Sejarah Suku Dayak Kalimantan
Sebutan Dayak, adalah istilah umum untuk orang-orang yang mendiami pulau Kalimantan. Bahkan di seluruh Indonesia, setiap orang yang mendengar Suku Dayak, tentunya pandangan akan tertuju ke salah satu suku yang mendiami Kalimantan.
Lalu apakah arti dari kata Dayak? C. K. rahmat dan R. Sunardi, mengatakan bahwa kata ‘Dayak’ adalah satu kata nama untuk orang-orang yang tinggal di pulau Kalimantan dan bukan Muslim, terutama orang-orang yang mendiami di Pedalaman Borneo. Istilah ini diberikan oleh orang-orang dari suku atau orang-orang Melayu yang tinggal di daerah pesisir atau pedalaman Kalimantan.
Ketika orang-orang Melayu yang mendiami pesisir Kalimantan memberi cap yang tidak Muslim adalah mereka yang menghuni pedalaman Borneo atau pegunungan. Kemudian muncul pertanyaan, siapakah Melayu? Ketika dilihat dari secara umum, tidak lain, yang disebut suku atau bangsa pada waktu itu adalah orang-orang yang berasal dari daerah Melayu dan berbahasa Melayu atau dapat juga berarti kepada orang Dayak yang telah memeluk Islam.
Bila dilihat dari sudut pandang orang Dayak, Melayu adalah orang-orang yang berasal dari wilayah Melayu dan imigran lain, selain Tiongkok yang sudah hidup di Kalimantan.
Lalu pertanyaan lain, Apakah ada sebuah kata Dayak di bahasa Melayu yang berarti orang gunung?
Sampai sekarang belum pernah ada kamus yang menyatakan bahwa orang-orang Dayak berarti orang gunung.
Kemungkinan pemahaman kata daya sama dengan kata manusia gunung, karena sebagian besar orang Dayak berada di daerah sungai yang tanah bergunung-gunung. Tapi itu tidak berarti bahwa kata Dayak berarti orang gunung.
Selain nama Dayak, kita tahu ini juga adalah istilah ini merujuk kepada Dayak dalam arti suku Dayak. Istilah Dayak diberikan oleh Inggris kepada suku-suku Dayak di Kalimantan Utara.
Dayak Kalimantan tersebar di seluruh Pulau Borneo, hidup di hulu sungai, di pegunungan, lembah, dan kaki. Merujuk mempunyai identitas berdasar tempat asal mereka sesuai nama-nama sungai besar yang ditempati.
Sebagai contoh, berasal dari daerah sungai Barito, mereka menyebut diri mereka Uluh Barito, demikian juga dari daerah aliran sungai Kahayan, uluh kahayan. Ada uluh Kapuas, uluh Katingan, dan seterusnya. Uluh itu berarti orang.
Di antara masyarakat Dayak sendiri, ada keberatan memakai istilah Dayak, sehingga muncul istilah lain untuk Dayak, yaitu “Daya”, yang sedang populer di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Selain istilah Daya, kata Daya Sahawung diabadikan sebagai komplek pelajar di Kuala Kapuas, yang namanya adalah komplek Pelajar Sahawung.
“Sahawung” memiliki dua makna, Sahawung pertama adalah pembantu Ranying Hatalla yang berada di atas langit, dan pemahaman kedua, Sahawung berarti utusan, jujur, susu, mamut menteng. Dayak juga bisa berarti “Sahawung”.
Jadi, kata “Dayak” dan “Daya” dalam bahasa Ngaju menunjukkan kata sifat dan juga menunjukkan kekuatan. Demikian pula kata Sahawung, yang berarti sifat kepahlawanan dan berani.
Mengenal suku Dayak, masih terlihat adanya perbedaan pendapat. Beberapa orang mengatakan bahwa suku Dayak yang datang dari langit ke tujuh, dan beberapa berpendapat bahwa suku Dayak berasal dari protoMelayu. Menurut Tetek Tatum, orang Dayak datang dari langit ke tujuh, diturunkan ke bumi dengan menggunakan Palangka Bulau oleh Ranying Hatalla.
Menurut anggapan suku Dayak dari kepercayaan Kaharingan. Manusia diturunkan dari langit ke tujuh menuju empat tempat, yaitu:
- Di Tantan Puruk Pamatuan, terletak di atas Barito dan Sungai Kesultanan Banjar.
- Di Tantang Liang Mangan Puruk Kaminting, yang terletak di sekitar kerajaan gunung.
- Di Datah Tangkasiang, di hulu Sungai Malahui, di Sungai Malahui, yang terletak di Kalimantan Barat.
- Di Puruk Kambang Tanah Siang, yang terletak di Hulu Sungai Barito.
Orang-orang Dayak yang turun di tempat-tempat ini saling kawin-mengawin dengan satu sama lain, dan kemudian berkembang biak menempati seluruh pulau Kalimantan.
Secara ilmiah dikatakan bahwa sekitar dua ratus tahun sebelum masehi ada beberapa perpindahan orang-orang Melayu yang pertama ke Indonesia. Mereka datang dalam berubah dari daerah Yunan.
Pada awalnya mereka mendiami daerah pantai, tetapi sejak kedatangan bangsa malyu muda, kemudian Ras Melayu atau proto Melayu ditekan untuk masuk ke daerah pedalaman. Bisa jadi bahwa ini adalah karena kalah perang atau karena Melayu kuno budaya lebih rendah bila dibandingkan dengan Melayu muda.
Kebudayaan Dayak: 16 Fakta Keindahan Tato Suku Dayak
- Tato menunjukkan status sosial. Misalnya, seorang pemburu akan memiliki tato gambar binatang. Lalu Ketua adat bertato bintang.
- Suku dayak dengan tato di sekitar jari, pertanda dia suka membantu atau senang menolong.
- Tato yang banyak dan dekat dengan jari menunjukkan dia adalah seorang ahli pengobatan
- Suku Dayak juga memiliki tradisi bepergian, dan setiap kampung memiliki motif tato yang berbeda, maka jumlah tato ditubuh seseorang menunjukkan banyaknya kampung dayak yang telah dikunjungi. Jarak antara kampung bisa ratusan kilometer, biasanya melewati sungai menggunakan perahu selama berbulan-bulan.
- Bangsawan dayak memiliki tato khusus, tato yaitu Rangkong dan burung endemik Kalimantan lainnya yang dianggap suci.
- Pada zaman kuno, dayak yang telah memancung musuh memiliki prestasi lebih dari yang lain dan dia mendapat tato di bahu kanan untuk keberanian yang luar biasa, dan bahu kiri jika keberaniannya dianggap biasa saja. Di zaman sekarang mungkin mirip dengan seorang prajurit yang mendapat lencana penghargaan.
- Secara umum, perempuan dayak hanya bertato di tangan dan kaki, sementara laki-laki bsa memiliki tato di seluruh tubuhnya.
- Laki-laki mentato tangan dan kaki untuk menghindari Roh-roh jahat
- Pada beberapa sub suku dayak, wanita dengan tato lebih sedikit memiliki tingkat yang lebih rendah daripada wanita dengan tato lebih banyak
- Perempuan Dayak baru diperbolehkan untuk ditato setelah mengalami menstruasi pertama
- Selama proses pembuatan tato suku dayak perempuan, semua laki-laki anggota\' keluarga tidak diperkenankan keluar rumah samasekali agar terhindar dari bencana.
- Perempuan Dayak bertato di bagian paha menunjukkan bahwa ia memiliki status sosial yangsangat tinggi.
- Tato suku Dayak pembuatannya menggunakan duri pohon jeruk, sementara warna hitamnya berasal dari jelaga periuk
- Jika menemukan tato berwarna-warni di Kalimantan bisa saja itu bukan tato milik suku dayak
- Anthony Kiedis, penyanyi dari band American Red Hot Chilli Peppers rela masuk ke dalam lebatnya hutan Borneo hanya untuk mendapatkan tato asli suku dayak.
- Tato tradisional suku dayak bersama dengan tato mentawai diyakini sebagai tato tertua di dunia dan diakui sebagai salah satu kiblat di dunia profesional tato
Mandau, Parang Mematikan
Mandau adalah semacam parang yang selalu dibawa oleh laki-laki Dayak. Meskipun tidak ada bahaya atau perang, membawa Mandau memang telah menjadi kebiasaan dan kewajiban bagi laki- laki Dayak sekadar untuk berjaga-jaga.
Meskipun demikian,ada beberapa aturan dalam mengenakan Mandau. Di antaranya, Mandau tidak boleh digunakan untuk mengancam orang lain dan hanya boleh digunakan untuk membela diri.
Mandau ini juga tidak sewenang-wenang keluar dari sarungnya. Konon, kalau Mandau sudah keluar dari sarungnya, mau tidak mau harus ada korban yang terbunuh. Tidak sedikit saksi yang mengatakan bahwa Mandau dapat terbang dan membunuh mengasanya karena parang ini memang memiliki kekuatan magis.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo