Cara Hentikan Kebiasaan Mengisap Jempol Anak
Kebiasaan mengisap jempol dianggap normal pada bayi dan anak-anak sebagai kesenangan atau aktivitas yang menghibur, terutama ketika anak lapar atau lelah. Tapi jika anak masih mengisap jempol hingga usia 4-6 tahun akan berefek negatif. Bagaimana cara menghentikan kebiasaan mengisap jempol anak?
Kebiasaan mengisap jempol akan mencapai puncaknya ketika anak berusia antara 18-20 bulan, dan biasanya menghilang ketika anak mulai berkembang dan dewasa.
Tapi kebiasaan mengisap jempol yang melampaui usia 4-6 tahun dapat menyebabkan beberapa kondisi yang tidak normal pada rongga mulut, seperti maloklusi gigi atau deformasi dari jaringan tulang jempol.
Kebiasaan menghisap jempol yang berlebihan dan terus-menerus pada anak, dapat merupakan indikasi dari beberapa masalah emosional. Kebiasaan mengisap jempol dapat memiliki dampak besar pada kesehatan mulut anak setelah usia 5 tahun.
Oleh karena itu, sebaiknya dapat menghentikan anak untuk tidak melakukan kebiasaan itu lagi ketika sekitar usia 3 tahun. Gigi depan atas dapat terdorong ke depan dan gigi depan bawah terdorong ke belakang oleh karena kebiasaan tersebut.
Berikut masalah atau kondisi yang dapat ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap jempol seperti dikutip dari DentalHealthSite, antara lain:
1. Langit-langit mulut akan terdorong ke atas menyebabkan berbagai masalah termasuk masalah bicara.
2. Lengkung gigi sempit.
3. Gigi berjejal oleh karena lengkung gigi sempit.
4. Kulit pada jempol pecah-pecah dan kapalan.
5. Infeksi jari dan kuku.
6. Peningkatan risiko terinfeksi cacing kremi.
7. Meningkatnya risiko infeksi lain.
"Mengisap jempol mungkin dapat menyenangkan dan menenangkan untuk anak-anak. Tetapi kebiasaan tersebut jika dilakukan secara terus-menerus akhirnya dapat mengganggu atau menyebabkan masalah pada rongga mulut," kata para ahli.
Cara-cara untuk membantu anak berhenti mengisap jempol menurut rekomendasi dari American Dental Association seperti dikutip dari EverydayHealth, antara lain:
1. Daripada memarahi anak untuk berhenti mengisap jempol, lebih baik menawarkan pujian saat anak tidak melakukannya.
2. Temukan cara lain yang dapat menawarkan kenyamanan dan menenangkan kecemasan anak. Kecemasan biasanya merupakan alasan anak mempunyai kebiasaan mengisap jempol.
3. Meminta dokter gigi menjelaskan kepada anak mengenai efek yang dapat ditimbulkan jika mempunyai kebiasaan mengisap jempol.
4. Jempol anak dibalut perban atau mengoleskann sesuatu yang memiliki rasa yang tidak enak. Cara ini merupakan cara yang direkomendasikan oleh dokter anak untuk menghentikan kebiasaan mengisap jempol.
Kebiasaan mengisap jempol dianggap normal pada bayi dan anak-anak sebagai kesenangan atau aktivitas yang menghibur, terutama ketika anak lapar atau lelah. Tapi jika anak masih mengisap jempol hingga usia 4-6 tahun akan berefek negatif. Bagaimana cara menghentikan kebiasaan mengisap jempol anak?
Kebiasaan mengisap jempol akan mencapai puncaknya ketika anak berusia antara 18-20 bulan, dan biasanya menghilang ketika anak mulai berkembang dan dewasa.
Tapi kebiasaan mengisap jempol yang melampaui usia 4-6 tahun dapat menyebabkan beberapa kondisi yang tidak normal pada rongga mulut, seperti maloklusi gigi atau deformasi dari jaringan tulang jempol.
Kebiasaan menghisap jempol yang berlebihan dan terus-menerus pada anak, dapat merupakan indikasi dari beberapa masalah emosional. Kebiasaan mengisap jempol dapat memiliki dampak besar pada kesehatan mulut anak setelah usia 5 tahun.
Oleh karena itu, sebaiknya dapat menghentikan anak untuk tidak melakukan kebiasaan itu lagi ketika sekitar usia 3 tahun. Gigi depan atas dapat terdorong ke depan dan gigi depan bawah terdorong ke belakang oleh karena kebiasaan tersebut.
Berikut masalah atau kondisi yang dapat ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap jempol seperti dikutip dari DentalHealthSite, antara lain:
1. Langit-langit mulut akan terdorong ke atas menyebabkan berbagai masalah termasuk masalah bicara.
2. Lengkung gigi sempit.
3. Gigi berjejal oleh karena lengkung gigi sempit.
4. Kulit pada jempol pecah-pecah dan kapalan.
5. Infeksi jari dan kuku.
6. Peningkatan risiko terinfeksi cacing kremi.
7. Meningkatnya risiko infeksi lain.
"Mengisap jempol mungkin dapat menyenangkan dan menenangkan untuk anak-anak. Tetapi kebiasaan tersebut jika dilakukan secara terus-menerus akhirnya dapat mengganggu atau menyebabkan masalah pada rongga mulut," kata para ahli.
Cara-cara untuk membantu anak berhenti mengisap jempol menurut rekomendasi dari American Dental Association seperti dikutip dari EverydayHealth, antara lain:
1. Daripada memarahi anak untuk berhenti mengisap jempol, lebih baik menawarkan pujian saat anak tidak melakukannya.
2. Temukan cara lain yang dapat menawarkan kenyamanan dan menenangkan kecemasan anak. Kecemasan biasanya merupakan alasan anak mempunyai kebiasaan mengisap jempol.
3. Meminta dokter gigi menjelaskan kepada anak mengenai efek yang dapat ditimbulkan jika mempunyai kebiasaan mengisap jempol.
4. Jempol anak dibalut perban atau mengoleskann sesuatu yang memiliki rasa yang tidak enak. Cara ini merupakan cara yang direkomendasikan oleh dokter anak untuk menghentikan kebiasaan mengisap jempol.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo