Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan

    via
    via


    864
    04.03.09

    Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Empty Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan

    Post  via Fri Jun 30, 2017 6:55 pm

    Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Memilih-investasi-yang-menguntungkan-thumbnail-1

    Memilih investasi yang menguntungkan itu perlu. Maklumlah, parkirkan duit di bank dalam bentuk tabungan bagi sebagian orang sudah tak menarik lagi.

    Meski risikonya rendah, tapi tak menguntungkan.  Kenapa? Karena perlu diingat uang yang diendapkan di bank nilainya makin berkurang karena tekanan inflasi.

    Maksudnya, jika Anda memegang uang Rp 1 juta saat ini nilainya lebih berarti daripada di masa yang akan datang. Uang yang disimpan di bank akan berkurang nilainya dari waktu ke waktu. Alhasil, Anda hanya dapat membeli lebih sedikit barang dibanding pada awal bulan dengan jumlah uang yang sama.

    Risiko inflasi inilah yang mendorong orang melirik investasi yang bisa mengalahkan inflasi. Tak heran bila sebagian orang mulai mencari alternatif lain di luar tabungan dan deposito sebagai instrumen investasi. Bagaimana tidak, tawaran besaran suku bunganya saja gagal mengalahkan inflasi.

    Kalau pun ada yang menawarkan suku bunga tinggi itu pun tak mendapat jaminan dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Ingat ya, LPS hanya menjamin simpanan pada nominal dan suku bunga tertentu. Misalnya saat ini menjamin nilai simpanan maksimal Rp 2 miliar di satu bank dengan tingkat suku bunga 7,5%.

    Maka itu perlu dipertimbangkan instrumen investasi lain di luar tabungan dan deposito yang sanggup melawan inflasi. Minimal kekayaan yang sudah didapat tidak tergerus inflasi.

    Apa saja instrumen yang bisa dipilih?

    Investasi Reksa Dana

    Berinvestasi reksa dana terbilang mudah dan gampang. Bahkan nominalnya pun bisa mulai dari Rp 100 ribu.

    Jenis reksa dananya pun beragam. Mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, saham, campuran, dan lain sebagainya.

    Cukup cari produk reksa dana yang sesuai, tentukan manager investasinya, baca prospektus, kalau tertarik beli, dan terakhir transfer dananya. Cara belinya juga gampang bisa lewat manager investasi atau beli langsung lewat bank yang ditunjuk.

    Buka rekening reksa dana layaknya buka rekening di bank. Tinggal isi formulir, sertakan identitas diri, dan pastinya siapkan dana yang hendak ditanamkan. Satuan reksa dana dihitung berdasarkan unit penyertaan (UP) dan nilai aktiva bersih (NAB).

    Katakanlah harga reksa dana produk X harga NAB Rp 1.200, maka kalau membeli 1.000 UP butuh dana Rp 1,2 juta. Ketika akhir tahun NAB menjadi Rp 1.500 maka Anda untung Rp 300 ribu.

    Sebaliknya kalau NAB turun menjadi Rp 1.000 maka rugi Rp 200 ribu. Ketika NAB turun, keputusan paling bijak adalah tidak menjualnya agar tak rugi.

    Investasi saham

    Investasi jenis ini menuntut pengetahuan lantaran berisiko tinggi. Maka itu perlu kalkulasi yang matang, terukur, dan bukan spekulatif.

    Mengawali investasi saham hampir mirip dengan reksa dana. Tinggal buka rekening di sekuritas.

    Carilah sekuritas yang sudah punya reputasi dan layanan yang ditawarkan seperti beban biaya yang rendah dan kekuatan modalnya. Dokumen yang dibutuhkan antara lain salinan identitas diri, No NPWP, dan berkas-berkas yang diminta sekuritas.

    Biasanya rekening bakal aktif dalam waktu 3 X24 jam setelah menyetor deposit yang sesuai dengan keinginan Anda berinvestasi. Barulah bisa bertransaksi saham.

    Saat ini berinvestasi saham tak perlu modal besar. Mulai dari Rp 5-10 juta pun sudah bisa bertransaksi.

    Investasi Emas

    Emas bagi sebagian kalangan dianggap paling rendah risikonya sebagai instrumen investasi. Meski begitu, harga emas tak memberikan kemudahan cashflow seperti instrumen investasi lain. Emas baru jadi likuid ketika dijual lagi.

    Kalau pun mantap berinvestasi emas, disarankan untuk membelinya langsung ke PT Antam karena dilengkapi dokumen resmi. Simpanlah di tempat aman  dan kalau perlu menyewa deposit box di bank.

    Dari segi harga, emas batangan dengan berat di atas 50 gram lebih murah daripada emas pecahan kecil seperti 5 gram maupun 10 gram. Meski begitu kalau diukur dari sisi likuid-nya, emas pecahan kecil lebih gampang dijual karena nilainya tidak sebesar emas pecahan besar.

    Kalau dana terbatas memang lebih afdol menabung emas dengan pecahan kecil. Sangat disarankan menjual emas ke pembeli langsung ketimbang ke toko emas.

    Investasi properti

    Tak perlu takut berinvestasi properti meski modal yang dibutuhkan lumayan besar. Bisa dimulai kok dengan membeli rumah seken dengan harga di bawah Rp 500 juta.

    Lagi pula pasar untuk rumah di rentang harga di bawah Rp 500 juta sangat banyak. Rumah seharga itu bisa disewakan kepada keluarga muda yang cenderung dananya terbatas.

    Mudah saja menetapkan harga sewanya. Rata-rata harga sewanya di kisaran 3-7 persen dari harganya. Itu pun tergantung lagi dengan lokasi. Kalau sudah full furnish bisa lebih mahal lagi.

    Keuntungan dari investasi ini adalah kenaikan harganya tiap tahun yang cukup menggiurkan, rata-rata antara 10-20 persen. Kenaikan harga bisa lebih tajam lagi jika di lokasi tersebut dibangun jalan tol maupun pembangunan infrastruktur lain.

    Berinvestasi di properti tak harus menggunakan dana sendiri. Anda bisa mengajukan pembiayaan KPR ke bank. Tapi sebelumnya sudah melewati perhitungan dan perencanaan yang matang.

    Akhir kata, do action! Berinvestasi itu bukan wacana tapi langsung ke aksi.

    Maksimalkan uang lebih yang dimiliki setelah sebagian habis dikonsumsi. Atau bisa juga menekan gaya hidup lebih hemat lagi untuk berinvestasi.


    Tak usah berpikir berinvestasi itu membutuhkan modal besar. Cukup mulailah dari yang kecil.

    sumber: duitpintar.com

      Waktu sekarang Fri Nov 15, 2024 12:34 pm