Wisata ke Ujung Dunia
Di tahun terakhir tinggal di Helsinki, Finlandia, saya, Berti Suharto, dan keluarga, bertualang ke titik paling utara dunia yang terletak di Norwegia. Menempuh perjalanan sejauh 3.000 km, menembus hawa dingin minus 40 derajat Celsius, saya berhasil mencapai titik yang menjadi destinasi impian para petualang dunia.
Negeri Sinterklas
Dengan memanfaatkan white night pada musim panas (matahari tidak akan terbenam malam hari di musim panas), saya melakukan perjalanan dengan mobil, melewati kota-kota Finlandia, antara lain Oulu, Rovaniemi, Inari, serta\'\' Karigasniemi, yaitu kota perbatasan Finlandia-Norwegia.
Ketika menginjakkan kaki di Oulu, saya menghabiskan malam di Pantai Nallikari.
Perjalanan berlanjut melewati Rovaniemi di Lapland. Melalui highway 4, saya mulai memasuki wilayah kutub. Di kota ini terdapat Santa Village. Menurut kepercayaan atau legenda orang Finlandia, Santa Claus berasal dari Lapland.
Banyak yang memercayai, Santa Claus berasal dari kutub utara, termasuk masyarakat Finlandia yang menyatakan bahwa Santa Claus berasal dari Lapland, provinsi di belahan utara Finlandia.
Pada akhir abad ke-20, diceritakan Santa Claus melindungi Pegunungan Korvatunturi agar kerahasiaannya tetap terjaga. Muncullah gagasan agar Santa Claus melakukan perjalanan secara berkala ke Artic Circle, tidak jauh dari Kota Roveniemi. Tempat inilah yang kemudian dijadikan ‘kantor’ oleh Santa untuk bertemu dan dikunjungi oleh siapa pun, yang dikenal sebagai Santa Village.
Di desa ini, saya dapat melihat peternakan husky dog dan kijang. Pada musim dingin, pengunjung bisa mengendarai sledge yang diseret oleh 6 ekor husky dog atau yang diseret oleh kijang.
Midnight Sun di Nordkapp
Karigasniemi, kota perbatasan Finlandia-Norwegia, berupa perbukitan dan kental dengan suasana pedesaan. Di tengah hamparan hijau rerumputan, tampak beberapa rumah kayu bercat merah milik petani.
Perjalanan berlanjut ke Lakselv, lalu Honningsvag, Norwegia. Perjalanan menjadi makin menarik ketika saya harus melewati beberapa terowongan yang cukup panjang.
Terowongan yang menembus gunung menjadi salah satu ciri khas bentuk jalan di Norwegia.
Hal ini karena kondisi alam yang bergunung-gunung khususnya di pegunungan batu.
Terowongan pertama yang saya lalui sejauh 2.980 meter, ditempuh dalam waktu 10 menit. Sementara, untuk mencapai Honningsvag, saya harus melewati terowongan Nordkapp yang panjangnya 6,8 km.
Terowongan itu secara perlahan turun ke bawah dan berada 200 m di bawah laut yang menghubungkan daratan Norwegia dengan Kepulauan Mageroya, tempat Nordkapp berada. Matahari masih bersinar terang, meskipun waktu telah menunjukkan pukul 21.00, saat saya berangkat menuju Nordkapp. Melewati Kepulauan Mageroya yang bergunung-gunung, Nordkapp terletak di atas sebuah gunung dengan ketinggian 307 m dari permukaan laut utara.
Jalan menuju ke Nordkapp cukup berliku, menyusuri lembah, naik-turun gunung, dan melewati lereng pegunungan yang sepi. Di ketinggian pegunungan ini sudah tidak ditumbuhi pohon-pohon cemara. Hanya rumput dan alang-alang. Makin ke atas, situasi berubah. Kabut tebal yang dingin menutupi pandangan. Tak lama, hujan pun turun, membuat saya cemas mobil tergelincir ke jurang.
Akses transportasi menuju Nordkapp sangat terbatas dan mahal. Butuh perjuangan berat untuk mencapai ujung dunia ini. Karena itu, bagi para turis, bisa menginjakkan kaki ke Nordkapp adalah hal yang sangat luar biasa.
Sebuah kebahagiaan tak terkira ketika akhirnya saya sampai di gerbang masuk Nordkapp. Saya melangkah menuju ke sebuah gedung modern yang disebut Nordkapp Hall. Di depan gedung yang terbuat dari batu itu, terdapat tulisan Nordkapp terletak di utara latitude 71°10'21".
Gedung berlantai 3 yang khusus dibangun untuk para turis itu banyak menyediakan atraksi yang sangat menarik, di antaranya supervideograph yang memutar sebuah film mengenai suasana 4 musim di Nordkapp. Musim di Nordkapp memang sangat unik dan ekstrem. Pada musim panas (Mei – Juli), matahari akan terlihat selama 24 jam (midnight sun). Tidak ada kata malam pada saat itu. Sedangkan pada musim dingin, matahari seakan tidak pernah muncul, hanya sekitar 2 jam setiap harinya, dengan suhu mencapai lebih dari minus 40 derajat Celsius, laut membeku dan salju yang sangat tebal.
Di lantai dasar, terdapat sebuah terowongan dengan sederet diorama yang menggambarkan tentang sejarah ditemukannya tempat ini. Nordkapp ditemukan oleh seorang petualang Inggris, Richard Chancellor, pada tahun 1553. Ketika itu ia beserta timnya melewati semenanjung tersebut dalam upaya mencari jalan pintas menuju ke Northeast.
Di ujung Semenanjung Nordkapp terdapat sebuah monumen bola dunia yang terbuat dari besi sebagai simbol Nordkapp. Para turis bergantian foto di depan bola dunia tersebut. Bahkan, beberapa mengibarkan bendera dari negaranya sebagai bukti bahwa perwakilan dari negara mereka telah mencapai Nordkapp. Di situlah saya berdiri, di bibir tebing, tepat di pinggir semenanjung yang merupakan tebing batu berketinggian 307 meter di atas permukaan laut utara, menikmati pemandangan laut lepas yang luas. Jika kita menyeberangi lautan utara itu, sekitar 2.300 km ke depan adalah kutub utara.
Selain kebahagiaan telah mencapai titik terujung utara Eropa, dari semenanjung itu saya juga bisa menyaksikan proses tenggelamnya matahari pada pukul 00.14 dan 10 menit kemudian fajar menyingsing pada pukul 00.24. Peristiwa terlihatnya matahari selama 24 jam tersebut dikenal dengan nama Midnight Sun. Hal ini berarti di ujung utara dunia pada saat musim panas (14 May - 29 Juli), matahari tidak akan tenggelam dan tidak ada kata malam.
Saat itu, jam telah menunjukkan pukul 12 malam, detik-detik sunset dan sunrise yang hanya selisih beberapa menit itu adalah fenomena alam yang sangat berharga dan sangat ditunggu-tunggu oleh para turis. Dengan peralatan fotografi, mereka siap membidikkan kamera ke arah laut utara, saat matahari akan terlihat jelas perubahannya.
Namun sayang, saat itu momen istimewa tersebut tak bisa saya nikmati karena kabut menutupi matahari. Yang terpancar hanya cahaya merah seperti menjelang senja atau dini hari. Sekitar 45 menit kemudian, langit terlihat kembali terang seperti halnya pukul 08.00 pagi. Padahal, saat itu jam menunjukkan pukul 1 pagi.
Menuju ke Sana:
Menginap di mana?
Perlengkapan:
Mengingat Rovaniemi dan Nordkapp terletak di kutub utara, jika bepergian pada musim dingin, siapkan baju hangat plus syal dengan sepatu boot khusus untuk salju. Suhu mencapai minus 40 derajat Celsius.
Oleh-oleh:
Di Rovaniemi, antara lain boneka Santa dan pernak-pernik yang berhubungan dengan Natal. Ada pula baju dingin rajutan handmade, dompet, tas, sepatu, dan barang-barang yang terbuat dari kulit reindeer. Di Nordkapp, jenis oleh-olehnya juga tak jauh berbeda dengan Rovaniemi. Hanya, di Nordkapp, para turis mendapat sertifikat yang menyatakan sudah sampai di ujung dunia.
Makanan:
Makanan khas orang Lapland, khususnya di Santa Claus Village, adalah stew reindeer (semacam semur), dihidangkan dengan mashed potato dan sayuran. Sementara minuman khas Lapland adalah sari buah black current panas atau raspberry.
~femina.co.id
Di tahun terakhir tinggal di Helsinki, Finlandia, saya, Berti Suharto, dan keluarga, bertualang ke titik paling utara dunia yang terletak di Norwegia. Menempuh perjalanan sejauh 3.000 km, menembus hawa dingin minus 40 derajat Celsius, saya berhasil mencapai titik yang menjadi destinasi impian para petualang dunia.
Negeri Sinterklas
Dengan memanfaatkan white night pada musim panas (matahari tidak akan terbenam malam hari di musim panas), saya melakukan perjalanan dengan mobil, melewati kota-kota Finlandia, antara lain Oulu, Rovaniemi, Inari, serta\'\' Karigasniemi, yaitu kota perbatasan Finlandia-Norwegia.
Ketika menginjakkan kaki di Oulu, saya menghabiskan malam di Pantai Nallikari.
Perjalanan berlanjut melewati Rovaniemi di Lapland. Melalui highway 4, saya mulai memasuki wilayah kutub. Di kota ini terdapat Santa Village. Menurut kepercayaan atau legenda orang Finlandia, Santa Claus berasal dari Lapland.
Banyak yang memercayai, Santa Claus berasal dari kutub utara, termasuk masyarakat Finlandia yang menyatakan bahwa Santa Claus berasal dari Lapland, provinsi di belahan utara Finlandia.
Pada akhir abad ke-20, diceritakan Santa Claus melindungi Pegunungan Korvatunturi agar kerahasiaannya tetap terjaga. Muncullah gagasan agar Santa Claus melakukan perjalanan secara berkala ke Artic Circle, tidak jauh dari Kota Roveniemi. Tempat inilah yang kemudian dijadikan ‘kantor’ oleh Santa untuk bertemu dan dikunjungi oleh siapa pun, yang dikenal sebagai Santa Village.
Di desa ini, saya dapat melihat peternakan husky dog dan kijang. Pada musim dingin, pengunjung bisa mengendarai sledge yang diseret oleh 6 ekor husky dog atau yang diseret oleh kijang.
Midnight Sun di Nordkapp
Karigasniemi, kota perbatasan Finlandia-Norwegia, berupa perbukitan dan kental dengan suasana pedesaan. Di tengah hamparan hijau rerumputan, tampak beberapa rumah kayu bercat merah milik petani.
Perjalanan berlanjut ke Lakselv, lalu Honningsvag, Norwegia. Perjalanan menjadi makin menarik ketika saya harus melewati beberapa terowongan yang cukup panjang.
Terowongan yang menembus gunung menjadi salah satu ciri khas bentuk jalan di Norwegia.
Hal ini karena kondisi alam yang bergunung-gunung khususnya di pegunungan batu.
Terowongan pertama yang saya lalui sejauh 2.980 meter, ditempuh dalam waktu 10 menit. Sementara, untuk mencapai Honningsvag, saya harus melewati terowongan Nordkapp yang panjangnya 6,8 km.
Terowongan itu secara perlahan turun ke bawah dan berada 200 m di bawah laut yang menghubungkan daratan Norwegia dengan Kepulauan Mageroya, tempat Nordkapp berada. Matahari masih bersinar terang, meskipun waktu telah menunjukkan pukul 21.00, saat saya berangkat menuju Nordkapp. Melewati Kepulauan Mageroya yang bergunung-gunung, Nordkapp terletak di atas sebuah gunung dengan ketinggian 307 m dari permukaan laut utara.
Jalan menuju ke Nordkapp cukup berliku, menyusuri lembah, naik-turun gunung, dan melewati lereng pegunungan yang sepi. Di ketinggian pegunungan ini sudah tidak ditumbuhi pohon-pohon cemara. Hanya rumput dan alang-alang. Makin ke atas, situasi berubah. Kabut tebal yang dingin menutupi pandangan. Tak lama, hujan pun turun, membuat saya cemas mobil tergelincir ke jurang.
Akses transportasi menuju Nordkapp sangat terbatas dan mahal. Butuh perjuangan berat untuk mencapai ujung dunia ini. Karena itu, bagi para turis, bisa menginjakkan kaki ke Nordkapp adalah hal yang sangat luar biasa.
Sebuah kebahagiaan tak terkira ketika akhirnya saya sampai di gerbang masuk Nordkapp. Saya melangkah menuju ke sebuah gedung modern yang disebut Nordkapp Hall. Di depan gedung yang terbuat dari batu itu, terdapat tulisan Nordkapp terletak di utara latitude 71°10'21".
Gedung berlantai 3 yang khusus dibangun untuk para turis itu banyak menyediakan atraksi yang sangat menarik, di antaranya supervideograph yang memutar sebuah film mengenai suasana 4 musim di Nordkapp. Musim di Nordkapp memang sangat unik dan ekstrem. Pada musim panas (Mei – Juli), matahari akan terlihat selama 24 jam (midnight sun). Tidak ada kata malam pada saat itu. Sedangkan pada musim dingin, matahari seakan tidak pernah muncul, hanya sekitar 2 jam setiap harinya, dengan suhu mencapai lebih dari minus 40 derajat Celsius, laut membeku dan salju yang sangat tebal.
Di lantai dasar, terdapat sebuah terowongan dengan sederet diorama yang menggambarkan tentang sejarah ditemukannya tempat ini. Nordkapp ditemukan oleh seorang petualang Inggris, Richard Chancellor, pada tahun 1553. Ketika itu ia beserta timnya melewati semenanjung tersebut dalam upaya mencari jalan pintas menuju ke Northeast.
Di ujung Semenanjung Nordkapp terdapat sebuah monumen bola dunia yang terbuat dari besi sebagai simbol Nordkapp. Para turis bergantian foto di depan bola dunia tersebut. Bahkan, beberapa mengibarkan bendera dari negaranya sebagai bukti bahwa perwakilan dari negara mereka telah mencapai Nordkapp. Di situlah saya berdiri, di bibir tebing, tepat di pinggir semenanjung yang merupakan tebing batu berketinggian 307 meter di atas permukaan laut utara, menikmati pemandangan laut lepas yang luas. Jika kita menyeberangi lautan utara itu, sekitar 2.300 km ke depan adalah kutub utara.
Selain kebahagiaan telah mencapai titik terujung utara Eropa, dari semenanjung itu saya juga bisa menyaksikan proses tenggelamnya matahari pada pukul 00.14 dan 10 menit kemudian fajar menyingsing pada pukul 00.24. Peristiwa terlihatnya matahari selama 24 jam tersebut dikenal dengan nama Midnight Sun. Hal ini berarti di ujung utara dunia pada saat musim panas (14 May - 29 Juli), matahari tidak akan tenggelam dan tidak ada kata malam.
Saat itu, jam telah menunjukkan pukul 12 malam, detik-detik sunset dan sunrise yang hanya selisih beberapa menit itu adalah fenomena alam yang sangat berharga dan sangat ditunggu-tunggu oleh para turis. Dengan peralatan fotografi, mereka siap membidikkan kamera ke arah laut utara, saat matahari akan terlihat jelas perubahannya.
Namun sayang, saat itu momen istimewa tersebut tak bisa saya nikmati karena kabut menutupi matahari. Yang terpancar hanya cahaya merah seperti menjelang senja atau dini hari. Sekitar 45 menit kemudian, langit terlihat kembali terang seperti halnya pukul 08.00 pagi. Padahal, saat itu jam menunjukkan pukul 1 pagi.
Menuju ke Sana:
- Penerbangan terdekat dari Jakarta, bisa ke Stockholm-Swedia, Helsinki-Finlandia, atau Oslo-Norwegia. Jaraknya kurang lebih sama, 3.000 km pulang- pergi. Jika dari Helsinki ke Rovaniemi, bisa menggunakan Finnair atau Blue1. Lama penerbangan sekitar 1 jam 15 menit. Harga tiket sekitar 400 euro (Rp4.800.000) pulang-pergi. Sedangkan menuju Nordkapp, hanya ada jalur pesawat kecil dari Oslo yang harganya sangat mahal. Menggunakan mobil adalah pilihan yang lebih murah.
- Menggunakan kereta api. Ke Rovaniemi bisa menggunakan kereta malam, harganya antara 200-350 euro (Rp2.400.000-Rp4.200.000). Kereta berangkat pada sore hari dari Stasiun Rautatientori, Helsinki, dan tiba di Rovaniemi pukul 8 pagi. Perjalanan sekitar 12 jam.
Menginap di mana?
- Hotel Sokos. Hotel berbintang tiga yang terletak di tengah Kota Rovaniemi. Harganya mulai dari Rp2 juta per malam. Sebaiknya memesan jauh hari sebelumnya karena pada liburan musim dingin banyak turis yang datang untuk bermain ski. Jika liburan musim panas, ramai oleh turis yang ingin menikmati midnight sun.
- Di Nordkapp, tak ada penginapan. Yang terdekat adalah Kota Honningsvag, banyak hotel di kawasan itu. Yang menarik, Nordkapp Camping Hotel, lokasinya berada di alam terbuka. Biayanya mulai Rp900.000 per malam. Jaraknya ke Semenanjung Nordkapp, sekitar 24 km.
Perlengkapan:
Mengingat Rovaniemi dan Nordkapp terletak di kutub utara, jika bepergian pada musim dingin, siapkan baju hangat plus syal dengan sepatu boot khusus untuk salju. Suhu mencapai minus 40 derajat Celsius.
Oleh-oleh:
Di Rovaniemi, antara lain boneka Santa dan pernak-pernik yang berhubungan dengan Natal. Ada pula baju dingin rajutan handmade, dompet, tas, sepatu, dan barang-barang yang terbuat dari kulit reindeer. Di Nordkapp, jenis oleh-olehnya juga tak jauh berbeda dengan Rovaniemi. Hanya, di Nordkapp, para turis mendapat sertifikat yang menyatakan sudah sampai di ujung dunia.
Makanan:
Makanan khas orang Lapland, khususnya di Santa Claus Village, adalah stew reindeer (semacam semur), dihidangkan dengan mashed potato dan sayuran. Sementara minuman khas Lapland adalah sari buah black current panas atau raspberry.
~femina.co.id
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo