Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Mencoba Setia.. Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Mencoba Setia.. Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Mencoba Setia.. Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Mencoba Setia.. Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Mencoba Setia.. Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mencoba Setia.. Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Mencoba Setia.. Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Mencoba Setia.. Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Mencoba Setia.. Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Mencoba Setia..

    rose
    rose


    2
    19.01.10

    Mencoba Setia.. Empty Mencoba Setia..

    Post  rose Tue Jan 19, 2010 1:34 pm

    Mungkin aku layak disandingkan dengan Hajar yang setia pada Ibrahim, meskipun suaminya meninggalkan ia dan putra mereka yang masih bayi di tengah gurun dengan sedikit perbekalan. Atau mungkin juga tidak. Tapi sampai kini aku masih setia menunggunya.

    Aku masih ingat kata-katanya, bahwa aku akan menjadi prioritasnya kini, namun sampai detik aku bercerita padamu, dia sama sekali belum menjamahku sedikit pun. Lucu, padahal dia sendiri yang berjanji dan mengatakan bahwa ikatan diantara kami adalah suci, tapi ia sendiri yang tak kunjung menghampiri.

    Saat ini aku masih menunggunya setiap hari, setiap saat. Aku masih setia duduk manis menyambutnya, mencoba meraih perhatiannya, tapi sepertinya aku tak cukup berarti baginya. Entahlah, tapi proyek-proyek itu lebih penting, teman-temannya terlalu membutuhkannya, segala aktivitasnya terlalu berharga, selalu saja ada alasan untuk mengenyampingkan aku.

    Kadang aku berpikir mungkin aku belum layak menempati posisi tertinggi baginya. Tapi segera kubuang jauh-jauh pikiran itu. Tentu saja aku berharga, hanya saja waktunya belum tepat. Mungkin.

    Jadi kutunggu saja dia, sampai semua daftar kesibukannya habis, aku masih yakin dia tetap memikirkanku, setidaknya ada sedikit waktunya untuk memikirkanku. Setidaknya harapanku begitu. Semoga saja.

    Ah, dia pulang. Apakah hari ini ia akan menghampiriku? Kuharap begitu. Bukankah tadi malam dia menatapku dengan pandangan haru, agak sedikit kebingungan, tapi jelas merindukanku, sebelum akhirnya dia malah memilih tidur meninggalkanku.

    Ah, dia datang, dia mendekatiku. Menatapku. Tapi mengapa dia malah tertuduk, wajahnya lesu. Ooh, tunggu! Jangan beranjak! Tunggu, jangan pergi tidur dulu, ini baru jam... oh, sudah jam 10 malam, dia pasti kelelahan, tuh baru beranjak ke tempat tidur dia langsung mendengkur. Ah, betapa ku merindukannya, menginginkan perhatiannya, meski sedikit saja. Bukankah aku berhak. Tidak, tapi ini kewajibannya untuk memprioritaskan aku, memberiku waktu yang lebih banyak, memikirkanku, dan membuatku utuh.

    Ah, sudahlah, kutunggu saja dia lagi. Entah sampai kapan, tapi akan selalu kutunggu.

    -----------

    Lelaki itu pulang tergopoh-gopoh, setelah mencuci mukanya ia menatap komputernya lekat. Ia ingat dengan skripsi yang belum sempai ia susun. Belum satu kata pun berhasil ditulisnya, bahkan memikirkannya dengan serius pun belum dilakukan.

    Maaf, malam ini aku harus istirahat, besok saja ku kerjakan jika Jaka tak jadi mengajakku main basket. Tidur ah, capek...

    Zzz... (Niken Rosady)

      Waktu sekarang Fri Nov 15, 2024 12:46 pm