Ada orang yang percaya bahwa dudukan toilet bisa menularkan penyakit seksual. Ada pula kabar yang menyebut bahwa hubungan seksual saat menstruasi pasti tidak akan menyebabkan kehamilan. Benarkah ucapan-ucapan orang itu?
Mitos memang tak lepas dari hidup manusia, tak terkecuali mitos dalam dunia seks dan penyakit kelamin. Nah, berikut ini mitos-mitos yang sering beredar di masyarakat, seperti dikutip dari Health :
1. Mitos: Bisa terkena penyakit seksual menular dari dudukan toilet
Penyakit ataupun infeksi penyakit seksual menular tidak bisa hidup diluar tubuh dalam waktu yang lama, terutama pada tempat yang dingin, permukaan yang keras seperti dudukan toilet. Selain itu, mereka juga tidak disampaikan melalui urine. Jadi kesempatan Anda terkena penyakit tersebut dari orang yang menggunakan toilet sebelum Anda sangatlah tipis hingga tidak mungkin.
Hal yang perlu Anda khawatirkanbakal terkena penyakit seksual menular adalah jika Anda bersentuhan kulit atau mulut. Misalnya jika Anda berciumanan dengan orang yang terkena herpes, maka Anda juga bisa bisa tertular.
2. Mitos: Tidak akan hamil pada saat pertama berhubungan seks
Mungkin banyak yang orang mengabaikan atau menganggap bahwa hanya dengan sekali melakukan hubungan seks, terlebih lagi yang pertama kali, tidak akan langsung hamil. Namun nyatanya beberapa statistik mengatakan bahwa 20 persen orang hamil meski hanya sekali berhubungan seks.
3. Mitos: Tidak akan hamil saat berhubungan seks selama menstruasi
Berhubungan seks pada saat menstruasi tetap bisa hamil. Peluang hamil kecil jika digunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya. Apalagi beberapa wanita memiliki masa menstruasi yang bertumpang tindih dengan awal ovulasi, yang artinya mereka bisa tetap subur meskipun sedang menstruasi.
Jika Anda melakukan hubungan seks berdekatan dengan masa akhir menstruasi Anda, Anda tetap bisa hamil karena sperma bisa hidup selama hingga 72 jam di dalam saluran reproduksi.
4. Mitos: Usia 18 tahun harus lakukan pap smear
Sebelumnya pada tahun 2003, American College of Obstetrician and Gynecologist mengubah rekomendasi untuk tes Pap, yang juga dikenal dengan Pap smear. Sebelumnya direkomendasikan bagi remaja wanita yang sudah mencapai usia 18 tahun dan pertama memiliki hubungan seksual melakukan tes tersebut.
Sekarang ini, tes Pap tidak direkomendasikan sampai wanita telah aktif secara seksual selama sekitar tiga tahun, atau sampai mereka berusia 21 tahun.
5. Mitos: Pil KB darurat bisa picu aborsi
Plan B, atau yang juga dikenal sebagai pil KB darurat tidak sama dengan pil yang menyebabkan aborsi. Bahkan jika Anda mengkonsumsi pil KB darurat ketika sudah hamil, itu tidak akan membuat sedikitpun perbedaan.
Pada penelitian sebelumnya, lebih dari 30 persen dari remaja yang aktif secara seksual mengatakan bahwa mereka percaya pil KB darurat bisa menginduksi aborsi, namun ternyata hal tersebut keliru.
6. Mitos: Pil KB membuat gemuk
Meskipun uji klinis belum mampu membuktikan hubungan antara pil kontrasepsi dan kenaikan berat badan, ini masih merupakan kepercayaan umum di kalangan perempuan dari segala usia.
Secara khusus, sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2006 menganalisi 44 percobaan sebelumnya dan menemukan bahwa tidak ada bukti bahwa penambahan berat badan yang terjadi pada partisipan disebabkan oleh pil KB.
7. Mitos: KB spiral tidak aman digunakan remaja
KB spiral adalah benda kecil yang dimasukan melalui seviks dan ditempatkan di dalam uterus untuk mencegah kehamilan untuk sampi 12 tahun. Karena Anda tidak perlu mengonsumsi pil setiap hari saat menggunakan spiral dapat menjadi cara mudah dan jangka panjang untuk mencegah kehamilan.
Sebelumnya memang dikatakan bahwa untuk remaja usia 18 tahun, KB spiral tidak boleh digunakan. Namun pada tahun 2007, ACOG telah mengatakan bahwa KB spiral aman dan sangat efektif untuk metode pengendalian kelahiran pada kebanyakan orang dewasa dan juga remaja.
8. Mitos: Jika mendapatkan suntikan HPV, Anda bebas dari kanker serviks
Gardasil dan Cervarix adalah vaksin kanker serviks yang menghambat dua jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks. Gardasil juga melindungi terhadap dua jenis yang menyebabkan sebagian besar kutil kelamin.
Tapi sekitar 30 persen dari kanker serviks tidak akan dicegah oleh vaksin ini, jadi penting untuk semua wanita, apakah mereka sudah mendapatkan suntikan atau tidak, untuk kemudian melakukan pap smear secara teratur.
9. Mitos: Cairan pembersih vagina adalah cara paling sehat membersihkan vagina
Taukah Anda cairan pembersih vagina lebih menyebabkan bahaya daripada memberikan hasil yang baik untuk kesehatan. Menurut The National Women's Health Information Center, bakteri alami yang ditemukan dalam vagina membantu vagina Anda tetap bersih dan sehat.
Sementara cairan pembersih dapat menganggu keseimbangannya dan menyebarkan infeksi vagina ke dalam tuba falopi, uterus dan ovarium. Selain itu, cairan pembersih vagina tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual atau kehamilan.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo