Seks masih dianggap tabu di separuh belahan dunia, terutama di Asia. Tak terkecuali di negara dengan berpenduduk terbesar di dunia yaitu China. Namun kelas-kelas edukasi seks mulai banyak bermunculan disini, tak lain demi memuaskan hasrat para wanita yang ingin tahu lebih banyak tentang aktivitas intim ini.
Salah satunya digelar di sebuah hotel bintang tiga yang terletak di pusat kota Shanghai. Kelas ini dibuka oleh seorang edukator seks bernama Ma Li.
Ini bukan sembarang kelas, karena kelas ini tak hanya mengajari pesertanya tentang anatomi tubuh pria dan wanita, tapi juga psikologi dan teknik-teknik untuk meningkatkan intimasi bersama pasangan. Agar bisa mengikuti kelas ini, setiap peserta harus membayar 2.500 yuan (410 dollar AS atau sekitar Rp 4,6 juta) untuk tutorial yang berlangsung selama dua hari tersebut.
Biaya yang dipatok kelas ini sebenarnya masih terbilang mahal karena separuh lebih tinggi daripada gaji bulanan rata-rata pekerja di Shanghai. Namun yang mengejutkan, hal ini tak menyurutkan para wanita untuk mendaftar dan mengikuti kelas seks yang digelar oleh Ma.
Ma sendiri telah mengantongi sertifikat dari World Association of Sex Coaches yang berbasis di Amerika. Di dalam kelas, Ma memakai pendekatan langsung untuk mendorong kepercayaan diri para wanita dalam menjalin hubungan seksual dengan pria. Tak canggung-canggung, Ma memanfaatkan sejumlah video seks dan menggunakan buah-buahan dengan bentuk tertentu sebagai properti untuk latihan.
Tak hanya itu, Ma mengaku menghindari penggunaan tips bercinta ala majalah, karena menurutnya tips seperti menyalakan lilin di dalam kamar untuk memunculkan suasana romantis dianggap kuno.
"Kelas ini sebenarnya baru dimulai pada bulan Januari lalu, tapi dalam beberapa minggu saja kelasnya sudah penuh," ungkap Ma.
Kelas serupa juga digelar di beberapa tempat lainnya. Di Beijing, seorang psikolog bernama Zhenhong Li telah memulai serangkaian pertemuan dengan para wanita untuk membicarakan tentang seks secara terbuka sejak bulan Juli 2013.
Seperti kita tahu, masyarakat China masih menganggap seks adalah tabu. Namun belakangan pandangan ini mulai luntur karena tingkat kemakmuran masyarakatnya yang semakin tinggi, penduduknya kerap bepergian ke luar negeri dan paparan budaya asing.
"Di Beijing, Shanghai dan kota-kota besar lainnya, para wanita sudah sangat terpengaruh oleh budaya Barat, Taiwan dan Korea sehingga mereka telah memiliki pandangan dan perilaku modern terhadap seks. Tapi lain halnya dengan wanita di pedalaman yang tak tahu apa-apa," terang Jay Zheng, profesor obstetri/ginekologi dari Kaohsiung Medical University, Taiwan seperti dilansir NY Daily News.
Apa yang terjadi? Tentu saja karena kurangnya edukasi seks di berbagai sekolah negeri di China. "Apalagi di China, setiap sekolah hanya mementingkan nilai. Bahkan mata pelajaran yang dianggap tak penting diubah agar bisa menambah nilai siswa," tutur Maggie Hu, yang bekerja untuk penyedia eduksi seks di Guangzhou, SexualityZone.
Wanita-wanita yang menjadi calon peserta kelas yang digelar oleh Ma datang dari penjuru China dan berasal dari berbagai latar belakang. Ada beberapa mahasiswa berusia 20-an tahun yang ingin mempersiapkan diri untuk interaksi seksual pertamanya. Ada juga para janda paruh baya yang ingin mengembalikan kepercayaan dirinya.
Parahnya lagi, Ma menuturkan jika para orang tua di China juga sering mengatakan jika seks itu sesuatu yang menyebabkan kepanikan sehingga mereka cenderung mendorong agar anak-anaknya pantang bercinta.
"Klien saya ada yang mengaku diberitahu oleh ibunya bahwa seks itu rasanya seperti ditembak dengan senapan. Jadi banyak orang China yang tumbuh dewasa dan percaya jika seks itu sesuatu yang berbahaya atau sangat memalukan," tambahnya.
Salah seorang calon peserta kelas yang digelar Ma, Sophia Hu mengatakan, "Saya jelas tak mendapatkan eduksi tentang seks sama sekali. Saya kira tubuh pria dewasa sama persis dengan tubuh bayi laki-laki. Untuk itu saya ingin memahaminya sendiri, termasuk mempelajari tentang realita seks.
Bagi pengacara berusia 30 tahun yang belum memiliki pengalaman seksual sama sekali itu, mengikuti kelas ini mengurangi kegelisahannya tentang hubungan seksual, termasuk membantunya untuk merasakan kenikmatan dari bercinta.
"Dengan begitu ketika saya bercinta, saya akan merasa lebih rileks. Dan saya takkan ketakutan seperti sebelumnya," katanya.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo