Sosok Agen Wanita di Balik Perang Dunia II
Meski berbau politik, film 'Female Agents'tak kehilangan unsur keindahan negara Perancis.
Kelima wanita yang 'biasa-biasa saja' direkrut untuk menjadi mata-mata dan bertugas menyelamatkan seorang ahli Geologi asal Inggris (Conrad Cecil) yang disekap oleh Jerman.
Tak hanya itu, tiba-tiba saja nasib hari pendaratan tentara sekutu di Normandia yang nyaris ketahuan pihak Nazi juga bergantung pada mereka.
Film berlatar sejarah Perang Dunia II ini sebenarnya sudah diproduksi sejak tahun 2008, entah apa yang menyebabkan film berjudul asli 'Les Femmes de L'ombre' ini baru sekarang ditayangkan di Indonesia.
'Female Agents' sempat disebut-sebut sebagai film yang dibintangi oleh gadis Bond (Sophie Marceau: 'The World Is Not Enough'). Film ini memang pantas ditunggu-tungu.
Meski berbau politik, namun film 'Female Agents' tetap tak kehilangan unsur keindahan negara Prancis. Dimulai dari logat latin yang seksi, sampai pemandangan klasik kota tua yang bersejarah.
Karakter setiap pemainnya juga terlihat sangat kuat. Perempuan-perempuan yang tak punya basic prajurit itu tampak sangat menjiwai peran mereka. Pembawaan Louise Desfontaines (Sophie Marceau) sebagai agen wanita yang direkrut oleh kakaknya sendiri, Pierre (Julien Boisselier) cukup membikin gemas lantaran sifatnya yang dingin, Jeanne (Julie Depardiu) mantan pelacur yang tadinya menolak mengikuti misi tersebut malah menjadi tameng bagi teman-temannya.
Pemeran Gaelle (Deborah Francois) juga tampak menjiwai karakternya sebagai perempuan innocent yang lemah dan religius. Begitu pula dengan seorang ahli radio Yahudi, Maria Luzzato (Maya Sansa) dan Suzy (Marie Gillain) yang pernah menjalin cinta dengan petinggi Jerman, kolonel Heindrich (Moritz Bleibteru).
Meski ada beberapa adegan baku tembak, namun hal itu tak menjadi poin utama di sini, karena senjata mereka sesungguhnya bukanlah pistol di genggaman tangan. Film ini justru lebih menonjolkan strategi dan bagaimana kelima agen wanita tadi harus berjuang dan bertahan demi misi mereka.
Sutradara Jean-Paul Salome menampilkan alur yang sangat memikat untuk dinikmati. Film 'Female Agents' terinspirasi dari kisah nyata Lise Villameur yang membantu perjuangan Perancis di masa Perang Dunia II.
Mungkin film ini akan sedikit membosankan bagi Anda yang enggan bertele-tele. Tapi bagi Anda penggemar sejarah dan pecinta film Perancis, 'Female Agents' bisa menjadi salah satu film yang wajib ditonton, apalagi kekuatan berakting kelima agen wanita di atas memang tak perlu diragukan lagi, karakter mereka menjadi salah satu daya pikat dalam film ini.
Meski berbau politik, film 'Female Agents'tak kehilangan unsur keindahan negara Perancis.
Kelima wanita yang 'biasa-biasa saja' direkrut untuk menjadi mata-mata dan bertugas menyelamatkan seorang ahli Geologi asal Inggris (Conrad Cecil) yang disekap oleh Jerman.
Tak hanya itu, tiba-tiba saja nasib hari pendaratan tentara sekutu di Normandia yang nyaris ketahuan pihak Nazi juga bergantung pada mereka.
Film berlatar sejarah Perang Dunia II ini sebenarnya sudah diproduksi sejak tahun 2008, entah apa yang menyebabkan film berjudul asli 'Les Femmes de L'ombre' ini baru sekarang ditayangkan di Indonesia.
'Female Agents' sempat disebut-sebut sebagai film yang dibintangi oleh gadis Bond (Sophie Marceau: 'The World Is Not Enough'). Film ini memang pantas ditunggu-tungu.
Meski berbau politik, namun film 'Female Agents' tetap tak kehilangan unsur keindahan negara Prancis. Dimulai dari logat latin yang seksi, sampai pemandangan klasik kota tua yang bersejarah.
Karakter setiap pemainnya juga terlihat sangat kuat. Perempuan-perempuan yang tak punya basic prajurit itu tampak sangat menjiwai peran mereka. Pembawaan Louise Desfontaines (Sophie Marceau) sebagai agen wanita yang direkrut oleh kakaknya sendiri, Pierre (Julien Boisselier) cukup membikin gemas lantaran sifatnya yang dingin, Jeanne (Julie Depardiu) mantan pelacur yang tadinya menolak mengikuti misi tersebut malah menjadi tameng bagi teman-temannya.
Pemeran Gaelle (Deborah Francois) juga tampak menjiwai karakternya sebagai perempuan innocent yang lemah dan religius. Begitu pula dengan seorang ahli radio Yahudi, Maria Luzzato (Maya Sansa) dan Suzy (Marie Gillain) yang pernah menjalin cinta dengan petinggi Jerman, kolonel Heindrich (Moritz Bleibteru).
Meski ada beberapa adegan baku tembak, namun hal itu tak menjadi poin utama di sini, karena senjata mereka sesungguhnya bukanlah pistol di genggaman tangan. Film ini justru lebih menonjolkan strategi dan bagaimana kelima agen wanita tadi harus berjuang dan bertahan demi misi mereka.
Sutradara Jean-Paul Salome menampilkan alur yang sangat memikat untuk dinikmati. Film 'Female Agents' terinspirasi dari kisah nyata Lise Villameur yang membantu perjuangan Perancis di masa Perang Dunia II.
Mungkin film ini akan sedikit membosankan bagi Anda yang enggan bertele-tele. Tapi bagi Anda penggemar sejarah dan pecinta film Perancis, 'Female Agents' bisa menjadi salah satu film yang wajib ditonton, apalagi kekuatan berakting kelima agen wanita di atas memang tak perlu diragukan lagi, karakter mereka menjadi salah satu daya pikat dalam film ini.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo