Ini Dia Gen yang Bikin Pria Tak Bisa Menghamili Istrinya
Infertilitas atau ketidaksuburan tetap menjadi topik yang sensitif bagi semua orang termasuk pria. Ada sekitar 25 persen kasus infertilitas tidak dapat dijelaskan. Kini peneliti menemukan gen yang diduga penyebab impotensi pada pria.
Dua studi terbaru menemukan bahwa dengan mempelajari gen yang bertanggung jawab dalam produksi sel sperma dapat menjadi kunci untuk memahami infertilitas dan bahkan dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan alat kontrasepsi baru pada pria.
Para peneliti mengidentifikasi satu gen tertentu, yang disebut Katnal1, yang sangat penting untuk pembentukan sperma. Gen ini diteliti pada tikus yang juga mempunyai kemiripan dengan manusia.
Tanpa protein yang dibuat dari gen Katnal1 ini, sperma tidak dapat matang di testis. Sehingga jika gen tersebut tidak mampu mematangkan sperma maka akan menghasilkan sperma yang tidak subur.
"Sangat sulit untuk mempelajari infertilitas berdasarkan sifat genetiknya karena orang yang infertil otomatis tidak memiliki anak, sehingga sulit untuk mendeteksi adanya penurunan sifat genetis dari silsilah keluarga," kata Lee Smith dari University of Edinburgh di Skotlandia, yang mempelajari infertilitas pria, seperti dilansir dari mnn.
Menurut peneliti hubungan antara genetik dengan infertilitas pada tikus tersebut dapat ditemukan pada manusia.
Sehingga jika telah dapat ditemukan obat untuk memanipulasi tingkat Katnal1 pada pria atau melakukan terapi gen secara permanen, hasilnya mungkin dapat bekerja sebagai kontrasepsi non hormonal.
"Identifikasi mutasi genetik yang terkait dengan infertilitas juga mempengaruhi sel pendukung dan bukan sperma saja.
Infertilitas atau ketidaksuburan tetap menjadi topik yang sensitif bagi semua orang termasuk pria. Ada sekitar 25 persen kasus infertilitas tidak dapat dijelaskan. Kini peneliti menemukan gen yang diduga penyebab impotensi pada pria.
Dua studi terbaru menemukan bahwa dengan mempelajari gen yang bertanggung jawab dalam produksi sel sperma dapat menjadi kunci untuk memahami infertilitas dan bahkan dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan alat kontrasepsi baru pada pria.
Para peneliti mengidentifikasi satu gen tertentu, yang disebut Katnal1, yang sangat penting untuk pembentukan sperma. Gen ini diteliti pada tikus yang juga mempunyai kemiripan dengan manusia.
Tanpa protein yang dibuat dari gen Katnal1 ini, sperma tidak dapat matang di testis. Sehingga jika gen tersebut tidak mampu mematangkan sperma maka akan menghasilkan sperma yang tidak subur.
"Sangat sulit untuk mempelajari infertilitas berdasarkan sifat genetiknya karena orang yang infertil otomatis tidak memiliki anak, sehingga sulit untuk mendeteksi adanya penurunan sifat genetis dari silsilah keluarga," kata Lee Smith dari University of Edinburgh di Skotlandia, yang mempelajari infertilitas pria, seperti dilansir dari mnn.
Menurut peneliti hubungan antara genetik dengan infertilitas pada tikus tersebut dapat ditemukan pada manusia.
Sehingga jika telah dapat ditemukan obat untuk memanipulasi tingkat Katnal1 pada pria atau melakukan terapi gen secara permanen, hasilnya mungkin dapat bekerja sebagai kontrasepsi non hormonal.
"Identifikasi mutasi genetik yang terkait dengan infertilitas juga mempengaruhi sel pendukung dan bukan sperma saja.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo