Pendangkalan Danau Buyan Ancam Wisata Alam Bali

PENDANGKALAN dilakukan hingga air Danau Buyan di Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng meluap. Jika kondisi ini terus berlangsung, ancamannya adalah potensi wisata alam terpadu di Pulau Bali.

Saat mengunjungi Taman Wisata Alam di sekitar Danau Buyan dan Danau Tamblingan, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengungkapkan, jika pendangkalan terus berlangsung maka wilayah sekitar danau akan terus terjadi alih fungsi lahan. Kondisi tersebut tak lepas dari perubahan pola bercocok tanam penduduk yang selalu berpindah-pindah dan berubah.

Peran masyarakat sekitar dalam menjaga keberlangsungan ekosistem dan alam sekitar sangat penting artinya. Jika masyarakat tidak mengubah perilaku, maka cepat atau lambat Danau Buyan bakal terus mengalamai pendangkalan.

Kondisi tersebut akan sangat berbahaya, apalagi Danau Buyan sebelumnya telah dikembangkan menjadi taman wisata alam yang berbasiskan budaya Bali. Sudah barang tentu destinasi wisata ini akan berubah.

Dia mengingatkan, jika kondisi danau terus memburuk ditandai pendangkalan dari tahun ke tahun, maka hal itu tidak akan mendukung upaya pengembangan wisata alam terpadu dan berimplikasi terhadap minat kunjungan wisatawan ke Bali.

"Saya harapkan masyarakat di sekitar danau bisa merubah perilaku tanam sehingga berbagai material erosi tidak sampai mencemari danau," katanya.

Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali IGN Wiranatha mengatakan, sejak 10 tahun terakhir prosses pendangkalan yang terjadi di Danau Buyan diperkirakan mencapai sekira 10 persen. Dengan kata lain, pendangkalan Danau Buyan saat ini sudah sangat memprihatinkan. Kondisi tersebut jika dibiarkan bakal merusak rusak ekosistemnya dan sudah barang tentu juga akan mengancam mata pencaharian penduduk sekitar.

Senada dengan Menhut Zulkifli, Wiranatha mengatakan bahwa pendangkalan Danau Buyan yang dikelilingi hutan cukup rindang itu disebabkan berubahnya pola cocok tanam masyarakat sekitar. Disebutkan, jika sebelumnya petani memilih tanaman keras, seperti kopi dan dadap, belakangan berubah menjadi tanaman umur pendek, seperti sayur, buah, bunga, dan kacang-kacangan.

Selain itu, struktur tanah yang labil akan mudah tergerus kikisan saat hujan datang yang juga menyebabkan danau meluap. Kondisi paling parah terjadi di sisi selatan danau yang menyebabkan puluhan rumah terenam dan ratusan hektar lahan perikanan dan pertanian milik penduduk hilang tergenang air yang meluap.

sumber: OZ