Dalam perjalanan hidup kadang-kadang kita merasa seorang diri. Saking banyaknya persoalan hidup dan permasalah duniawi saja kadang-kadang kita juga lupa diri. Tapi yang paling menarik dari kehidupan-kehidupan kita adalah rasa persaudaraan yang kita miliki terhadap sesama yang seringkali kita sendiri tidak menyadarinya.
Contohnya adalah kita merasa kasihan ketika melihat orang lain kesusahan. Ada rasa iba ketika melihat pengemis dan gelandangan yang sedang mengais-ngais sampah di pinggir jalan. Bahkan terhadap mereka yang di penjara sekalipun ketika tahu mereka dianiaya, timbullah rasa kasihan kita terhadap mereka.
Yang lebih hebatnya adalah kita seringkali tak hanya merasa iba, kasihan atau pun bersimpati, tetapi juga melakukan sesuatu agar orang yang sama sekali tidak kita kenal terhindar dari musibah. Seperti pada satu hari ketika kita melihat orang yang sedang berkendara dengan motornya lupa menaikkan pedal standar motornya, dengan otomatis kita yang berkendara di sebelahnya akan langsung berteriak mengingatkan, “Standar!!!”
Bila direnungkan kembali, ada satu pertanyaan muncul, “Siapa sih saya dan siapa sih kamu…? Kenapa juga saya perhatian dengan kamu, toh saya tidak kenal kamu, apalagi kok kemudian merasa bersaudara…” Intinya, kita memang sering kali tidak mengenal orang-orang yang kita kasihani atau beri simpati, tetapi rasa dalam hati kecil kita yang tidak ingin orang lain mengalami kesusahan itulah yang membuat kita menjadi merasa bersaudara. Kita tidak saling mengenal tetapi kita bersaudara.
(lembah motivasi)
Contohnya adalah kita merasa kasihan ketika melihat orang lain kesusahan. Ada rasa iba ketika melihat pengemis dan gelandangan yang sedang mengais-ngais sampah di pinggir jalan. Bahkan terhadap mereka yang di penjara sekalipun ketika tahu mereka dianiaya, timbullah rasa kasihan kita terhadap mereka.
Yang lebih hebatnya adalah kita seringkali tak hanya merasa iba, kasihan atau pun bersimpati, tetapi juga melakukan sesuatu agar orang yang sama sekali tidak kita kenal terhindar dari musibah. Seperti pada satu hari ketika kita melihat orang yang sedang berkendara dengan motornya lupa menaikkan pedal standar motornya, dengan otomatis kita yang berkendara di sebelahnya akan langsung berteriak mengingatkan, “Standar!!!”
Bila direnungkan kembali, ada satu pertanyaan muncul, “Siapa sih saya dan siapa sih kamu…? Kenapa juga saya perhatian dengan kamu, toh saya tidak kenal kamu, apalagi kok kemudian merasa bersaudara…” Intinya, kita memang sering kali tidak mengenal orang-orang yang kita kasihani atau beri simpati, tetapi rasa dalam hati kecil kita yang tidak ingin orang lain mengalami kesusahan itulah yang membuat kita menjadi merasa bersaudara. Kita tidak saling mengenal tetapi kita bersaudara.
(lembah motivasi)
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo