Penyebab Anak Susah Tidur
Tidur merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi anak. Kebanyakan anak menghabiskan berjam-jam waktu untuk tidur agar kembali segar dan aktif saat bangun. Jika anak Anda memiliki kesulitan untuk tidur, lebih baik cari tahu penyebabnya terlebih dahulu dan coba mengatasinya. Berikut 6 penyebab anak susah tidur seperti dilansir The Cradle :
1. Penyebab pertama adalah anak tidak memiliki jam tidur yang konsisten. Meskipun kebanyakan orang tua tahu seberapa pentingnya menerapkan jam tidur yang konsisten bagi anak, tetapi tidak semua orang tua benar-benar menerapkan hal tersebut. Penyebabnya antara lain si anak yang masih harus melakukan suatu kegiatan, atau bahkan si anak masih memiliki banyak energi untuk bermain sehingga sulit untuk menyuruhnya tidur.
Beberapa cara untuk mengatasinya adalah menghentikan aktivitas fisik anak dengan waktu yang konsisten setiap harinya. Sebaiknya, aktivitas fisik benar-benar dihentikan sekitar 10 hingga 15 menit sebelum waktu tidur si anak. Selain itu, biasakan untuk melakukan rutinitas secara teratur dan berurutan, misalnya kapan harus gosok gigi sebelum tidur, sehingga si anak tahu kapan ia harus benar-benar tidur.
2. Merupakan hal yang lumrah jika Anda membuat anak tidur dengan cara membacakannya cerita, menyanyikannya lagu nina bobo, atau ikut tidur di sebelah si anak. Akan tetapi, ternyata dengan kebiasaan Anda tersebut, anak mulai mengasosiakan tingkah laku Anda yang dapat membuatnya tidur sehingga si anak tersebut dapat terlelap. Sayangnya, ketika si anak terbangun dan mendapati kondisi yang ada tidak sama seperti sebelumnya, kemungkinan ia akan panik dan merengek kepada Anda untuk memberikan kondisi yang sama agar ia dapat tidur kembali.
3. Penyebab ketiga adalah lingkungan kamar tidur yang buruk. Sebaiknya, hal-hal yang dapat membuat anak tidak dapat tidur, seperti mainan atau televisi, disingkirkan dari kamar si anak. Selain itu, pastikan lampu kamar dimatikan sehingga anak dapat tidur dengan nyenyak. Jangan lupa untuk menjauhkan anak dari suara dan bunyi-bunyian yang dapat mengganggu tidurnya dan anak sebaiknya menggunakan baju tidur yang hangat dan nyaman.
4. Penggunaan alat bantu tidur yang tidak sesuai juga merupakan penyebab sulitnya si anak untuk tidur. Salah satu alat bantu tidur yang paling umum digunakan adalah dot. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua alat bantu tidur dapat merugikan anak. Sebagai orangtua, sebaiknya Anda perlu mengetahui alat bantu tidur apa yang sesuai untuk anak dan kapan sebaiknya alat bantu tersebut digunakan.
5. Penyebab kelima adalah penerapan waktu tidur yang salah. Kebanyakan anak membutuhkan waktu tidur kurang lebih 11 jam per hari. Pada usia 10, misalnya, anak lebih baik tidur pada pukul 19.00 atau paling telat pukul 20.30. Dengan menerapkan waktu tidur yang konsisten, tepat, dan sesuai kebutuhan anak pada usianya, maka si kecil dapat dengan terbiasa untuk tidur pada waktu yang ditentukan.
6. Memberikan respon yang tidak konsisten ketika anak terbangun juga merupakan penyebab si anak susah tidur. Misalnya, di satu waktu, ketika anak terbangun, Anda menyanyikannya lagu agar ia bisa tidur kembali. Namun, di waktu yang lain, Anda mendiamkannya menangis begitu saja. Hal tersebut justru akan menyulitkan anak untuk tidur kembali. Agar si anak dapat kembali tidur dengan nyenyak di malam hari, Anda sebaiknya memiliki satu respon yang jelas dan konsisten ketika ia terbangun.
Tidur merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi anak. Kebanyakan anak menghabiskan berjam-jam waktu untuk tidur agar kembali segar dan aktif saat bangun. Jika anak Anda memiliki kesulitan untuk tidur, lebih baik cari tahu penyebabnya terlebih dahulu dan coba mengatasinya. Berikut 6 penyebab anak susah tidur seperti dilansir The Cradle :
1. Penyebab pertama adalah anak tidak memiliki jam tidur yang konsisten. Meskipun kebanyakan orang tua tahu seberapa pentingnya menerapkan jam tidur yang konsisten bagi anak, tetapi tidak semua orang tua benar-benar menerapkan hal tersebut. Penyebabnya antara lain si anak yang masih harus melakukan suatu kegiatan, atau bahkan si anak masih memiliki banyak energi untuk bermain sehingga sulit untuk menyuruhnya tidur.
Beberapa cara untuk mengatasinya adalah menghentikan aktivitas fisik anak dengan waktu yang konsisten setiap harinya. Sebaiknya, aktivitas fisik benar-benar dihentikan sekitar 10 hingga 15 menit sebelum waktu tidur si anak. Selain itu, biasakan untuk melakukan rutinitas secara teratur dan berurutan, misalnya kapan harus gosok gigi sebelum tidur, sehingga si anak tahu kapan ia harus benar-benar tidur.
2. Merupakan hal yang lumrah jika Anda membuat anak tidur dengan cara membacakannya cerita, menyanyikannya lagu nina bobo, atau ikut tidur di sebelah si anak. Akan tetapi, ternyata dengan kebiasaan Anda tersebut, anak mulai mengasosiakan tingkah laku Anda yang dapat membuatnya tidur sehingga si anak tersebut dapat terlelap. Sayangnya, ketika si anak terbangun dan mendapati kondisi yang ada tidak sama seperti sebelumnya, kemungkinan ia akan panik dan merengek kepada Anda untuk memberikan kondisi yang sama agar ia dapat tidur kembali.
3. Penyebab ketiga adalah lingkungan kamar tidur yang buruk. Sebaiknya, hal-hal yang dapat membuat anak tidak dapat tidur, seperti mainan atau televisi, disingkirkan dari kamar si anak. Selain itu, pastikan lampu kamar dimatikan sehingga anak dapat tidur dengan nyenyak. Jangan lupa untuk menjauhkan anak dari suara dan bunyi-bunyian yang dapat mengganggu tidurnya dan anak sebaiknya menggunakan baju tidur yang hangat dan nyaman.
4. Penggunaan alat bantu tidur yang tidak sesuai juga merupakan penyebab sulitnya si anak untuk tidur. Salah satu alat bantu tidur yang paling umum digunakan adalah dot. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua alat bantu tidur dapat merugikan anak. Sebagai orangtua, sebaiknya Anda perlu mengetahui alat bantu tidur apa yang sesuai untuk anak dan kapan sebaiknya alat bantu tersebut digunakan.
5. Penyebab kelima adalah penerapan waktu tidur yang salah. Kebanyakan anak membutuhkan waktu tidur kurang lebih 11 jam per hari. Pada usia 10, misalnya, anak lebih baik tidur pada pukul 19.00 atau paling telat pukul 20.30. Dengan menerapkan waktu tidur yang konsisten, tepat, dan sesuai kebutuhan anak pada usianya, maka si kecil dapat dengan terbiasa untuk tidur pada waktu yang ditentukan.
6. Memberikan respon yang tidak konsisten ketika anak terbangun juga merupakan penyebab si anak susah tidur. Misalnya, di satu waktu, ketika anak terbangun, Anda menyanyikannya lagu agar ia bisa tidur kembali. Namun, di waktu yang lain, Anda mendiamkannya menangis begitu saja. Hal tersebut justru akan menyulitkan anak untuk tidur kembali. Agar si anak dapat kembali tidur dengan nyenyak di malam hari, Anda sebaiknya memiliki satu respon yang jelas dan konsisten ketika ia terbangun.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo