Pelajaran Cinta Pangeran William
Kabar pertunangan Pangeran William dan Kate Middleton menjadi sorotan publik di berbagai belahan dunia. Pewaris tahta Kerajaan Inggris itu mantap memilih Kate yang tak berdarah biru sebagai pasangan hidupnya.
Pertunangan itu terjadi setelah melewati sekitar delapan tahun kebersamaan. Berbagai rintangan berhasil mereka lewati. Mulai dari gosip 'panas' media hiburan, hingga sikap pertentangan keluarga.
Dari kisah perjalanan cinta William dan Kate, berikut sejumlah pelajaran menarik yang mungkin bisa menginspirasi kehidupan cinta Anda dan pasangan, seperti dikutip dari laman Ask Men:
Tidak gegabah mengambil keputusan
William dan Kate pertama kali bertemu pada 2001 sebagai mahasiswa jurusan sejarah seni di St Andrew's University, Skotlandia. Hubungan mereka berawal dari persahabatan. Seperti pepatah Jawa, tresno jalaran soko kulino, cinta mereka pun tumbuh seiring kebersamaan yang terus terjalin.
Mereka dikabarkan kencan sejak 2002. Namun, William tak gegabah memutuskan menikah muda. Ia ingin mengenal Kate lebih dalam seiring pendewasaan. Setelah sempat diwarnai hubungan putus sambung dan berbagai ujian, William akhirnya mantap melamar Kate Oktober tahun ini. Pasangan ini dikabarkan akan melangsungkan upacara pernikahan tahun depan.
Tak peduli gosip
Keputusan William meminang Kate sempat membuat keluarga Kerajaan Inggris terkejut. Itu lantaran data statistik di negara tersebut yang menunjukkan tingginya angka perceraian pasangan usia di bawah 30 tahun. Namun, William tak hanyut dengan data itu. Ia sudah memiliki keyakinan untuk memasuki pernikahan bahagia.
William tak ingin keyakinannya terhasut pengaruh buruk yang tak berdasar. Dengan kelebihan dan kekurangan hubungan yang ada, William siap menikahi Kate. Itu menjadi bukti bahwa cara menemukan kebahagiaan sepenuhnya ada di tangan William dan Kate.
Cinta tulus
Sebagai seorang ningrat, William mungkin dituntut untuk mendapatkan pasangan sederajat. Tapi nyatanya, ia terpikat dengan Kate yang berasal dari kelas menengah. William agaknya berprinsip untuk mengedepankan hati bukan status sosial atau harta. Dengan berani, ia memperjuangkan Kate masuk ke lingkungan kerajaan. Dan, William membuktikan bahwa cinta tulus mengalahkan berbagai rintangan.
Menjaga sikap
Sebagai calon pewaris tahta Kerajaan Inggris, William jelas memiliki segalanya. Paling tidak ketampanan dan kekayaan yang ia miliki cukup sebagai modal untuk memikat banyak wanita, bergaya playboy, hura-hura, dan bersikap sombong. Tapi, William mampu menempatkan diri dengan baik tanpa menyakiti pasangannya. William tahu bagaimana cara menghormati pasangannya, paling tidak di depan publik.
Ada pelajaran menarik yang mungkin bisa menginspirasi kehidupan cinta Anda dan pasangan
Kabar pertunangan Pangeran William dan Kate Middleton menjadi sorotan publik di berbagai belahan dunia. Pewaris tahta Kerajaan Inggris itu mantap memilih Kate yang tak berdarah biru sebagai pasangan hidupnya.
Pertunangan itu terjadi setelah melewati sekitar delapan tahun kebersamaan. Berbagai rintangan berhasil mereka lewati. Mulai dari gosip 'panas' media hiburan, hingga sikap pertentangan keluarga.
Dari kisah perjalanan cinta William dan Kate, berikut sejumlah pelajaran menarik yang mungkin bisa menginspirasi kehidupan cinta Anda dan pasangan, seperti dikutip dari laman Ask Men:
Tidak gegabah mengambil keputusan
William dan Kate pertama kali bertemu pada 2001 sebagai mahasiswa jurusan sejarah seni di St Andrew's University, Skotlandia. Hubungan mereka berawal dari persahabatan. Seperti pepatah Jawa, tresno jalaran soko kulino, cinta mereka pun tumbuh seiring kebersamaan yang terus terjalin.
Mereka dikabarkan kencan sejak 2002. Namun, William tak gegabah memutuskan menikah muda. Ia ingin mengenal Kate lebih dalam seiring pendewasaan. Setelah sempat diwarnai hubungan putus sambung dan berbagai ujian, William akhirnya mantap melamar Kate Oktober tahun ini. Pasangan ini dikabarkan akan melangsungkan upacara pernikahan tahun depan.
Tak peduli gosip
Keputusan William meminang Kate sempat membuat keluarga Kerajaan Inggris terkejut. Itu lantaran data statistik di negara tersebut yang menunjukkan tingginya angka perceraian pasangan usia di bawah 30 tahun. Namun, William tak hanyut dengan data itu. Ia sudah memiliki keyakinan untuk memasuki pernikahan bahagia.
William tak ingin keyakinannya terhasut pengaruh buruk yang tak berdasar. Dengan kelebihan dan kekurangan hubungan yang ada, William siap menikahi Kate. Itu menjadi bukti bahwa cara menemukan kebahagiaan sepenuhnya ada di tangan William dan Kate.
Cinta tulus
Sebagai seorang ningrat, William mungkin dituntut untuk mendapatkan pasangan sederajat. Tapi nyatanya, ia terpikat dengan Kate yang berasal dari kelas menengah. William agaknya berprinsip untuk mengedepankan hati bukan status sosial atau harta. Dengan berani, ia memperjuangkan Kate masuk ke lingkungan kerajaan. Dan, William membuktikan bahwa cinta tulus mengalahkan berbagai rintangan.
Menjaga sikap
Sebagai calon pewaris tahta Kerajaan Inggris, William jelas memiliki segalanya. Paling tidak ketampanan dan kekayaan yang ia miliki cukup sebagai modal untuk memikat banyak wanita, bergaya playboy, hura-hura, dan bersikap sombong. Tapi, William mampu menempatkan diri dengan baik tanpa menyakiti pasangannya. William tahu bagaimana cara menghormati pasangannya, paling tidak di depan publik.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo