Bagi saya, istirahat sebentar selama perjalanan, ngopi, makan mie instan, atau minum kelapa muda merupakan keharusan begitu melintasi Banda Aceh ke Aceh Barat, demikian sebaliknya. Tempat paling strategis tentu saja Gunung Geureute yang terletak di Aceh Jaya (sebelum pemekaran masih termasuk Aceh Barat).
Tidak perlu muluk-muluk, hidangan yang tersedia di atas gunung dengan jalan berliku ini tidak mewah. Bukan itu yang membuat menarik, pemandangan mahahebat menyita perhatian orang yang melintas menuju Banda Aceh atau ke Aceh Barat. Lautan biru menjadi satu-satunya alasan duduk manis di dalam gubuk yang mengarah ke laut. Tentu saja harap-harap cemas takut gubuk yang terbuat dari kayu itu ambruk dan kami akan jatuh vertikal ke jurang sebelum menyentuh lautan lepas.
Geureute merupakan salah satu gunung mati fenomenal. Gunung ini merupakan jalur utama menuju ke barat Aceh. Seiring berjalan waktu, sebelum tsunami sudah tersedia, masyarakat lembah Geureute, sebagian besar dari Lamno membuka lapak peristirahatan. Gubuk-gubuk kayu itu dibangun menghadap ke laut, di mana sebuah pulau berdiri kokoh di tengah lautan lepas. Sebagian besar penjual hanya menjajakan kopi, kelapa muda, makanan ringan maupun mie instan. Khusus untuk kopi, bagi saya pribadi kopi Geureute merupakan salah satu kopi terdahsyat yang pernah saya minum. Bayangkan saja, saat ngantuk menyerang sepanjang jalan dari Meulaboh ke Banda Aceh, dengan segelas kopi di gunung ini bisa membuat mata saya kembali terbuka lebar sampai ke Kutaraja. Menariknya lagi, perjalanan ini ditemani pemandangan yang entah akan terlihat di benua mana lagi selain di sini.
Gunung ini pula menyimpan kenangan yang tidak bisa dilukiskan kala tsunami. Saya benar-benar tidak habis pikir bagaimana Pencipta menjaga paku pembatas ibukota Aceh dengan barat Aceh ini menjadi begitu kokoh. Dengan gempa lebih kurang 8,9 SR, jalanan berliku di atas gunung ini hanya sedikit yang rusak bahkan bisa dibilang masih mulus.
Ah, Geureute memang tempat untuk istirahat sejenak jika Anda melintasinya. Pemandangan yang terlihat tidak akan membuat Anda kecewa sampai kapanpun. Selain lautan lepas, pemukiman Lamno membuat mata terbinar. Deretan pohon kebanggaan umat Nasrani berjejer di bibir pantai, seperti kita sedang menonton film-film kartun, saat seekor tupai maupun kelelawar loncat dan beterbangan di pohon berbentuk segitiga itu.
Dengan pemandangan yang tidak biasa, secangkir kopi bisa langsung habis terteguk tanpa disadari. Mungkin Anda patut mencoba, jarak lebih kurang 2 jam dari Banda Aceh tidak akan membuat Anda kecewa melintasi barat Aceh yang begitu syahdu dengan irama lautan mahaluas.
Duduklah sebentar di Geureute, karena dia akan memanjakan Anda dengan lukisan Tuhan tiada tara! Selamat menikmati perjalanan Anda, saya putarkan sebuah lagu galau menemani jalanan berliku.
sumber: bairuindra.blogspot.com
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo