Selaput Dara vs Virginitas
Ada beberapa detil penting yang harus anda ketahui tentang virginitas berkaitan dengan selaput dara. (penting diketahui untuk laki-laki)
Selaput dara hanyalah suatu selaput yang sebetulnya pun bentuknya tidaklah tertutup rapat tanpa lubang, karena seorang wanita harus mengeluarkan darah mens-nya tiap bulan secara rutin, dan bagaimana secara logika dia harus mengeluarkan darah mens jika dia memiliki selaput yang tertutup rapat?
Selain itu, tiap orang memiliki ketebalan selaput dara yang berbeda-beda. Ada yang begitu tebal sehingga pada malam pertama berhubungan (dan mungkin beberapa malam berikutnya) selaput dara ini tidak langsung terkoyak. Ada juga yang sangat tipis yang kadang karena gerakan tertentu (olahraga, atau karena jatuh) selaput daranya sudah koyak.
Yang harus anda tanyakan kembali pada diri anda adalah, apakah pantas menilai virginitas (dan selanjutnya dosa) seseorang berdasarkan selaput dara yang sebetulnya saat ini (mengingat aktivitas perempuan masa kini yang cenderung aktif dan sporty) sudah tidak relevan lagi dibicarakan? Atau, kalaupun misalnya anda bertemu dengan seseorang yang sangat cocok dengan hati anda, yang terbaik dari yang pernah Ananda temui dalam hidup anda, namun di sisi lain orang tersebut sudah tidak 'virgin', maka akankah dengan mudah anda mengesampingkan perasaan terhadap wanita tersebut?
Bukan ingin bermaksud membela mereka yang sudah tidak virgin, tetapi selaput dara bukanlah satu-satunya parameter virginitas seseorang (apalagi dengan kemungkinan-kemungkinan kondisi di atas). Jika anda berharap menemukan seseorang yang mampu menjaga kesuciannya (ingat, kesucian tidak identik dengan keperawanan, anda yang sebagai laki-laki harus bisa memahami hal ini), anda mesti tahu dimana anda musti 'mencari' wanita tersebut. Saat ini tetap masih banyak wanita yang mampu menjaga kesuciannya dan menjaga pergaulannya agar tidak terjerumus pada hal-hal yang nista, dan hati nurani anda tentunya akan mampu melihat perbedaannya.
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah selaput dara seseorang telah koyak atau tidak adalah melalui pemeriksaan dokter (dokter kandungan) atau bidan. Tapi apakah selaput dara yang koyak berarti orang tersebut sudah tidak virgin lagi? Hanya dia dan Tuhan yang tahu. Dan etiskah (dan juga tegakah) Anda meminta orang yang Anda kasihi untuk memeriksakan diri ke dokter hanya sekedar ingin tahu apakah selaput daranya utuh atau tidak? Pertanyaan ini silakan anda pikirkan dengan baik-baik.
Ada beberapa detil penting yang harus anda ketahui tentang virginitas berkaitan dengan selaput dara. (penting diketahui untuk laki-laki)
Selaput dara hanyalah suatu selaput yang sebetulnya pun bentuknya tidaklah tertutup rapat tanpa lubang, karena seorang wanita harus mengeluarkan darah mens-nya tiap bulan secara rutin, dan bagaimana secara logika dia harus mengeluarkan darah mens jika dia memiliki selaput yang tertutup rapat?
Selain itu, tiap orang memiliki ketebalan selaput dara yang berbeda-beda. Ada yang begitu tebal sehingga pada malam pertama berhubungan (dan mungkin beberapa malam berikutnya) selaput dara ini tidak langsung terkoyak. Ada juga yang sangat tipis yang kadang karena gerakan tertentu (olahraga, atau karena jatuh) selaput daranya sudah koyak.
Yang harus anda tanyakan kembali pada diri anda adalah, apakah pantas menilai virginitas (dan selanjutnya dosa) seseorang berdasarkan selaput dara yang sebetulnya saat ini (mengingat aktivitas perempuan masa kini yang cenderung aktif dan sporty) sudah tidak relevan lagi dibicarakan? Atau, kalaupun misalnya anda bertemu dengan seseorang yang sangat cocok dengan hati anda, yang terbaik dari yang pernah Ananda temui dalam hidup anda, namun di sisi lain orang tersebut sudah tidak 'virgin', maka akankah dengan mudah anda mengesampingkan perasaan terhadap wanita tersebut?
Bukan ingin bermaksud membela mereka yang sudah tidak virgin, tetapi selaput dara bukanlah satu-satunya parameter virginitas seseorang (apalagi dengan kemungkinan-kemungkinan kondisi di atas). Jika anda berharap menemukan seseorang yang mampu menjaga kesuciannya (ingat, kesucian tidak identik dengan keperawanan, anda yang sebagai laki-laki harus bisa memahami hal ini), anda mesti tahu dimana anda musti 'mencari' wanita tersebut. Saat ini tetap masih banyak wanita yang mampu menjaga kesuciannya dan menjaga pergaulannya agar tidak terjerumus pada hal-hal yang nista, dan hati nurani anda tentunya akan mampu melihat perbedaannya.
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah selaput dara seseorang telah koyak atau tidak adalah melalui pemeriksaan dokter (dokter kandungan) atau bidan. Tapi apakah selaput dara yang koyak berarti orang tersebut sudah tidak virgin lagi? Hanya dia dan Tuhan yang tahu. Dan etiskah (dan juga tegakah) Anda meminta orang yang Anda kasihi untuk memeriksakan diri ke dokter hanya sekedar ingin tahu apakah selaput daranya utuh atau tidak? Pertanyaan ini silakan anda pikirkan dengan baik-baik.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo