Seberapa Aman Jalan-jalan ke Bangkok?

Kekerasan politik di Bangkok memang telah meningkat. Setidaknya 21 nyawa telah melayang sejak protes anti pemerintah dimulai pada November lalu.

Bahkan beberapa negara telah memberikan travel warning dalam beberapa minggu kemarin bagi warga negaranya yang ingin berkunjung ke Thailand.

"Banyak aktivitas protes yang melibatkan kekerasan termasuk senjata api dan alat peledak di beberapa area di Bangkok," ungkap U.S. State Department pada 14 Februari lalu, dilansir dari CNN.
Lalu seberapa aman pergi traveling ke Bangkok?

Bangkok merupakan kota besar di Asia yang pertumbuhannya telah hampir seperti Singapura atau Hong Kong. Kekayaan akan situs-situs budaya membuat Bangkok sebagai salah satu tujuan wisata terpopuler di dunia.

Menurut CNN, beberapa area di Bangkok yang populer dikunjungi turis seperti Sukhumvit Road yang dipenuhi hotel, restoran, pusat perbelanjaan dan fasilitas lainnya sejak protes tersebut berlangsung dilaporkan tetap buka untuk bisnis. Namun, belakangan beberapa bagian area itu ditutup karena blokade para warga yang menggelar protes termasuk pula Lumpini Park.

Di malam hari, ledakan tembakan dan granat memenuhi beberapa area sentral di Bangkok membuat banyak orang menghindari berjalan-jalan atau sekedar nongkrong pada larut malam.
Namun faktanya, Bangkok masih tergolong aman bagi para turis mancanegara.

Hingga saat ini tidak ada turis asing yang dilaporkan terluka.
Bagi turis yang ingin berkunjung ke Thailand, mereka tidak memilih ke Bangkok melainkan lebih banyak yang memilih ke Phuket, Chang mai dan daerah Thailand lainnya.

Pemerintah setempat juga telah mengatur kantor alternatif di pusat perbelanjaan, stadion olahraga, convention center dan tempat umum lainnya untuk berjaga-jaga jika terjadi aksi protes.

Pemerintah juga menghimbau turis agar tidak mengenakan pakaian berwarna merah solid atau tidak membeli T-shirt yang banyak dijual di Bangkok bertuliskan "Popcorn Army" untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.