Tips Rumah Bebas Sakit Kepala
Kondisi rumah tertentu dapat menyebabkan sakit kepala bagi penghuninya. Apalagi bagi orang yang rentan terhadap sakit kepala. Padahal seharusnya rumah dapat menjadi tempat istirahat setelah beraktivitas.
"Jumlah sakit kepala cukup dikurangi dengan mendapatkan beberapa faktor pengendali seperti pencahayaan dan bau," kata Brian Grosberg, MD, seorang ahli saraf.
Kira-kira bagaimana cara untuk mengurangi jumlah sakit kepala ketika berada di rumah?
Berikut 4 cara sederhana untuk mengubah rumah menjadi zona bebas sakit kepala seperti dikutip dari MSNHealth, antara lain:
1. Gunakan lampu yang lebih redup
Lampu yang terlalu terang di rumah dapat menjadi masalah besar bagi orang yang sering mengalami migrain.
"Otak orang yang menderita sakit kepala hebat sering memiliki kesensitifan ekstra terhadap cahaya yang menyilaukan dari lampu atau bahkan sinar matahari," kata Deborah Friedman, MD, seorang ahli saraf di University of Texas Southwestern Medical Center.
"Kualitas kerlip lampu neon juga dapat membawa pada rasa sakit," tambah Peter Goadsby, MD, direktur Headache Center di University of California-San Francisco.
2. Menghilangkan alergen tersembunyi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, lebih dari setengah dari semua rumah memiliki 6 atau lebih alergen yang terdeteksi di dalam ruangan. Jika menderita alergi, selalin memicu bersin, biasanya juga dapat memicu sakit kepala.
Alergen seperti tungau, debu dan bulu dapat merangsang saluran hidung. Saluran hidung yang terangsang dapat melepaskan bahan kimia oleh karena sinyal sakit yang dapat memicu sakit kepala," jelas Dr Grosberg.
Beberapa cara untuk menghilangkan alergen di ruangan rumah, antara lain:
a. Alat pembersih udara dengan filter HEPA.
b. Menggunakan dehumidifier untuk menjaga tingkat kelembaban rumah antara 30-50 persen, agar zona kering di mana debu, tungau dan jamur cenderung tidak berkembang.
c. Mencuci seprai seminggu sekali dengan air panas.
3. Menghilangkan bau yang kuat
Kualitas udara di dalam sebagian besar rumah lebih buruk daripada udara di luar rumah. Kadar sekitar selusin polutan umum seperti formaldehida adalah 2-5 kali lebih tinggi di dalam ruangan, terutama karena ventilasi tidak memadai.
Bau lilin wangi atau penyegar udara juga sering membuat keadaan menjadi lebih buruk, karena banyak dari produk ini mengandung senyawa organik volatil (VOC) yang juga ada dalam cat dan pernis lantai.
"Aroma intens dalam bentuk apapun dapat mengiritasi saraf trigeminal, yang berlangsung dari hidung ke otak dan yang paling bertanggung jawab untuk sakit kepala," kata Dr Goadsby menjelaskan.
4. Kontrol layar gadget yang terlalu terang
Layar super terang dari beberapa gadget (handphone, laptop, tablet) dapat membawa bahaya yang sama seperti lampu terang. Cahaya putih dari gadget dapat terlalu merangsang otak. Atau posisi tubuh yang terlalu membungkuk ketika berhadapan dengan laptop atau gadget lain juga dapat membuat otot tegang dan berdenyut.
"Memiliki postur tubuh yang buruk selama menggunakan gadget dapat membuat otot leher tegang dan mengirimkan sinyal rasa sakit ke dalam otak, sehingga memicu sakit kepala," Dr Friedman.
Sesuaikan pengaturan brightness pada gadget sehingga tidak terlalu mengganggu. Selain itu juga dapat dengan mendapatkan filter layar untuk monitor.
Kondisi rumah tertentu dapat menyebabkan sakit kepala bagi penghuninya. Apalagi bagi orang yang rentan terhadap sakit kepala. Padahal seharusnya rumah dapat menjadi tempat istirahat setelah beraktivitas.
"Jumlah sakit kepala cukup dikurangi dengan mendapatkan beberapa faktor pengendali seperti pencahayaan dan bau," kata Brian Grosberg, MD, seorang ahli saraf.
Kira-kira bagaimana cara untuk mengurangi jumlah sakit kepala ketika berada di rumah?
Berikut 4 cara sederhana untuk mengubah rumah menjadi zona bebas sakit kepala seperti dikutip dari MSNHealth, antara lain:
1. Gunakan lampu yang lebih redup
Lampu yang terlalu terang di rumah dapat menjadi masalah besar bagi orang yang sering mengalami migrain.
"Otak orang yang menderita sakit kepala hebat sering memiliki kesensitifan ekstra terhadap cahaya yang menyilaukan dari lampu atau bahkan sinar matahari," kata Deborah Friedman, MD, seorang ahli saraf di University of Texas Southwestern Medical Center.
"Kualitas kerlip lampu neon juga dapat membawa pada rasa sakit," tambah Peter Goadsby, MD, direktur Headache Center di University of California-San Francisco.
2. Menghilangkan alergen tersembunyi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, lebih dari setengah dari semua rumah memiliki 6 atau lebih alergen yang terdeteksi di dalam ruangan. Jika menderita alergi, selalin memicu bersin, biasanya juga dapat memicu sakit kepala.
Alergen seperti tungau, debu dan bulu dapat merangsang saluran hidung. Saluran hidung yang terangsang dapat melepaskan bahan kimia oleh karena sinyal sakit yang dapat memicu sakit kepala," jelas Dr Grosberg.
Beberapa cara untuk menghilangkan alergen di ruangan rumah, antara lain:
a. Alat pembersih udara dengan filter HEPA.
b. Menggunakan dehumidifier untuk menjaga tingkat kelembaban rumah antara 30-50 persen, agar zona kering di mana debu, tungau dan jamur cenderung tidak berkembang.
c. Mencuci seprai seminggu sekali dengan air panas.
3. Menghilangkan bau yang kuat
Kualitas udara di dalam sebagian besar rumah lebih buruk daripada udara di luar rumah. Kadar sekitar selusin polutan umum seperti formaldehida adalah 2-5 kali lebih tinggi di dalam ruangan, terutama karena ventilasi tidak memadai.
Bau lilin wangi atau penyegar udara juga sering membuat keadaan menjadi lebih buruk, karena banyak dari produk ini mengandung senyawa organik volatil (VOC) yang juga ada dalam cat dan pernis lantai.
"Aroma intens dalam bentuk apapun dapat mengiritasi saraf trigeminal, yang berlangsung dari hidung ke otak dan yang paling bertanggung jawab untuk sakit kepala," kata Dr Goadsby menjelaskan.
4. Kontrol layar gadget yang terlalu terang
Layar super terang dari beberapa gadget (handphone, laptop, tablet) dapat membawa bahaya yang sama seperti lampu terang. Cahaya putih dari gadget dapat terlalu merangsang otak. Atau posisi tubuh yang terlalu membungkuk ketika berhadapan dengan laptop atau gadget lain juga dapat membuat otot tegang dan berdenyut.
"Memiliki postur tubuh yang buruk selama menggunakan gadget dapat membuat otot leher tegang dan mengirimkan sinyal rasa sakit ke dalam otak, sehingga memicu sakit kepala," Dr Friedman.
Sesuaikan pengaturan brightness pada gadget sehingga tidak terlalu mengganggu. Selain itu juga dapat dengan mendapatkan filter layar untuk monitor.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo