Makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan gula diketahui berisiko buruk bagi kesehatan. Selain memicu diabetes, makanan seperti ini ditemukan dapat memicu kanker payudara pada wanita yang telah mengalami menopause.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Eropa menemukan adanya hubungan antara 'beban glikemik' yang tinggi dengan kanker payudara. Beban glikemik tinggi artinya banyak mengkonsumsi makanan yang menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat. Biang keladinya adalah makanan olahan dari tepung putih, kentang dan permen.
Buah yang manis juga sebenarnya dapat meningkatkan gula darah dengan cepat. Tapi karena rendah kalori, maka buah tidak banyak memicu kenaikan beban glikemik.
Kanker payudara yang berhubungan dengan beban glikemik tersebut adalah kanker payudara reseptor estrogen (RE) negatif. Jumlahnya mencapai sekitar seperempat dari keseluruhan kasus kanker payudara. Meskipun sedikit, kanker ini biasanya berdampak lebih buruk dibanding kanker dengan RE positif karena cenderung tumbuh lebih cepat dan tidak merespon terapi hormon.
"Secara umum, makanan dengan beban glikemik tinggi bukanlah menu yang sehat. Makanan seperti ini telah ditemukan berkaitan dengan banyak kondisi kesehatan yang negatif," kata Christina Clarke, peneliti di Cancer Prevention Institute of California di Fremont seperti dilansir Reuters.
Makanan dengan beban glikemik yang tinggi berhubungan dengan pengeluaran insulin dalam jumlah yang sangat banyak. Insulin merupakan hormon yang mengatur gula darah. Tingkat insulin yang tinggi diketahui berkaitan dengan munculnya jenis kanker tertentu, diduga karena insulin membantu pertumbuhan tumor.
Kesimpulan dari penelitian yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition ini didasarkan pada penelitian yang sudah lama berjalan di Eropa mengenai faktor gizi dan risiko kanker. Dari hampir 335.000 orang wanita dalam penelitian, sebanyak 11.576 orang di antaranya menderita kanker payudara selama belasan tahun.
Dalam penelitian, wanita menopause yang mengkonsumsi makanan dengan beban glikemik tinggi berisiko 36 persen lebih tinggi terserang kanker RE negatif dibandingkan dengan wanita yang memakan makanan dengan beban glikemik rendah. Meskipun demikian, perbedaan risiko yang ditemukan dalam penelitian tidak terlalu besar.
"Perbedaannya ini tidak besar dan ada banyak faktor lain yang bisa jadi berbeda pada perempuan. Namun penelitian ini sudah memperhitungkan faktor-faktor risiko tersebut seperti berat badan, kebiasaan olahraga, asupan kalori dan kebiasaan merokok," kata Clarke.
Clarke menuturkan bahwa tidak ada faktor tunggal yang berisiko menyebabkan kanker payudara. Temuan ini setidaknya mendorong para wanita untuk lebih rajin mengkonsumsi makanan seimbang dengan cara membatasi asupan karbohidrat olahan dan memperbanyak makanan sehat seperti sayuran protein, lemak baik, makanan kaya serat dan biji-bijian.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo