Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Sejarah Kue keranjang  Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Sejarah Kue keranjang  Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Sejarah Kue keranjang  Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Sejarah Kue keranjang  Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Sejarah Kue keranjang  Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Sejarah Kue keranjang  Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Sejarah Kue keranjang  Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Sejarah Kue keranjang  Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Sejarah Kue keranjang  Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Sejarah Kue keranjang

    online
    online


    452
    27.08.09

    Sejarah Kue keranjang  Empty Sejarah Kue keranjang

    Post  online Sun May 05, 2013 10:28 am

    Sejarah Kue keranjang  Nian_gao_nin_gou

    Kue keranjang (ada yang menyebutnya Kue ranjang) yang disebut juga sebagai Nian Gao (年糕) atau dalam dialek Hokkian Ti Kwe (甜棵), yang mendapat nama dari wadah cetaknya yang berbentuk keranjang, adalah kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula, serta\' mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket. Kue ini merupakan salah satu kue khas atau wajib perayaan tahun baru Imlek, walaupun tidak di Beijing pada suatu saat. Kue keranjang ini mulai dipergunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur, tujuh hari menjelang tahun baru Imlek (廿四送尫 Ji Si Sang Ang), dan puncaknya pada malam menjelang tahun baru Imlek. Sebagai sesaji, kue ini biasanya tidak dimakan sampai Cap Go Meh (malam ke-15 setelah tahun baru Imlek.

    Dipercaya pada awalnya kue, ini ditujukan sebagai hidangan untuk menyenangkan dewa Tungku (竈君公 Cau Kun Kong) agar membawa laporan yang menyenangkan kepada raja Surga (玉皇上帝 Giok Hong Siang Te). Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.

    Kue keranjang diproduksi di banyak kota, termasuk Tangerang, Bogor Sukabumi dan Yogyakarta.

    Asal-usul nama

    Kue keranjang memiliki nama asli Nian Gao atau Ni-Kwe yang disebut juga kue tahunan karena hanya dibuat setahun sekali pada masa menjelang tahun baru Imlek. Di Jawa Timur disebut sebagai kue keranjang sebab dicetak dalam sebuah "keranjang" bolong kecil, sedangkan di beberapa daerah di Jawa Barat ada yang menyebutnya Dodol Cina untuk menunjukkan asal kue tersebut yaitu Cina, walaupun ada beberapa kalangan yang merujuk pada suku pembuatnya, yaitu orang-orang Tionghoa.

    Sedangkan dalam dialek Hokkian, ti kwe berarti kue manis, yang menyebabkan orang-orang tidak sulit menebak kalau kue ini rasanya manis.

    Arti di balik kue keranjang

    Di Cina terdapat kebiasaan saat tahun baru Imlek untuk terlebih dahulu menyantap kue keranjang sebelum menyantap nasi sebagai suatu pengharapan agar dapat selalu beruntung dalam pekerjaannya sepanjang tahun.

    Nian Gao, kata Nian sendiri berati tahun dan Gao berarti kue (糕) dan juga terdengar seperti kata tinggi (高), oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Makin ke atas makin mengecil kue yang disusun itu, yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.

    Cara menyajikan

    Kue yang terbuat dari beras ketan dan gula ini dapat disimpan lama, bahkan dengan dijemur dapat menjadi keras seperti batu dan awet. Sebelum menjadi keras kue tersebut dapat disajikan langsung, akan tetapi setelah keras dapat diolah terlebih dahulu dengan digoreng menggunakan tepung dan telur ayam dan disajikan hangat-hangat. Dapat pula dijadikan bubur dengan dikukus (di-tjwee/di-cue 炊) kemudian ditambahkan bumbu-bumbu kesukaan.


    online
    online


    452
    27.08.09

    Sejarah Kue keranjang  Empty Re: Sejarah Kue keranjang

    Post  online Sun May 05, 2013 10:30 am

    Cara Membuat Kue Kerajang


    Bahan Kue Keranjang :

    • Gula palem/gula merah 150 gram
    • Air 470 ml
    • Santan 2 sdm
    • Air jahe 1 sdm
    • Tepung beras ketan 300 gram
    • Tepung teng mien 75 gram


    Cara membuat Kue Keranjang :

    1. Rebus gula palem dan air lalu saring dan dinginkan. Tambahkan santan dan air jahe.
    2. Campur tepung beras ketan dan tang mien dalam mangkuk, buat lubang di tengahnya, tuang larutan gula ini ke dalamnya lalu aduk dengan whisk hingga lembut (tidak bergerindil) lalu saring.
    3. Tuang adonan ke dalam cetakan bulat yang dioles minyak sayur lalu tutup dengan aluminium foil dan kukus selama 45-60 menit. Angkat.
    4. Diamkan beberapa hari baru disajikan




      Waktu sekarang Fri Nov 15, 2024 4:05 pm