Habis Minum Soda Idealnya Lari 1 Jam Nonstop Biar Tak Gemuk
Minuman bersoda biasanya diminum sebagai teman bersantai, sambil nonton TV atau sekedar duduk-duduk. Kebiasaan ini jelas bikin gemuk, sebab kandungan kalori dalam sekaleng soda sebenarnya cukup untuk lari-lari selama 1 jam nonstop.
Sekaleng minuman bersoda rata-rata mengandung 250 kalori, setara dengan 10 persen kebutuhan kalori setiap hari atau kurang lebih sama dengan kebutuhan untuk lari selama 1 jam nonstop. Jumlah kalori sebesar ini sangat mudah bikin seseorang cepat gemuk.
Sayangnya selama ini kemasan minuman bersoda hanya mencantumkan jumlah kalori dalam bentuk angka, sehingga konsumen kurang menyadari seberapa besar angka tersebut. Tidak ada satupun yang mencantumkan kesetaraannya dengan aktivitas tertentu misalnya lari selama 1 jam nonstop.
Menurut Dr Sarah Bleich dari John Hopkins University, konsumen cenderung kurang menyadari bahaya di balik kandungan kalori dalam minuman bersoda ketika jumlah kalorinya hanya ditulis dalam bentuk angka. Jika ditulis dengan aktivitas lain yang setara, konsumen cenderung lebih sadar.
Untuk membuktikan hal itu, ia melakukan eksperimen terdahap sejumlah mahasiswa yang hobi minum minuman bersoda. Masing-masing partisipan mendapat sekaleng minuman bersoda dengan 3 kemasan berbeda berdasarkan cara mencantumkan jumlah kalorinya.
Kemasan pertama adalah kemasan standar, yang hanya mencantumkan jumlah kalori yakni rata-rata 250 kalori. Kemasan berikutnya ada 2 jenis, yakni menyebutkan bahwa kalorinya setara dengan 10 persen kebutuhan kalori tiap hari dan setara dengan aktivitas lari selama 1 jam nonstop.
Hasilnya, kebiasaan minum soda berkurang 40 persen ketika partisipan mendapat kemasan yang mengatakan kalorinya setara dengan 10 persen kebutuhan kalori tiap hari. Sedangkan ketika disebutkan jenis aktivitas yang setara dengan kandungan kalorinya, kebiasaan minum soda turun hingga 50 persen.
Bagi para pakar kesehatan, minuman bersoda mendapat perhatian khusus karena sangat populer di kalangan anak muda. Dikutip dari Dailymail, kandungan gulanya yang tingi berisiko memicu kegemukan, risiko sakit jantung dan juga diatebes atau kencing manis.
Minuman bersoda biasanya diminum sebagai teman bersantai, sambil nonton TV atau sekedar duduk-duduk. Kebiasaan ini jelas bikin gemuk, sebab kandungan kalori dalam sekaleng soda sebenarnya cukup untuk lari-lari selama 1 jam nonstop.
Sekaleng minuman bersoda rata-rata mengandung 250 kalori, setara dengan 10 persen kebutuhan kalori setiap hari atau kurang lebih sama dengan kebutuhan untuk lari selama 1 jam nonstop. Jumlah kalori sebesar ini sangat mudah bikin seseorang cepat gemuk.
Sayangnya selama ini kemasan minuman bersoda hanya mencantumkan jumlah kalori dalam bentuk angka, sehingga konsumen kurang menyadari seberapa besar angka tersebut. Tidak ada satupun yang mencantumkan kesetaraannya dengan aktivitas tertentu misalnya lari selama 1 jam nonstop.
Menurut Dr Sarah Bleich dari John Hopkins University, konsumen cenderung kurang menyadari bahaya di balik kandungan kalori dalam minuman bersoda ketika jumlah kalorinya hanya ditulis dalam bentuk angka. Jika ditulis dengan aktivitas lain yang setara, konsumen cenderung lebih sadar.
Untuk membuktikan hal itu, ia melakukan eksperimen terdahap sejumlah mahasiswa yang hobi minum minuman bersoda. Masing-masing partisipan mendapat sekaleng minuman bersoda dengan 3 kemasan berbeda berdasarkan cara mencantumkan jumlah kalorinya.
Kemasan pertama adalah kemasan standar, yang hanya mencantumkan jumlah kalori yakni rata-rata 250 kalori. Kemasan berikutnya ada 2 jenis, yakni menyebutkan bahwa kalorinya setara dengan 10 persen kebutuhan kalori tiap hari dan setara dengan aktivitas lari selama 1 jam nonstop.
Hasilnya, kebiasaan minum soda berkurang 40 persen ketika partisipan mendapat kemasan yang mengatakan kalorinya setara dengan 10 persen kebutuhan kalori tiap hari. Sedangkan ketika disebutkan jenis aktivitas yang setara dengan kandungan kalorinya, kebiasaan minum soda turun hingga 50 persen.
Bagi para pakar kesehatan, minuman bersoda mendapat perhatian khusus karena sangat populer di kalangan anak muda. Dikutip dari Dailymail, kandungan gulanya yang tingi berisiko memicu kegemukan, risiko sakit jantung dan juga diatebes atau kencing manis.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo