Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Bikin Keracunan
Penyebab utama keracunan adalah memakan makanan setengah matang dan kotoran di permukaan peralatan dapur yang menyelinap melalui celah-celah peralatan.
Kesalahan kecil saja dapat menyebabkan mual, muntah, diare dan demam. Menggunakan talenan secara terpisah untuk daging dan sayuran, menggosok buah segar dan mendisinfeksi peralatan dapur dapat menghindari risiko keracunan makanan.
Beberapa hal yang sepele juga berisiko menyebabkan keracunan makanan. Seperti dilansir USNews.com, berikut adalah kesalahan umum yang sering dilakukan sehingga memicu keracunan makanan.
1. Tidak mencuci tas belanja
Kantong belanja yang dapat digunakan kembali memang ramah lingkungan, tapi tidak selalu baik untuk kesehatan. Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, hanya 1 dari 6 orang yang mencuci tas belanjanya setelah digunakan secara teratur.
Tas belanja yang jarang dicuci dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri karena cairan dari daging mentah bercampur dengan makanan siap saji seperti roti dan buah.
Untuk membantu menjaga makanan tetap bersih dan aman, cucilah tas belanja secara teratur dengan mesin cuci atau air sabun panas sebelum digunakan kembali.
Pisahkan barang belanjaan secara hati-hati. Pakai 1 tas untuk daging, unggas, dan ikan, dan tas lain untuk membawa sayuran. Simpanlah tas belanjaan di tempat yang bersih dan kering.
2. Menyimpan barang belanjaan di dalam mobil
Kunci keamanan dan kebersihan makanan adalah menyimpannya pada suhu yang benar. Banyak orang suka meninggalkan barang belanjaan di dalam mobil.
Jika tidak dapat langsung menyimpan barang belanjaan ke dalam kulkas, produk daging dan susu harus dikemas secara terpisah agar tidak mudah busuk dan mencemari makanan lain.
3. Menyimpan makanan terlalu lama di dalam kulkas
Ayam sebaiknya disimpan di dalam kulkas selama 1 - 2 hari, daging merah selama 3 - 5 hari, telur selama 3 - 5 minggu, dan mentega 1 -3 bulan. Tapi hal itu dilakukan hanya jika lemari es beroperasi pada suhu yang tepat.
Academy of Nutrition and Dietetics di AS menganjurkan untuk menjaga suhu kulkas tetap di bawah 4 derajat Celcius dan freezer di bawah -17 derajat Celcius.
4. Membersihkan peralatan dan perlengkapan dapur dengan spon
Tujuan dari mengelap meja adalah untuk menghilangkan bakteri dan kuman. Biasanya, orang suka menggunakan spon basah atau lap dapur.
Spon atau lap yang lama dipakai bisa berbahaya. Akan lebih baik jika menggunakan tisu dapur dan larutan pembersih.
Namun jika bersikeras menggunakan spon, bersihkan spon dengan cara mencucinya dalam mesin cuci piring dan memanaskannya dalam microwave selama 30 detik.
5. Terlalu banyak menggunakan obat maag
Antasida merupakan obat yang sering digunakan untuk mengatasi maag. Orang yang secara teratur menggunakan antasida ternyata lebih berisiko mengalami keracunan makanan.
Tubuh memiliki pertahanan alami terhadap penyakit yang dibawa makanan, yaitu asam lambung yang efektif membunuh kuman yang ikut tertelan. Antasida menurunkan tingkat keasaman perut sehingga memungkinkan kuman masuk ke dalam usus.
6. Membiarkan peliharaan menyentuh makanan
Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing sering meninggalkan jejak bulu dan kotoran yang meningkatkan risiko penyakit. Centers for Disease Control and Prevention di AS mengatakan bahwa salah 1 penyebab utama diare di Amerika Serikat adalah infeksi Campylobacter enteritis yang dibawa oleh hewan peliharaan.
Jagalah agar peliharaan tidak menyentuh makanan dan cuci tangan sampai bersih setelah bermain dengan peliharaan.
Penyebab utama keracunan adalah memakan makanan setengah matang dan kotoran di permukaan peralatan dapur yang menyelinap melalui celah-celah peralatan.
Kesalahan kecil saja dapat menyebabkan mual, muntah, diare dan demam. Menggunakan talenan secara terpisah untuk daging dan sayuran, menggosok buah segar dan mendisinfeksi peralatan dapur dapat menghindari risiko keracunan makanan.
Beberapa hal yang sepele juga berisiko menyebabkan keracunan makanan. Seperti dilansir USNews.com, berikut adalah kesalahan umum yang sering dilakukan sehingga memicu keracunan makanan.
1. Tidak mencuci tas belanja
Kantong belanja yang dapat digunakan kembali memang ramah lingkungan, tapi tidak selalu baik untuk kesehatan. Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, hanya 1 dari 6 orang yang mencuci tas belanjanya setelah digunakan secara teratur.
Tas belanja yang jarang dicuci dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri karena cairan dari daging mentah bercampur dengan makanan siap saji seperti roti dan buah.
Untuk membantu menjaga makanan tetap bersih dan aman, cucilah tas belanja secara teratur dengan mesin cuci atau air sabun panas sebelum digunakan kembali.
Pisahkan barang belanjaan secara hati-hati. Pakai 1 tas untuk daging, unggas, dan ikan, dan tas lain untuk membawa sayuran. Simpanlah tas belanjaan di tempat yang bersih dan kering.
2. Menyimpan barang belanjaan di dalam mobil
Kunci keamanan dan kebersihan makanan adalah menyimpannya pada suhu yang benar. Banyak orang suka meninggalkan barang belanjaan di dalam mobil.
Jika tidak dapat langsung menyimpan barang belanjaan ke dalam kulkas, produk daging dan susu harus dikemas secara terpisah agar tidak mudah busuk dan mencemari makanan lain.
3. Menyimpan makanan terlalu lama di dalam kulkas
Ayam sebaiknya disimpan di dalam kulkas selama 1 - 2 hari, daging merah selama 3 - 5 hari, telur selama 3 - 5 minggu, dan mentega 1 -3 bulan. Tapi hal itu dilakukan hanya jika lemari es beroperasi pada suhu yang tepat.
Academy of Nutrition and Dietetics di AS menganjurkan untuk menjaga suhu kulkas tetap di bawah 4 derajat Celcius dan freezer di bawah -17 derajat Celcius.
4. Membersihkan peralatan dan perlengkapan dapur dengan spon
Tujuan dari mengelap meja adalah untuk menghilangkan bakteri dan kuman. Biasanya, orang suka menggunakan spon basah atau lap dapur.
Spon atau lap yang lama dipakai bisa berbahaya. Akan lebih baik jika menggunakan tisu dapur dan larutan pembersih.
Namun jika bersikeras menggunakan spon, bersihkan spon dengan cara mencucinya dalam mesin cuci piring dan memanaskannya dalam microwave selama 30 detik.
5. Terlalu banyak menggunakan obat maag
Antasida merupakan obat yang sering digunakan untuk mengatasi maag. Orang yang secara teratur menggunakan antasida ternyata lebih berisiko mengalami keracunan makanan.
Tubuh memiliki pertahanan alami terhadap penyakit yang dibawa makanan, yaitu asam lambung yang efektif membunuh kuman yang ikut tertelan. Antasida menurunkan tingkat keasaman perut sehingga memungkinkan kuman masuk ke dalam usus.
6. Membiarkan peliharaan menyentuh makanan
Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing sering meninggalkan jejak bulu dan kotoran yang meningkatkan risiko penyakit. Centers for Disease Control and Prevention di AS mengatakan bahwa salah 1 penyebab utama diare di Amerika Serikat adalah infeksi Campylobacter enteritis yang dibawa oleh hewan peliharaan.
Jagalah agar peliharaan tidak menyentuh makanan dan cuci tangan sampai bersih setelah bermain dengan peliharaan.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo