Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Makna di Balik Perilaku si Bayi Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Makna di Balik Perilaku si Bayi Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Makna di Balik Perilaku si Bayi Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Makna di Balik Perilaku si Bayi Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Makna di Balik Perilaku si Bayi Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Makna di Balik Perilaku si Bayi Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Makna di Balik Perilaku si Bayi Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Makna di Balik Perilaku si Bayi Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Makna di Balik Perilaku si Bayi Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Makna di Balik Perilaku si Bayi

    via
    via


    864
    04.03.09

    Makna di Balik Perilaku si Bayi Empty Makna di Balik Perilaku si Bayi

    Post  via Sun Mar 06, 2011 11:08 am

    Makna di Balik Perilaku si Bayi

    Makna di Balik Perilaku si Bayi Bayi-t10

    Beberapa orangtua mungkin penasaran dengan apa yang terjadi di balik perilaku si kecil. Setidaknya ada 6 fakta mengenai perilaku bayi yang perlu diketahui para orangtua karena menyangkut pertumbuhan otaknya.

    Keenam fakta seputar otak bayi yang sebaiknya diketahui setiap orangtua, seperti dikutip dari LiveScience, yaitu:

    1. Respons yang lambat dari orangtua memberikan kekusutan di otak bayi
    Otak bayi menggunakan tanggapan atau respons dari pengasuh maupun orangtua untuk membantunya berkembang. Cepatlah bertindak jika bayi menangis atau gelisah agar otaknya tidak kusut. Bayi akan memiliki periode puncak menangis sekitar usia 1-2 bulan.

    Studi membuktikan otak bayi yang dibiarkan menangis untuk jangka waktu lama, berisiko mengalami kerusakan dalam perkembangannya yang dapat mengurangi kapasitasnya untuk belajar.

    "Seorang bayi yang sudah terlalu lama menangis pada akhirnya akan berhenti. Hal ini bukan karena ia telah belajar untuk tidur sendirian, tapi karena ia kelelahan dan telah putus asa untuk mendapatkan bantuan," ungkap Penelope Leach, seorang pakar kesehatan anak.

    2. Wajah yang lucu dan suara merupakan hal penting bagi bayi
    Ketika bayi meniru wajah seseorang maka ia juga memicu emosi di dalam dirinya. Hal ini membantu membangun pemahaman dasar mengenai komunikasi emosional. Sedangkan berbicara dengan si kecil terutama menggunakan struktur yang lambat dan menekankan komponen-komponen penting dari suatu bahasa akan membantunya memahami kata-kata.

    3. Otak bayi berkembang sangat cepat
    Setelah lahir otak manusia tumbuh dengan pesat dan bahkan telah mencapai ukuran 60 persen dari ukuran otak dewasa saat ia mencapai usia 1 tahun. Memasuki usia taman kanan-kanak otaknya telah mencapai ukuran penuh meski belum selesai berkembang hingga ia berusia 20-an tahun. Umumnya otak tidak pernah berhenti berubah untuk menjadi lebih baik atau justru lebih buruk.

    4. Mengoceh merupakan sinyal bayi belajar
    Bayi biasanya mengeluarkan suara untuk menyampaikan ketertarikannya pada sesuatu. Secara khusus mengoceh merupakan sinyal yang diberikan bayi bahwa ia siap untuk belajar. Karenanya salah satu hal yang bisa membuat bayi belajar adalah mengajaknya berbicara, menekankan dialog yang baik dengan anak serta orangtua merespons ucapan bayi dengan vokalisasi berjeda.

    5. Bayi membutuhkan setidaknya 3 orang dewasa berbeda
    Sebuah studi yang dilaporkan dalam jurnal Monographs of the Society for Research in Child Development tahun 1995 menunjukkan bahwa bayi membutuhkan setidaknya 3 orang dewasa yang mengajaknya berinteraksi. Hal ini membuktikan bahwa bayi membutuhkan orang dewasa lainnya selain orangtua, orang dewasa ini bisa kakek, nenek, pengasuh, teman atau anggota keluarga lainnya.

    Kondisi ini akan membantu bayi belajar membaca ekspresi wajah yang berbeda-beda serta memperluas kemampuannya untuk mengerti perspektif orang lain. Umumnya bayi mulai bisa mengartikan emosi orang dewasa saat berusia 7 bulan.

    6. Isap Jempol
    Kebiasaan mengisap jempol dilakukan hampir 80 persen balita. Bayi yang mengisap jempol biasanya sebagai upaya menenangkan diri. Mengisap jempol merupakan refleks normal yang terjadi pada balita untuk menenangkan dirinya saat mengalami stres, yang pada intinya bayi tersebut mencari kenyaman dan rasa aman.




      Waktu sekarang Sun May 19, 2024 9:06 pm