Saat rombongan berpose dengan Inele
Ada satu hal yang harus Anda ingat saat bertemu suku asli Papua di Wamena. Sebaiknya, Anda jangan memotret mereka sembarangan saat berada di daerahnya. Sebab, mereka akan meminta bayaran mahal untuk sekali jepret. Duh!
Beberapa waktu lalu detikTravel dan rombongan berkesempatan melancong ke Wamena, Papua. Bersama pemandu setempat, Sakeus Dabi, kami diajak berkeliling Wamena. Di balik keindahan alam, ada satu pengalaman yang sangat membekas dan dapat menjadi pelajaran bagi traveler lainnya.
Saat itu, kami sedang berada di pusat kota Wamena sambil singgah di sebuah rumah makan. Tiba-tiba ada pria Suku Dani yang menggenakan koteka dan duduk di depan pintu. Inilah suku asli Papua.
"Jangan asal motret ya, nanti bayarnya mahal," ujar Sakeus yang asli Suku Dani kepada detikTravel.
Salah satu peserta rombongan tertarik untuk memotretnya. Dia pun melakukan negosiasi sambil ditemani Sakeus, karena pria yang bernama Inele Walelo tidak dapat berbahasa Indonesia. Harga memotretnya pun disepakati sebesar Rp 10 ribu.
Jepret! Seluruh peserta rombongan yang berjumlah 7 orang ditambah dengan Sakeus pun berpose. Lalu setelah itu, masalah pun muncul.
"Rp 100 ribu," kata Inele sambil menyodorkan tangan.
Apa? Rp 100 ribu? Padahal harga kesepakatan awal adalah Rp 10 ribu. Sakeus pun berdebat hebat dengan Inele dalam bahasa Suku Dani. Inele ngotot meminta jumlah yang dimintanya, sedangkan Sakeus terus menolak.
Akhirnya setelah tawar menawar, Inele meminta Rp 60 ribu. Tapi Sakeus tetap pada pendiriannya, dia hanya akan memberikan Rp 10 ribu.
"Pulang kamu!" bentak Sakeus.
Lalu rombongan kembali berjalan, tapi Inele terus mengikuti dari belakang. Akhirnya, salah satu peserta rombongan memberikan uang Rp 60 ribu tanpa sepengetahuan Sakeus. Kemudian Inele pun pergi.
"Yang paling tinggi dia minta Rp10 ribu tadi, tapi dia maunya Rp 100 ribu. Lucu ya, saya kaget dan saya marah," ungkap Sakeus.
"Itu harga terlalu mahal. Memang begitulah kebiasaan orang-orang di sini. Jujur, saya yang asli masyarakat sini pun malu," kata Sakeus.
Semoga hal ini dapat menjadi pelajaran untuk para traveler saat berkunjung ke Wamena. Ingat, carilah pemandu sekitar yang terpercaya dan ikuti petunjuknya.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo