kasus Luna Maya

Luna Maya dilaporkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta Raya (Jaya) ke polisi gara-gara status twitternya. Melaporkan Luna Maya gara-gara status twitter itu dinilai terlalu berlebihan.

"Kalau diminta, saya siap memediasi," kata anggota Komisi I DPR Bidang Informasi, Tantowi Yahya, dalam perbincangan dengan VIVAnews Sabtu, 19 Desember 2009.

Tantowi menilai, lebih bagus kedua belah pihak duduk bersama menyelesaikan persoalan. Jadi, tidak perlu ada pihak yang melaporkan.

Sebagai anggota dewan yang juga seorang artis, Tantowi yakin bisa membantu banyak dalam kasus ini. "Kebetulan, saya kenal dekat Luna, juga banyak relasi kalangan insan pers," tuturnya.

Menurut presenter kondang ini, meski kesal dengan tindakan Luna, itu tidak mesti dilanjut dengan membawa kasus itu ke jalur hukum. Sebab, jika Luna dihukum, publik Indonesia bakal kehilangan artis yang seksi.

Seperti diketahui, pada akun twitternya, Luna menulis pesan yang berbunyi, "Infotemnt derajatnya lebh HINA dr pd PELACUR, PEMBUNUH!!!! may ur soul burn in hell!!..."

Tulisan itulah yang membuat pekerja infotainment kebakaran jenggot. Lantas mereka mengadu ke PWI Jaya. PWI Jaya kemudian meneruskan dengan melaporkan Luna ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan melakukan pencemaran nama baik.

Luna dijerat pasal 27 ayat (3) UU ITE dengan ancaman pidana penjara enam tahun dan/atau denda maksimal Rp 1 miliar. (vivanews)