Topik yang satu ini telah menjadi bahan perdebatan sejak lama. Benarkah soulmate alias belahan jiwa itu nyata? Akankah setiap orang memiliki jodoh yang tersurat sejak lahir dan suatu saat akan dipertemukan seperti dalam film-film romantis?
Ternyata belahan jiwa memang benar-benar ada, bukan sekadar omong kosong romantis. Namun tidak seperti yang kita pikirkan selama ini. Jadi sebenarnya apakah belahan jiwa itu?
Probabilitas menemukan soulmate
Sebelum melompat ke definisi soulmate alias belahan jiwa, mari kita pelajari terlebih dahulu kemungkinan kita menemukan belahan jiwa (sesuai konsep soulmate dalam film dan novel romantis) secara ilmiah.
Ahli robot NASA dan komikus Randall Munroe mencoba menguraikan probabilitas matematisnya dalam buku What If?: Serious Scientific Answers to Absurd Hypothetical Questions.
Dengan membandingkan berbagai faktor, kesempatan setiap orang untuk menemukan belahan jiwa masing-masing dalam hidup adalah 1:10.000. Dan itu berarti kemungkinannya mendekati nol.
Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan kalau orang-orang yang percaya terhadap konsep ideal dan romantik belahan jiwa memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menjalani hubungan yang tidak bahagia dibandingkan dengan pasangan yang yang menganggap hubungan sebagai 'perjalanan' di mana pasangan bertumbuh bersama seiring berjalannya waktu.
Penelitian ini dilakukan oleh Spike W.S. Lee dari University of Toronto's Rotman School of Management. Menurut Lee seperti dikutip Reader's Digest, gagasan soulmate justru menjadikan hubungan rawan.
Pasangan yang percaya kalau mereka adalah belahan jiwa untuk satu sama lain cenderung tidak puas dengan hubungan mereka saat dihadapkan dengan konflik. Padahal konflik merupakan hal yang tak terhindarkan dalam suatu hubungan dan penting untuk proses pendewasaan bagi pasangan.
Soulmate ada karena diciptakan, bukan ditemukan
Tetapi bukan berarti soulmate cuma sekadar mitos. Menurut psikolog seperti Shauna Springer, Ph.D., yang namanya belahan jiwa itu memang ada. Namun belahan jiwa tidak jatuh begitu saja dari langit. Kita sendiri yang harus 'menciptakan' mereka.
"Saya telah melihat banyak bukti bahwa kita bisa saling menjadi belahan jiwa untuk pasangan sebagai hasil dari hubungan yang mendalam dan berlangsung lama," tuturnya seperti dikutip Psychology Today.
Menurut Springer, orang akan menemukan sosok belahan jiwa dalam diri pasangan mereka setelah menjalani hubungan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Pasangan yang sukses mengatasi tantangan dalam hubungan serta\' bisa menjaga cinta dan rasa hormat terhadap pasangan hingga bertahun-tahun akan menganggap perpisahan dan gagasan menggantikan pasangan dengan orang lain sebagai hal yang tak masuk akal untuk dilakukan.
"Dua individu yang tumbuh menjadi sosok 'sempurna' dan tak tergantikan untuk satu sama lain akan menjadi belahan jiwa."
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo