Attarine, Destinasi Kuliner Sehat Teranyar di Bilangan Senopati

Satu lagi destinasi kuliner yang baru hadir di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Giliran Attarine, restoran teranyar dari jaringan restoran dan hotel Potato Head.

Dengan reputasi Potato Head yang sukses di bisnis kuliner, maka tidak salah jika Anda berekspetasi lebih pada restoran ini.

Wolipop mengunjungi Atterine di suatu siang November lalu. Cukup mudah untuk menemukan restoran ini karena lokasinya yang berada di sisi kanan Jalan Gunawarman.

Tampak depan, tidak ada sesuatu yang menarik perhatian dari gedung ini seperti bangunan restoran atau hotel lainnya yang berada di bawah bendera Potato Head (Siapa yang tidak terkesima dengan tembok berlapis kusen jendela warna-warni di Potato Head Beach Club Bali atau bangunan batu-bata di Katamama Hotel?). Hanya deretan tumbuhan tropis di atas bangunan yang membuat Attarine agak istimewa.


Tapi tunggu hingga Anda menginjakkan kaki di dalam restoran. Seketika Anda seperti berada di dalam rumah kaca berkat dekorasi berupa tanaman hias yang cukup mendominasi. Salah satunya sejumlah pot tanaman tanduk rusa di langit-langit dengan daun-daunnya yang berjuntaian.


Di sisi kanan tampak semacam bar yang justru berfungsi dapur berkonsep konsep open-kitchen di mana pengunjung dapat menyaksikan langsung para 'bartender' meracik pesanan mereka. Deretan peralatan masak serta\'\' bumbu-bumbu yang mengisi rak panjang di 'dapur' semakin menghidupkan dekorasi restoran yang bergaya rustic dan menciptakan atmosfer yang homey.

Tapi satu yang menarik perhatian adalah mobil mini klasik yang terpakir di tengah-tengah restoran. Mobil berwarna hijau mint itu diisi sejumlah peti kayu kecil yang ditata sedemikian rupa sehingga menjadikannya elemen dekorasi yang unik.

Diungkapkan oleh seorang pramusaji, menu-menu yang hadir di Attarine diracik secara unik menggunakan rempah-rempah dari berbagai belahan dunia yang diinterpretasikan dengan gaya kebaratan. Bukan hanya rasanya yang menggugah selera, menu pun juga dipertimbangkan dari segi kesehatan.

Sebagai menu pembuka, pilihan jatuh kepada Baby Romaine Salad dan Eggplant on Sourdough Toast. Sepintas Baby Romaine Salad menyerupai ceaser salad dengan sausnya yang creamy serta\'\' taburan potongan lembaran keju yang pipih. Hanya saja, sesuai namanya, sayuran yang digunakan adalah selada Baby Romaine yang dipotong besar-besar.

Selain bergizi, selada ini juga unggul dari segi rasa karena teksturnya yang renyah. Sensasi kerenyahan semakin sempurna berkat tambahan kulit roti yang crispy. Sementara Eggplant on Sourdough Toast menjelma seperti garlic bread namun dengan topping yang terbuat dari terong.

Masuk ke menu pembuka, kami memilih Pan-Roasted 'Fish of the Day' Fillet, yakni ikan bakar yang dibalur dengan saus paprika panggang, bawang goreng, serta\'\' perasan jeruk nipis. Sebagai pendamping, hadir Cast-Iron Skillet Shrimp berupa udang panggang dengan saus yang rasanya menyerupai saus padang.

Puas dengan makanan tersebut, dahaga pun perlu dibasuh dengan sesuatu yang segar. Atas rekomendasi pramusaji, Matchacha Tini dan Green Leaf menjadi andalan kami.


Bayangkan sebuah martini namun terbuat dari ramuan yang menyehatkan seperti teh hijau, jahe, mint segar, air tebu dan jeruk nipis. Itulah Matchacha Tini. Racikan Green Leaf pun tak kalah segar dan menyehatkan. Bahan utama untuk minuman yang satu ini di antaranya kale, seledri, apel, timun, dan jeruk. Tidak ketinggalan taburan garam yang menempel di pinggiran gelas, layaknya Anda meneguk segelas tequilla.

Untuk semua itu, kami menghabiskan sekitar Rp 600.000. Dengan harga itu, rasanya sepadan dengan pelayanan, kualitas makanan, serta\'\' atmosfer yang ditawarkan.