Jangan sepelekan iritasi atau peradangan pada kulit. Jika kulit tampak tebal dan kemerahan mungkin merupakan gejala penyakit kulit psoriasis. Kondisi ini mungkin tidak tampak berbahaya, tetapi ternyata psoriasis ini dapat meningkatkan risiko terhadap diabetes.
Psoriasis adalah kemerahan dan iritasi pada kulit yang dapat bertahan hingga jangka waktu yang lama. Penyakit ini tidak menular dan gejalanya dapat berupa bercak putih keperakan dan kulit yang tampak menebal.
Kondisi ini umum terjadi dan mempengaruhi sekitar 125 juta orang di seluruh dunia. Psoriasis menyebabkan sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat dan mengakibatkan penumpukan sel kulit mati pada permukaan kulit.
Para dokter percaya bahwa psoriasis mungkin disebabkan karena gangguan autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh menganggap terlalu cepatnya pertumbuhan sel-sel kulit tersebut sebagai suatu hal yang berbahaya. Sehingga hal ini dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk memerangi sel-sel kulit tersebut, hingga timbul peradangan.
Para peneliti dari Copenhagen University Hospital di Gentofte, Denmark menyatakan bahwa peradangan yang terkait dengan psoriasis berhubungan dengan diabetes. Diabetes terjadi akibat berlebihnya kadar gula dalam darah yang risikonya akan meningkat jika tubuh mengalami inflamasi atau peradangan.
Penelitian tersebut dilakukan selama 13 tahun yang melibatkan 4 juta orang, di mana sekitar 50.000 peserta memiliki psoriasis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dengan psoriasis berisiko lebih tinggi terhadap diabetes dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki psoriasis.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa semakin parah psoriasis, maka risiko terhadap diabetes akan meningkat pula. Orang dengan psoriasis ringan 1,5 kali lebih mungkin mengembangkan diabetes dibandingkan orang yang tidak memiliki psoriasis. Sedangkan orang dengan psoriasis berat 2 kali lebih mungkin mengembangkan diabetes.
Tim peneliti menyimpulkan bahwa orang yang mengembangkan psoriasis harus segera memperoleh pengobatan agar terhindar dari risiko diabetes. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan apakah pengobatan psoriasis dapat mempengaruhi risiko tersebut.
Hasil penelitian ini dipresentasikan oleh Dr. Ole Ahlehoff, pemimpin penelitian tersebut dalam kongres European Society of Cardiology, seperti dilansir EmpowHer.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo