7 Manfaat Menyusui Bayi bagi Kesehatan Ibu
Menyusui tidak hanya bermanfaat untuk bayi saja, tetapi juga meningkatkan kesehatan sang ibu. Menyusui dapat membantu ibu yang baru saja melahirkan untuk menurunkan berat badan setelah kehamilan, mencegah depresi setelah persalinan, dan menurunkan risiko penyakit jantung serta\' kanker.
Pernyataan ini dipertegas oleh American Academy of Pediatrics di Amerika Serikat yang menjelaskan bahwa bukti-bukti penelitian memperkuat kesimpulan manfaat kesehatan ASI bagi ibu menyusui. Seperti dilansir MyHealthNewsDaily.com, berikut adalah manfaat-manfaat yang diperoleh ibu menyusui bagi kesehatannya.
1. Lebih Sedikit Kehilangan Darah dan Rahim Lebih Cepat Kembali ke Ukuran Normal
Manfaat kesehatan ini dimulai segera setelah persalinan. Ibu melahirkan lebih sedikit kehilangan darah setelah melahirkan jika segera menyusui bayinya. Dengan menyusui, rahim juga menyusut kembali ke ukuran normal lebih cepat.
2. Mengurangi Depresi setelah Melahirkan
Kondisi psikologis ibu juga akan mendapat dorongan lewat menyusui bayinya. Sebuah penelitian tahun 2003 dari Australia menunjukkan adanya peningkatan depresi setelah melahirkan pada ibu yang tidak menyusui bayinya dan ibu yang menyapih bayinya sejak dini.
3. Mengurangi Pertambahan Berat Badan setelah Melahirkan
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 14.000 orang wanita melahirkan yang memberi ASI eksklusif selama sedikitnya enam bulan menemukan bahwa para ibu hanya sedikit mengalami kenaikan berat badan dibandingkan ibu yang tidak menyusui.
4. Menurunkan Risiko Terserang Diabetes
Di antara perempuan yang mengalami diabetes, penelitian juga telah menemukan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 4 - 12 persen setiap tahun pada ibu yang menyusui bayinya.
5. Mengurangi Risiko Radang Sendi
Wanita yang menyusui selama setidaknya 12 bulan selama hidupnya akan berkurang risikonya terserang rheumatoid arthritis atau radang sendi sebesar 20 persen. Dan ibu yang menyusui selama setidaknya 24 bulan berkurang resikonya sebesar 50%. Demikian hasil penelitian besar jangka panjang yang dilakukan Nurses Health.
6. Menurunkan Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung
Penelitian lain menunjukkan bahwa menyusui bermanfaat bagi jantung wanita. Penelitian yang melibatkan 139.000 orang perempuan menemukan penurunan hipertensi sebesar 11 persen, penurunan lemak dalam darah seebsar 19 persen, dan pengurangan risiko penyakit jantung secara keseluruhan sebesar 10 persen.
7. Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Wanita yang menyusui bayinya selama lebih dari satu tahun mengalami penurunan risiko kanker payudara dan kanker ovarium sebesar 28 persen. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi diberi ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, dan kemudian terus diberi ASI ditambah makanan lain sampai usianya 1 tahun.
Namun American Academy of Pediatrics juga menegaskan ada kasus di mana ibu tidak boleh menyusui bayinya. Yaitu ketika bayi memiliki gangguan metabolisme galaktosemia, gangguan metabolik langka yang mempengaruhi kemampuan dalam memetabolisme gula galaktosa dengan baik. Ibu yang memiliki penyakit tertentu seperti infeksi herpes aktif, HIV, atau meminum obat tertentu juga dilarang menyusui.
Menyusui tidak hanya bermanfaat untuk bayi saja, tetapi juga meningkatkan kesehatan sang ibu. Menyusui dapat membantu ibu yang baru saja melahirkan untuk menurunkan berat badan setelah kehamilan, mencegah depresi setelah persalinan, dan menurunkan risiko penyakit jantung serta\' kanker.
Pernyataan ini dipertegas oleh American Academy of Pediatrics di Amerika Serikat yang menjelaskan bahwa bukti-bukti penelitian memperkuat kesimpulan manfaat kesehatan ASI bagi ibu menyusui. Seperti dilansir MyHealthNewsDaily.com, berikut adalah manfaat-manfaat yang diperoleh ibu menyusui bagi kesehatannya.
1. Lebih Sedikit Kehilangan Darah dan Rahim Lebih Cepat Kembali ke Ukuran Normal
Manfaat kesehatan ini dimulai segera setelah persalinan. Ibu melahirkan lebih sedikit kehilangan darah setelah melahirkan jika segera menyusui bayinya. Dengan menyusui, rahim juga menyusut kembali ke ukuran normal lebih cepat.
2. Mengurangi Depresi setelah Melahirkan
Kondisi psikologis ibu juga akan mendapat dorongan lewat menyusui bayinya. Sebuah penelitian tahun 2003 dari Australia menunjukkan adanya peningkatan depresi setelah melahirkan pada ibu yang tidak menyusui bayinya dan ibu yang menyapih bayinya sejak dini.
3. Mengurangi Pertambahan Berat Badan setelah Melahirkan
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 14.000 orang wanita melahirkan yang memberi ASI eksklusif selama sedikitnya enam bulan menemukan bahwa para ibu hanya sedikit mengalami kenaikan berat badan dibandingkan ibu yang tidak menyusui.
4. Menurunkan Risiko Terserang Diabetes
Di antara perempuan yang mengalami diabetes, penelitian juga telah menemukan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 4 - 12 persen setiap tahun pada ibu yang menyusui bayinya.
5. Mengurangi Risiko Radang Sendi
Wanita yang menyusui selama setidaknya 12 bulan selama hidupnya akan berkurang risikonya terserang rheumatoid arthritis atau radang sendi sebesar 20 persen. Dan ibu yang menyusui selama setidaknya 24 bulan berkurang resikonya sebesar 50%. Demikian hasil penelitian besar jangka panjang yang dilakukan Nurses Health.
6. Menurunkan Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung
Penelitian lain menunjukkan bahwa menyusui bermanfaat bagi jantung wanita. Penelitian yang melibatkan 139.000 orang perempuan menemukan penurunan hipertensi sebesar 11 persen, penurunan lemak dalam darah seebsar 19 persen, dan pengurangan risiko penyakit jantung secara keseluruhan sebesar 10 persen.
7. Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Wanita yang menyusui bayinya selama lebih dari satu tahun mengalami penurunan risiko kanker payudara dan kanker ovarium sebesar 28 persen. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi diberi ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, dan kemudian terus diberi ASI ditambah makanan lain sampai usianya 1 tahun.
Namun American Academy of Pediatrics juga menegaskan ada kasus di mana ibu tidak boleh menyusui bayinya. Yaitu ketika bayi memiliki gangguan metabolisme galaktosemia, gangguan metabolik langka yang mempengaruhi kemampuan dalam memetabolisme gula galaktosa dengan baik. Ibu yang memiliki penyakit tertentu seperti infeksi herpes aktif, HIV, atau meminum obat tertentu juga dilarang menyusui.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo