Tim Pendaki Wanita Tak Kalah Membanggakan
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Malarangeng berharap Wanadri Women Series Expedition (WWSE) menjadi inspirasi bagi perempuan muda untuk menekuni cabang olahraga pendakian. "Semoga mereka dapat memberi informasi pada semua anak perempuan yang lain agar mau menekuni cabang ini. Semoga ini menjadi inspirasi," katanya di sela-sela pelepasan tim Ekspedisi Putri Wanadri di Kantor Menpora, Jakarta, Selasa (14/9).
Menurut dia, cabang olahraga pendakian selama ini identik dengan kaum laki-laki. Dengan adanya gabungan antara pendaki senior dan junior dalam event ini diharapkan pula menjadi pionir bagi generasi yang lain.
Ekspedisi Putri Wanadri sesuai dengan rencana akan melakukan pendakian ke puncak tertinggi di Eropa, yaitu Puncak Elbrus ((5.642 meter dari permukaan laut) di Rusia mulai 15-26 September mendatang.
Tim yang beranggotakan enam pendaki putri itu akan membuktikan putri Wanadri mempunyai kesempatan yang sama dengan pendaki-pendaki putra yang selama ini terus melakukan pendakian dan petualangan. Enam pendaki yang melakukan pendakian adalah Nungky Irma Nurmala, Sudriwati Fitri, Maria Jeanindya, Indriani Setiawati, Nisa Fadilatul Rohmah dan Tatty Djahrab.
Untuk mendukung misi itu Tim Putri Wanadri akan didukung penuh oleh pendaki putra yang telah kenyang dengan pengalaman pendakian, yaitu Djukardi Adriana, Dondy Branta Sodjono dan Asep Rahmat Sofyan. "Mengharumkan nama bangsa bisa dilakukan dengan berbagai cara. Untuk itu saya berharap tim ini mampu mencapai tujuannya," kata mantan juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Sementara itu, Koordinator Tim Pendaki Nungky Irma Nurmala mengatakan dipilihnya Puncak Elbrus sebagai sasaran pendakian bukan tanpa alasan. Puncak yang berada di perbatasan Georgia dan Rusia merupakan rangkaian tujuh puncak benua. Gunung ini telah menjadi tujuan pendakian oleh atlet-atlet dari penjuru dunia.
Gunung Elbrus juga merupakan salah satu gunung terbaik di dunia bagi para pendaki dengan tanpa menggunakan porter. Itu sebabnya gunung ini menjadi pilihan pendakian pertama dari kegiatan Wanadri Women Series Expedition. "Salah satu tujuan dari ekspedisi ini untuk meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia dalam pengetahuan kegiatan di alam terbuka, umumnya gunung tropis dan khususnya pendakian gunung es," katanya di hadapan menteri.
Sebelum dilepas oleh Menpora Andi Malarangeng, tim Ekspedisi Putri Wanadri sebelumnya juga dilepas oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, Rabu pekan silam.
Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, tanggal 15-18 September penerbangan menuju Amsterdam/Moscow, 19 September seluruh tim melakukan aklimatisasi di Cheget Peak (3.460 mdpl). Pada 20 September dengan kereta gantung dari Azau Station menuju Mir (3.500 mdpl). Selanjutnya pendakian dilanjutkan dengan jalan kaki (proses aklimatisasi) Mir-Garabashi (3.750 mdpl) dan Garabashi-Diezel Hunt (4.050 mdpl).
Pada 21 September proses aklimatisasi kembali dilakukan dari Garabashi-Barrels-Pastukhov`s Rocks (4.650 mdpl) pendakian sendiri diperkirakan mencapai 3-4,5 jam. Selanjutnya pendaki menginap di Barrels. Sesuai dengan jadwal setelah proses aklimatisasi tuntas tepat pada 23 September seluruh tim pendaki bersama dengan tim pendukung dijadwalkan mencapai Puncak Elbrus (5.642 mdpl) dengan waktu 12-16 jam bolak-balik.
Setelah sampai puncak pada 24 September nanti, seluruh tim dijadwalkan langsung melakukan perjalanan pulang. Dan, diperkirakan kembali tiba di Tanah Air pada 26 September nanti.
liputan6
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Malarangeng berharap Wanadri Women Series Expedition (WWSE) menjadi inspirasi bagi perempuan muda untuk menekuni cabang olahraga pendakian. "Semoga mereka dapat memberi informasi pada semua anak perempuan yang lain agar mau menekuni cabang ini. Semoga ini menjadi inspirasi," katanya di sela-sela pelepasan tim Ekspedisi Putri Wanadri di Kantor Menpora, Jakarta, Selasa (14/9).
Menurut dia, cabang olahraga pendakian selama ini identik dengan kaum laki-laki. Dengan adanya gabungan antara pendaki senior dan junior dalam event ini diharapkan pula menjadi pionir bagi generasi yang lain.
Ekspedisi Putri Wanadri sesuai dengan rencana akan melakukan pendakian ke puncak tertinggi di Eropa, yaitu Puncak Elbrus ((5.642 meter dari permukaan laut) di Rusia mulai 15-26 September mendatang.
Tim yang beranggotakan enam pendaki putri itu akan membuktikan putri Wanadri mempunyai kesempatan yang sama dengan pendaki-pendaki putra yang selama ini terus melakukan pendakian dan petualangan. Enam pendaki yang melakukan pendakian adalah Nungky Irma Nurmala, Sudriwati Fitri, Maria Jeanindya, Indriani Setiawati, Nisa Fadilatul Rohmah dan Tatty Djahrab.
Untuk mendukung misi itu Tim Putri Wanadri akan didukung penuh oleh pendaki putra yang telah kenyang dengan pengalaman pendakian, yaitu Djukardi Adriana, Dondy Branta Sodjono dan Asep Rahmat Sofyan. "Mengharumkan nama bangsa bisa dilakukan dengan berbagai cara. Untuk itu saya berharap tim ini mampu mencapai tujuannya," kata mantan juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Sementara itu, Koordinator Tim Pendaki Nungky Irma Nurmala mengatakan dipilihnya Puncak Elbrus sebagai sasaran pendakian bukan tanpa alasan. Puncak yang berada di perbatasan Georgia dan Rusia merupakan rangkaian tujuh puncak benua. Gunung ini telah menjadi tujuan pendakian oleh atlet-atlet dari penjuru dunia.
Gunung Elbrus juga merupakan salah satu gunung terbaik di dunia bagi para pendaki dengan tanpa menggunakan porter. Itu sebabnya gunung ini menjadi pilihan pendakian pertama dari kegiatan Wanadri Women Series Expedition. "Salah satu tujuan dari ekspedisi ini untuk meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia dalam pengetahuan kegiatan di alam terbuka, umumnya gunung tropis dan khususnya pendakian gunung es," katanya di hadapan menteri.
Sebelum dilepas oleh Menpora Andi Malarangeng, tim Ekspedisi Putri Wanadri sebelumnya juga dilepas oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, Rabu pekan silam.
Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, tanggal 15-18 September penerbangan menuju Amsterdam/Moscow, 19 September seluruh tim melakukan aklimatisasi di Cheget Peak (3.460 mdpl). Pada 20 September dengan kereta gantung dari Azau Station menuju Mir (3.500 mdpl). Selanjutnya pendakian dilanjutkan dengan jalan kaki (proses aklimatisasi) Mir-Garabashi (3.750 mdpl) dan Garabashi-Diezel Hunt (4.050 mdpl).
Pada 21 September proses aklimatisasi kembali dilakukan dari Garabashi-Barrels-Pastukhov`s Rocks (4.650 mdpl) pendakian sendiri diperkirakan mencapai 3-4,5 jam. Selanjutnya pendaki menginap di Barrels. Sesuai dengan jadwal setelah proses aklimatisasi tuntas tepat pada 23 September seluruh tim pendaki bersama dengan tim pendukung dijadwalkan mencapai Puncak Elbrus (5.642 mdpl) dengan waktu 12-16 jam bolak-balik.
Setelah sampai puncak pada 24 September nanti, seluruh tim dijadwalkan langsung melakukan perjalanan pulang. Dan, diperkirakan kembali tiba di Tanah Air pada 26 September nanti.
liputan6
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo