.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo