Di Jepang, Ponsel Jadi Barang Berbahaya

Jika Anda berkunjung ke Jepang, pemandangan yang umum terlihat adalah orang yang menunduk melihat layar ponsel atau peralatan elektronik lainnya. Kendati banyak peringatan mengenai bahaya terus-menerus memeriksa ponsel di tempat umum, belum lagi radiasi ponsel yang bisa berkaitan dengan kesehatan, warga Jepang tetap saja terikat dengan ponsel mereka.

Baru-baru ini, sebuah survei yang dilakukan Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo melaporkan tingginya kecelakaan yang terjadi akibat ponsel. Tidak sedikit di antaranya yang merenggut nyawa.
Dalam statistik tersebut diketahui panggilan ambulans untuk kecelakaan yang berhubungan dengan ponsel sepanjang 2013 meningkat 50 persen dibanding tahun sebelumnya, dan meningkat 100 persen dibandingkan 4 tahun lalu.

Laporan yang dikeluarkan Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo menyebutkan, sepanjang 2013, banyak kecelakaan yang terjadi ketika orang berjalan sembari menggunakan ponsel, mulai dari menabrak tembok hingga tertabrak kendaraan saat menyeberang. Kecelakaan yang paling parah terjadi ketika orang menggunakan ponsel saat berkendara.

"Ada 5 kecelakaan yang berakhir dengan kematian akibat menggunakan ponsel sembari menyetir," ungkap sumber Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo, dilansir RocketNews24.
Disebutkan, kelompok usia yang kerap mengalami kecelakaan saat menggunakan ponsel di tempat umum adalah usia 40 tahun, disusul mereka yang berada di kisaran usia 20an.

Salah satu kecelakaan yang paling fatal terjadi pada Oktober 2013 di kawasan Itabashi Ward, seorang pria berusia 47 tahun, menyeberang rel kereta dengan kepala tertunduk melihat ponsel, dan kemudian meninggal akibat tertabrak kereta.

Mengatasi hal tersebut, Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo merasa perlu merilis peringatan agar orang-orang tidak lagi menggunakan ponsel di tempat umum.

"Bermain dengan ponsel saat Anda berjalan sangatlah berbahaya," tulis salah satu peringatan Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo yang disebar di tempat-tempat umum seperti stasiun kereta, halte bus, atau taman.