Belakangan makin banyak beredar berbagai jenis minuman energi dengan varian rasa maupun kemasan yang diklaim dapat mengembalikan energi setelah seharian beraktivitas atau menjaga daya tahan tubuh. Tapi hal ini bertentangan dengan temuan baru dari AS yang mengungkap bahwa minuman energi dapat memberikan dampak negatif terhadap irama jantung maupun tekanan darah.
Kesimpulan itu diperoleh setelah peneliti me-review tujuh studi yang mengamati berbagai kondisi jantung pasca konsumsi minuman energi. Dari situ peneliti menemukan bahwa konsumsi minuman berkafein tinggi dan mengandung stimulan lain seperti taurine itu dapat meningkatkan tekanan darah dan menambah risiko seseorang untuk mengalami gangguan irama jantung.
Bahkan peneliti menekankan bukti-bukti di balik 'kemampuan' minuman energi untuk meningkatkan tekanan darah ini 'begitu meyakinkan sekaligus mengkhawatirkan'. Pasalnya mereka menemukan bahwa minuman energi dapat meningkatkan tekanan darah sistolik (tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung) orang yang meminumnya hingga sebanyak 3,5 poin.
Tak hanya itu, mengkonsumsi satu sampai tiga kaleng minuman energi juga memperpanjang fase siklus elektrik jantung yang disebut dengan 'interval QT' hingga 10 milidetik. Padahal interval QT yang panjang telah lama diketahui sebagai salah satu pertanda seseorang berisiko tinggi mengalami gangguan detak jantung yang akibatnya bisa fatal. Kondisi ini biasa disebut dengan Long QT Syndrome.
"Para dokter biasanya langsung merasa khawatir jika interval QT pasiennya diketahui bertambah hingga 30 milidetik. Itulah mengapa kami mengatakan jika korelasi antara minuman energi dan peningkatan tekanan darah sistolik ini begitu mengkhawatirkan, kendati masih banyak studi lanjutan yang diperlukan untuk memastikan dampak hal ini terhadap irama detak jantung. Untuk itu pasien hipertensi atau tekanan darah tinggi dan long QT syndrome harus berhati-hati sebelum mengonsumsi sebuah minuman energi," ungkap salah satu peneliti, Profesor Sachin Shah dari University of the Pacific, California.
"Jangankan kedua pasien tersebut, orang yang mengidap gangguan kesehatan apapun atau orang yang sudah tua memiliki risiko yang sama untuk terkena efek samping yang berkaitan dengan kesehatan jantung dari minuman energi," lanjutnya seperti dilansir dari telegraph.
Kendati begitu Shah mengakui jika temuan ini masih memerlukan studi lanjutan karena data yang digunakan studi ini tidaklah memadai.
Apalagi studi sebelumnya mengungkap tingginya angka pasien yang masuk UGD akibat konsumsi minuman energi sebagian besar didasarkan pada fakta banyak anak muda yang mengkombinasikan minuman energi dengan alkohol sehingga potensi efek sampingnya menjadi berlipat ganda. Efek samping minuman energi terhadap kesehatan jantung sendiri masih belum banyak diteliti.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo