TOKYO - Tengara intelijen Jepang yang menyatakan bahwa Korea Utara akan menguji coba rudal tepat pada perayaan hari kemerdekaan Amerika Serikat kemarin (4/7) terbukti. Meski bukan jenis rudal jarak jauh dengan sasaran Hawaii, AS, negara komunis itu dilaporkan telah meluncurkan tujuh rudal balistik tipe Scud dengan jarak jangkau hingga 500 kilometer.
Korea Selatan dan Jepang menyebut tindakan Korut itu sebagai provokasi. Kepala staf gabungan militer AS-Korsel (JCS) menyatakan, rudal tersebut ditembakkan dari landasan luncur di pesisir pantai timur Korut kemarin pagi waktu setempat.
Tujuh rudal tersebut mendarat di Laut Jepang atau warga Korsel mengenalnya sebagai Laut Timur. ''Militer kami sangat siap untuk menghadapi semua ancaman dan provokasi Korut,'' terang JCS dalam sebuah statemen.
Sumber resmi departemen pertahanan Korsel menyebutkan, rudal yang diuji coba Korut kemarin lebih hebat daripada uji coba sebelumnya, Kamis (2/7). Jarak jangkaunya lebih jauh. Sumber di pemerintah Jepang dan Korsel menyebutkan, mungkin rudal yang diluncurkan kemarin tipe Nodong atau rudal Scud jarak menengah.
Korut diyakini mempunyai lebih dari 200 rudal yang mampu mencapai wilayah Jepang. Rudal tersebut dianggap sebagai ancaman serius bagi teritori Negeri Matahari Terbit itu. Sampai-sampai, beberapa tahun terakhir pemerintah Jepang mengeluarkan anggaran jutaan dolar untuk membeli sistem pertahanan antirudal buatan AS.
''Sepertinya, uji coba Kamis lalu merupakan bagian dari latihan militer. Tapi, hari ini (kemarin, Red) yang bertepatan dengan perayaan kemerdekaan AS benar-benar bertujuan politis,'' cetus sumber tadi kepada kantor berita Yonhap.
Jepang mengutuk peluncuran rudal tersebut dan menyebutnya sebagai provokasi serius terhadap keamanan negara tetangga. Uji coba itu juga dinilai merupakan bentuk nyata pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB.
Pada 12 Juni, DK PBB menyetujui resolusi baru pascauji coba rudal jarak jauh Korut (25/5). Dalam resolusi tersebut, PBB mengizinkan negara mana pun untuk melakukan inspeksi terhadap pengiriman udara, laut, dan darat dari dan menuju Korut jika dicurigai membawa senjata serta bahan peledak terlarang.
Untuk mempertegas sanksi PBB tersebut, pemerintahan Obama menyuarakan agar perusahaan internasional tertentu tak lagi menjual komponen yang diduga digunakan untuk pembuatan rudal dan program nuklir Korut. AS juga berupaya membekukan rekening bank yang diduga digunakan sebagai lalu lintas bantuan untuk membiayai program nuklir Korut.
Korea Selatan dan Jepang menyebut tindakan Korut itu sebagai provokasi. Kepala staf gabungan militer AS-Korsel (JCS) menyatakan, rudal tersebut ditembakkan dari landasan luncur di pesisir pantai timur Korut kemarin pagi waktu setempat.
Tujuh rudal tersebut mendarat di Laut Jepang atau warga Korsel mengenalnya sebagai Laut Timur. ''Militer kami sangat siap untuk menghadapi semua ancaman dan provokasi Korut,'' terang JCS dalam sebuah statemen.
Sumber resmi departemen pertahanan Korsel menyebutkan, rudal yang diuji coba Korut kemarin lebih hebat daripada uji coba sebelumnya, Kamis (2/7). Jarak jangkaunya lebih jauh. Sumber di pemerintah Jepang dan Korsel menyebutkan, mungkin rudal yang diluncurkan kemarin tipe Nodong atau rudal Scud jarak menengah.
Korut diyakini mempunyai lebih dari 200 rudal yang mampu mencapai wilayah Jepang. Rudal tersebut dianggap sebagai ancaman serius bagi teritori Negeri Matahari Terbit itu. Sampai-sampai, beberapa tahun terakhir pemerintah Jepang mengeluarkan anggaran jutaan dolar untuk membeli sistem pertahanan antirudal buatan AS.
''Sepertinya, uji coba Kamis lalu merupakan bagian dari latihan militer. Tapi, hari ini (kemarin, Red) yang bertepatan dengan perayaan kemerdekaan AS benar-benar bertujuan politis,'' cetus sumber tadi kepada kantor berita Yonhap.
Jepang mengutuk peluncuran rudal tersebut dan menyebutnya sebagai provokasi serius terhadap keamanan negara tetangga. Uji coba itu juga dinilai merupakan bentuk nyata pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB.
Pada 12 Juni, DK PBB menyetujui resolusi baru pascauji coba rudal jarak jauh Korut (25/5). Dalam resolusi tersebut, PBB mengizinkan negara mana pun untuk melakukan inspeksi terhadap pengiriman udara, laut, dan darat dari dan menuju Korut jika dicurigai membawa senjata serta bahan peledak terlarang.
Untuk mempertegas sanksi PBB tersebut, pemerintahan Obama menyuarakan agar perusahaan internasional tertentu tak lagi menjual komponen yang diduga digunakan untuk pembuatan rudal dan program nuklir Korut. AS juga berupaya membekukan rekening bank yang diduga digunakan sebagai lalu lintas bantuan untuk membiayai program nuklir Korut.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo