Pria Banyak Memikirkan Seks Jika Ekonomi Memburuk
Pria lebih banyak mengejar pasangan seks ketika dihadapkan dengan lingkungan yang mengancam. Dalam kondisi bertahan hidup yang rendah atau ekonomi yang memburuk, pria akan lebih cenderung mengejar seks.
Ketika misalnya diminta untuk memikirkan tentang kematiannya sendiri, peneliti menemukan bahwa pria merespons lebih kuat terhadap gambar seksual dan mengalami peningkatan detak jantung saat melihatnya.
"Pria terbentuk secara biologis untuk bereproduksi. Lingkungan memberitahu strategi terbaik yang dapat digunakan untuk memastikan keturunannya dapat diteruskan. Jika pria berpikir dia akan segera mati, ia akan menggunakan strategi kawin jangka pendek untuk memastikan ia memiliki keturunan dan berharap beberapa di antaranya bisa bertahan hidup," kata psikolog dari Kansas University, Omri Gillath seperti dilansir Time Moneyland.
Penelitian Gilliath yang dimuat dalam Journal of Experimental Social Psychology ini menunjukkan hubungan sebab akibat antara isyarat keselamatan hidup yang rendah dengan kesiapan seksual pria.
Dalam kondisi bertahan hidup yang rendah, pria akan lebih cenderung mengejar seks di luar hubungan monogami dan mencari cara untuk menyebarkan keturunan sebanyak-banyaknya.
"Ketika lingkungan aman, punya cukup makanan dan segala sesuatu berjalan sesuai rencana, orang cenderung berinvestasi pada anak-anak yang sudah dimiliki dan hidup dengan pasangannya saat ini atau memilih strategi menikah untuk jangka panjang. Tapi jika lingkungan menjadi berbahaya dan kesempatan bertahan hidup rendah, maka pria akan melakukan strategi jangka pendek yang memungkinkan mereka lebih banyak bereproduksi," kata Gillath.
Gillath berteori bahwa kondisi ekonomi yang buruk bisa mendorong orang untuk berselingkuh dari komitmen hubungan jangka panjang dan mengikuti gaya hidup yang lebih kacau.
"Perekonomian yang memberikan tanda-tanda kesempatan hidup yang rendah, tidak punya uang, tidak yakin dengan pekerjaan, tidak yakin dapat mendukung anak-anak yang sudah dimiliki, kondisi ini seperti hidup di padang rumput dan mengetahui bahwa tidak ada cukup buah dan hewan untuk dimakan. Pada saat seperti itu, orang mungkin akan lebih cenderung menyebarkan gennya dan akan sangat siap untuk berhubungan seks," kata Gillath.
Penelitian Giliath ini bukanlah satu-satunya penelitian yang baru-baru ini menyalahkan ekonomi atas penyakit-penyakit sosial yang tampaknya tidak berhubungan.
Sebuah penelitian yang dilakukan University of Miami mengatakan bahwa kondisi perekonomian buruk, yang diukur dengan tingginya tingkat pengangguran, dapat menyebabkan peningkatan penyalahgunaan alkohol dan perilaku berisiko yang berkaitan dengan alkohol, seperti mengemudi dalam keadaan mabuk.
Temuan tersebut bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa orang cenderung mengurangi konsumsi alkohol ketika mengalami kemerosotan ekonomi karena pendapatannya tidak memadai untuk membeli minuman keras.
Pria lebih banyak mengejar pasangan seks ketika dihadapkan dengan lingkungan yang mengancam. Dalam kondisi bertahan hidup yang rendah atau ekonomi yang memburuk, pria akan lebih cenderung mengejar seks.
Ketika misalnya diminta untuk memikirkan tentang kematiannya sendiri, peneliti menemukan bahwa pria merespons lebih kuat terhadap gambar seksual dan mengalami peningkatan detak jantung saat melihatnya.
"Pria terbentuk secara biologis untuk bereproduksi. Lingkungan memberitahu strategi terbaik yang dapat digunakan untuk memastikan keturunannya dapat diteruskan. Jika pria berpikir dia akan segera mati, ia akan menggunakan strategi kawin jangka pendek untuk memastikan ia memiliki keturunan dan berharap beberapa di antaranya bisa bertahan hidup," kata psikolog dari Kansas University, Omri Gillath seperti dilansir Time Moneyland.
Penelitian Gilliath yang dimuat dalam Journal of Experimental Social Psychology ini menunjukkan hubungan sebab akibat antara isyarat keselamatan hidup yang rendah dengan kesiapan seksual pria.
Dalam kondisi bertahan hidup yang rendah, pria akan lebih cenderung mengejar seks di luar hubungan monogami dan mencari cara untuk menyebarkan keturunan sebanyak-banyaknya.
"Ketika lingkungan aman, punya cukup makanan dan segala sesuatu berjalan sesuai rencana, orang cenderung berinvestasi pada anak-anak yang sudah dimiliki dan hidup dengan pasangannya saat ini atau memilih strategi menikah untuk jangka panjang. Tapi jika lingkungan menjadi berbahaya dan kesempatan bertahan hidup rendah, maka pria akan melakukan strategi jangka pendek yang memungkinkan mereka lebih banyak bereproduksi," kata Gillath.
Gillath berteori bahwa kondisi ekonomi yang buruk bisa mendorong orang untuk berselingkuh dari komitmen hubungan jangka panjang dan mengikuti gaya hidup yang lebih kacau.
"Perekonomian yang memberikan tanda-tanda kesempatan hidup yang rendah, tidak punya uang, tidak yakin dengan pekerjaan, tidak yakin dapat mendukung anak-anak yang sudah dimiliki, kondisi ini seperti hidup di padang rumput dan mengetahui bahwa tidak ada cukup buah dan hewan untuk dimakan. Pada saat seperti itu, orang mungkin akan lebih cenderung menyebarkan gennya dan akan sangat siap untuk berhubungan seks," kata Gillath.
Penelitian Giliath ini bukanlah satu-satunya penelitian yang baru-baru ini menyalahkan ekonomi atas penyakit-penyakit sosial yang tampaknya tidak berhubungan.
Sebuah penelitian yang dilakukan University of Miami mengatakan bahwa kondisi perekonomian buruk, yang diukur dengan tingginya tingkat pengangguran, dapat menyebabkan peningkatan penyalahgunaan alkohol dan perilaku berisiko yang berkaitan dengan alkohol, seperti mengemudi dalam keadaan mabuk.
Temuan tersebut bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa orang cenderung mengurangi konsumsi alkohol ketika mengalami kemerosotan ekonomi karena pendapatannya tidak memadai untuk membeli minuman keras.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo