Apakah bercinta saat hamil bisa menyakiti bayi? Benarkah orgasme bisa memicu kelahiran prematur? Itulah beberapa mitos yang jadi pertanyaan wanita juga pasangannya saat menantikan kelahiran anak. Benarkah semua mitos-mitos itu? Ketahui kebenarannya.
Hamil bisa membawa banyak perubahan pada wanita dan pasangannya. Salah satu yang dapat ikut berubah adalah perilaku bercinta. Bagi wanita yang kehamilannya berisiko, biasanya dokter meminta untuk menunda dulu melakukan aktivitas intim itu setidaknya sampai janin memasuki trimester kedua.
Untuk yang kehamilannya tidak berisiko atau baik-baik saja, bukan berarti juga tanpa hambatan. Beberapa orang, terutama pria jadi lebih berhati-hati saat bercinta. Mereka takut seks bisa menyakiti janin, seperti mitos yang selama ini banyak dipercaya. Inilah tiga mitos yang paling sering dipercaya orang mengenai seks saat hamil. Situs Good In Bed memaparkan kebenaran dari tiga mitos tersebut.
Mitos 1: Seks Bisa Menyakiti Bayi
Mitos pertama ini bisa jadi ketakutan terbesar pasangan ketika bercinta, khususnya pria. Para pria khawatir mereka akan melukai kepala bayi dengan penis mereka. Faktanya, seks pastinya tidak disarankan jika wanita mengalami kehamilan yang berisiko tinggi, tapi tetap saja mitos tersebut salah.
Seks saat hamil aman untuk sebagian besar pasangan. Hal itu karena bayi terlindungi dengan baik di dalam rahim. Cairan ketuban dan segel tebal berlendir yang mengunci serviks dapat melindungi bayi dari berbagai infeksi. Penisi juga tidak cukup besar dan panjang sehingga membahayakan untuk janin.
Mitos 2: Orgasme = Melahirkan Prematur
Mitos kedua yang juga dipercaya banyak pasangan adalah orgasme bisa memicu kelahiran prematur. Memang jika Anda memiliki kehamilan yang berisiko tinggi dan punya sejarah melahirkan prematur, disarankan untuk tidak berhubungan seks dulu. Namun jika kehamilan yang Anda jalani baik-baik saja, berhubungan seks boleh dilakukan. Menyenangkannya, orgasme yang terjadi ketika Anda bercinta bisa jadi lebih intens. Tak perlu khawatir klimaks tersebut bisa menyebabkan kelahiran prematur atau keguguran. Penelitian terbaru membuktikan orgasme saat bercinta sama sekali tak berdampak pada kelahiran bayi.
Mitos 3: Seks Saat Hamil = Tidak Nyaman
Pastinya bercinta dalam kondisi hamil sangat berbeda ketimbang ketika Anda tidak berbadan dua. Di trimester pertama, wanita pun cenderung mengalami hal-hal tidak mengenakkan seperti mudah lelah, mual, bad mood dan lain-lain. Kondisi tersebut bisa berdampak pada menurunnya gairah bercinta. Sedangkan di trimester terakhir, masalah yang umumnya terjadi adalah menurunnya kepercayaan diri karena wanita merasa diri mereka semakin berisi dengan kondisi perutnya yang juga makin besar.
Bagaimana agar tetap nyaman bercinta selama hamil? Posisi yang tepat, lubrikasi dan penyesuaian lainnya bisa membuat Anda dan pasangan menikmati seks lagi, seperti sebelum hamil.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo