Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Profil Mereka (teroris) Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Profil Mereka (teroris) Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Profil Mereka (teroris) Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Profil Mereka (teroris) Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Profil Mereka (teroris) Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Profil Mereka (teroris) Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Profil Mereka (teroris) Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Profil Mereka (teroris) Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Profil Mereka (teroris) Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Profil Mereka (teroris)

    y3hoo
    y3hoo


    492
    16.01.09

    Profil Mereka (teroris) Empty Profil Mereka (teroris)

    Post  y3hoo Wed Mar 24, 2010 3:45 pm

    1.Doktor Azahari bin Husin
    Profil Mereka (teroris) 150px-Azahari

    (lahir di Melaka, 14 September 1957 – wafat di Batu, 9 November 2005 pada umur 48 tahun) adalah seorang insinyur Malaysia yang diduga kuat merupakan otak di belakang Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005 serta serangan-serangan lainnya yang dilakukan Jemaah Islamiyah. Bersama dengan Noordin Mohammed Top, mereka adalah salah satu dari buronan yang paling dicari di Indonesia dan Malaysia...

    Pendidikan dan awal hidup

    Azahari tinggal di Australia selama empat tahun sejak tahun 1975. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di Norwood High School. Ia lalu melanjutkan diri ke Universitas Adelaide, mempelajari teknik mesin, namun tidak sempat lulus dan kemudian di Universitas Teknologi Malaysia di Johor, Malaysia. Setelah memperoleh gelar Ph.D. dari Universitas Reading di Inggris dalam bidang valuasi properti (property valuation), ia mengajar di Universitas Teknologi Malaysia.

    Pasca aksi-aksi terorisme

    Pada Juli 2004, Noordin dan Azahari lolos dari penyergapan yang dilakukan kepolisian di sebuah rumah sewaan di sebelah barat Jakarta, di mana para ahli forensik kemudian menemukan sisa-sisa bahan peledak yang digunakan dalam Bom Kedubes Australia 2004. Para tetangga mendeskripsikan Azahari dan Noordin sebagai orang yang tertutup dan sebelum pengeboman melihat mereka memasukkan kotak-kotak yang berat ke dalam van yang sejenis dengan yang digunakan dalam pengeboman.[1] Sebelumnya pada tahun 2003, mereka juga berhasil lolos dari penyergapan lainnya di Bandung.

    Keduanya adalah rekan dekat mantan ketua operasi Jemaah Islamiyah, Riduan Isamuddin (lebih dikenal dengan nama Hambali) yang ditangkap di Thailand pada tahun 2003.[2] Setelah Hambali tertangkap, mereka beralih menuruti perintah pengganti Hambali bernama Dulmatin yang diyakini sedang bersembunyi di Filipina.

    Sebelum Bom Marriott, Azahari diketahui pernah tinggal dengan Asmar Latin Sani, yang disebut sebagai sang pengebom bunuh diri dalam peristiwa Marriott, di rumahnya di Bengkulu.[3]

    Pada tanggal 9 November 2005, dilaporkan bahwa Azahari tewas meledakkan diri dalam sebuah penyergapan yang dilaksanakan kelompok Detasemen Khusus 88 di Kota Batu karena ingin menghindar dari ditangkap oleh polisi. Harian The Star di Malaysia menyebut bahwa Azahari selalu mengenakan bom di seluruh tubuhnya sebagai persiapan jika akan tertangkap.[4] Namun menurut versi Polri, Azahari mati ditembak anggota kepolisian, bukan meledakkan diri. Polisi kemudian memastikan identifikasi Azahari setelah dicocokkan dengan sidik jari dari kepolisian Indonesia dan Kepolisian Kerajaan Malaysia...


    2. Noordin M Top
    Profil Mereka (teroris) Nmt-1-300x225

    awalnya hanya seorang mahasiswa biasa di Universiti Teknologi, Malaysia. Tertarik dengan gerakan Islam radikal, pria kelahiran 11 Agustus 1968 itu lantas ikut belajar di Pesantren Lukmanul Hakiem yang menjadi markas Jemaah Islamiyah pada tahun 1995. Sejak saat itu, Noordin lantas berubah dari seorang akademisi menjadi santri. Lalu tanpa terkendali berubah lagi menjadi teroris. Lantas apa yang membuatnya bermetamorfosa menjadi seorang teroris yang memilih beroperasi di Indonesia? Sebelum bergabung ke Pesantren Lukmanul Hakiem, Noordin secara pribadi sudah memiliki ketertarikan dengan para tokoh Al Qaeda. Sikap ini semakin menjadi-jadi karena dia mendapat pendidikan yang tepat bersama para seniornya, seperti Hambali, Mukhlas, Amrozi, Ali Imron, Zulkarnaen, Faturrahman al-Ghozi, Dulmatin, Imam Samudra, dan Azhari Husni. Imbas Tragedi WTC Seiring waktu, gerakan JI di Malaysia yang mulai eksis sejak 1993, mulai membuat pemerintah negeri jiran itu resah. Pasalnya, pesantren Lukmanul Hakiem dijadikan sebagai markas JI untuk wilayah Malaysia, Singapura, dan Brunei. Disebut-sebut JI masih satu jaringan dengan Al Qaeda. Sikap represif Pemerintah Malaysia kepada JI dipicu adanya tragedi WTC. Setelah pengeboman di AS itu praktis seluruh kelompok yang dinilai berafiliasi ke Al Qaeda diobok-obok. Dalam kaitan ini, JI merupakan salah satunya. Untuk menyelamatkan diri, Noordin yang waktu itu sudah menjadi salah seorang petinggi JI melarikan diri ke Desa Pendekar Bahar, Bangko, Rokan Hilir, Riau. Hijrah Noordin ke Riau diperkirakan pada tahun 2002. Wilayah itu dipilih karena letak Rokan Hilir memang berbatasan langsung dengan Malaysia. Akses dari Rohil ke Malaysia bisa ditempuh dengan menggunakan jalur laut. Setengah tahun di sini, Noordin pindah ke Bukittinggi, Sumatera Barat. Bersama beberapa anggota keluarganya, Noordin sempat membuka bengkel mobil dan mengorganisir kembali para pengikutnya. Terinspirasi aksi para senior Noordin mulai aktif melakukan aksi pengeboman setelah tertangkapnya para pelaku bom Bali seperti Mukhlas alias Ali Ghufron, Imam Samudra alias Abdul Azis, Amrozi Nurhasyim, dan Ali Imron. Aksi para senior Noordin di Kuta, Bali, pada 12 Oktober 2002 itu merenggut 202 jiwa dan langsung menyentak dunia, apalagi korbannya kebanyakan orang asing. Sebulan setelah Bom Bali I, Noordin mengontak Azhari Husin, temannya di Luqmanul Hakiem untuk bergabung dengannya di Bukittinggi. Saat yang bersamaan, Noordin dikontak oleh temannya, Toni Togar, anggota JI yang berada di Medan, Sumatra Utara. Toni terlibat dalam pengeboman Malam Natal pada 2000. Di rumahnya disimpan banyak bahan peledak yang tersisa. Toni bilang hendak membuang bahan peledak itu. Tapi Noordin minta bahan peledak itu dikirim kepadanya. Di sinilah mereka merancang peledakan berikutnya di Jakarta. Untuk mematangkan rencananya, Noordin dan para rekannya mencari tempat yang dirasa nyaman di Bengkulu. Petinggi JI di Bengkulu seperti Asmar Latin Sani menampung mereka. Di sinilah Noordin bersua dengan Dr Azahari. Peledakan pertama yang dilakukan Noordin adalah di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan, pada 5September 2003. JW Marriott dipilih karena dianggap sebagai simbol AS. Kejadian ini menewaskan 12orang dan mencederai 150 orang lainnya. Sejak saat itu, nama Noordin mulai berkibar di Indonesia. Dia diburu dan dicari ke mana-mana. Namun polisi tak berhasil menangkapknya. Justru pada 9 September 2004, Noordin dan anak buahnya beraksi lagi dengan mengebom Kantor Kedutaan Besar Australia di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Diketahui pada Juni 2005, Noordin sudah bersama Azhari menyewa rumah di Kartosura, Sukoharjo. Tetapi kemudian pindah ke Pekalongan. Di bulan September 2005, polisi mendapat kabar Noordin, Azhari berada di Semarang. Di sinilah mereka merancang peledakan Bali yang terjadi pada 1Oktober 2005. Setelah itu, Noordin dan Azhari beserta kelompoknya bersembunyi di Batu, Malang, Jawa Timur. Pada 9 November, polisi telah mengepung mereka. Azhari tewas ditembak polisi. Noordin kabur ke Semarang. Kemudian dia berpindah-pindah tempat di Solo, Rengasdengklok dan Krawang, Surabaya, dan Wonosobo. Hinggga kemudian Noordin meledakkan Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, pada Jumat 17 Juli 2009lalu. Dalam insiden ini, sembilan orang tewas dan 54 orang luka-luka. Noordin sempat diduga sebagai salah satu korban tewas dalam penyergapan besar-besaran di Temanggung, Jawa Tengah pada 8Agustus 2009. Namun, pada 12 Agustus 2009, Polri menyatakan bahwa Noordin belum tewas. Jasad yang ditemukan dalam penyergapan Temanggung adalah jasad Ibrohim. Perburuan Noordin pun berlanjut. Polisi fokus memburu pria yang dikenal hobi kawin itu ke wilayah Jawa Tengah. Tadi malam hingga pagi tadi, Densus 88pun menggerebek sarang teroris di Kampung Kepuh Sari RT 03/11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo. Tiga teroris dilaporkan tewas dan tiga lainnya ditangkap dalam keadaan hidup. Setelah dilakukan tes medis, Kapolri Bambang Hendarso Danuri pada Kamis 17 September 2009, mengumumkan bahwa salah seorang korban tewas dalam penggerebekan di Solo adalah Noordin M Top. Berakhir sudah petualangan Noordin dari Malaysia ke Indonesia...


    3. Dulmatin

    Profil Mereka (teroris) Dulmatin

    Sebagai seorang anak ke 5 dari enam bersaudara, putra dari pasangan n Usman dan Masriyati. Dulmatin merupakan anak yang sangat cerdas serta anak yang sangat taat dalam beribadah.

    Laki - laki yang lahir di Desa Petarukan, Kecamatan Petarukan, Pemalang, 6 Juni 1970 ini, diperkirakan telah menghembuskan nafas terakhiranya, dalam sebuah sergapan yang dilakukan Densus 88 di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, pada tanggal 9 Maret 2010 yang lalu.


    Kematian Dulmatin, yang diduga serta dituduh sebagai dalang dalam berbagai aksi teror di tanah air maupun mancanegara, telah membuat lega aparat pemerintah kita dan juga Negara Australia dan Amerika. Kedua negara tersebut, sama - sama menjadikan Dulmatin sebagai target operasi.

    Dulmatin yang punya banyak nama ini, diantaranya, Amar Usmanan, Joko Pitoyo, Abdul Matin, Pitono, Muktarmar, Djoko, dan Noval. Disamping menjadi target operasi Pemerintah Indonesia, juga merupakan orang yang menjadi buronan Negara AS dan Australia. Malahan Pemerintah Amerika Serikat ini, menjanjikan hadiah uang $10 Juta, bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi seputar orang ini.

    Selepas Sekolah Menengah Atas tahun 1992, dia hijrah ke Malaysia, untuk waktu kurang lebih 3 tahun lamanya. Setelah pulang dari sana, Dulmatin menikahi saudara sepupunua yang bernama Istiada (34). Wanita yang selalu memakai cadar / menutup auratnya bila bepergian ke luar dari rumah.

    Dulmatin diduga serta disangka sebagai orang yang ikut andil dalam serangkaian serangan bom di Indonesia. Diantaranya dia diduga terlibat kasus Bom Bali pada tahun 2002. Dulmatimn dianggap terlibat dalam merencanakan pelaksanaan pengeboman dua diskotek di Kuta, Bali pada tahun 2002. Setelah itu ia menjadi buron polisi. Ia dikhabarkan pernah terlibat dalam kegiatan terorisme di Pulau Mindanao, Filipina.

    Ia dikhabarkan pernah terlibat dalam kegiatan membantu perlawanan Islam terhadap pemerintahan Filipina di Pulau Mindanao. Dia juga ikut membantu perlawanan Rakyat Afganistan terhadap tirani Rusia.Dia juga dianggap punya kemampuan merakit bom yang sangat ahli, malahan disebutkan lebih mahir dari DR.Azhari.

    Beberapa kali Dulmatin dikabarkan telah tewas, diantaranya pada saat terjadi serangan udara Filipina terhadap Mindanao 2005 , namun kabar tersebut tidak bisa dikonfirmasikan.Pihak militer Filipina kembali mengabarkan bahwa Dulmatin telah terluka dalam sebuah baku tembak di Jolo, Filipina Selatan pada tanggal 16 Januari 2007.

    Menurut kabar terakhir dari Dulmatin ini, yaitu yang terjadi di Pamulang, Tangerang Selatan Banten, 9 Maret 2010. Pada tanggal tersebut Dulmatin dinyatakan telah tewas pada penggerebekan dan penyerangan Densus 88 di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

    Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) memastikan salah satu tersangka teroris yang tewas di Pamulang adalah Dulmatin. Kepastian itu diperoleh setelah Polri melakukan tes DNA pada jenazah laki-laki tersebut. Hal itu disampaikan BHD dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (10/3/2010)

    Namun kepastian serta kebenaran yang sesungguhnya mengenai Dulmatin ini, belumlah bisa diyakini 100%. Apakah dia memang sudah meninggal atau belum? Biarlah kita semua hanya tahu sedikit, itu lebih baik buat kita. Zat yang Maha Tahu saja yang tahu segala sesuatu yang nampak dan tersembunyi, yang jelas dan samar. Semuga saja Tuhan mengampuni dosa saya dan anda sekalian, yang terasa dan tidak, besar atau kecil. Hanya kepada - Nya tempat kita kembali, sebagai akhirsebuah perjalanan serta persinggahan di dunia yang fana ini.

      Waktu sekarang Fri Nov 15, 2024 1:26 pm