Kamis, 02 April 2009 , 08:05:00
Dugaan David Dibunuh Menguat
Ragukan Penyidikan Polisi Singapura
JAKARTA--Tim verifikasi independen mengumpulkan sejumlah kejanggalan dalam kematian David Hartanto Widjaja. Kematian mahasiswa Indonesia di Nangyang Technology University (NTU), Singapura, yang diduga mencoba membunuh dosennya lantas bunuh diri itu terkait motif ekonomi. Untuk memastikan hal itu, tim akan berangkat ke Singapura dan mengumpulkan fakta. ’’Riset David bernilai ekonomi tinggi. Dibunuhnya diduga juga karena motif ekonomi,’’ kata anggota Tim Verifikasi Iwan Piliang di Jakarta kemarin (1/4). Kata Iwan, diduga kuat kematian David terkait risetnya berjudul Multiview aquisition from multicamera configuration for person adaptive 3D display. Penelitian itu dibuatnya sebagai tugas akhir menggunakan teknologi riset yang canggih.
Berdasar sejumlah keterangan rekan korban, terang Iwan, hasil riset itu bisa diaplikasikan di dunia pertahanan. Alat yang dikembangkan itu dapat digunakan untuk mencari seseorang yang berada dalam kerumunan dengan menggunakan identifikasi retina ataupun sidik jari. ’’Untuk risetnya itu David dirujuk ke laboratorium EEE 3 Information System Research Laboratory di NTU,’’ terangnya. Tim, lanjut dia, akan melakukan verifikasi ke Institut Teknologi Bandung, bertemu Ary Setiadi di Laboratorium Teknik VIII hari ini. ’’Baru setelah itu kami berangkat ke Singapura,’’ terangnya.
Menurut Iwan, kecurigaan makin bertambah pascakematian dua staf peneliti asal China, Zhou Zheng, 24, dan Hu Kunlun, yang bekerja di laboratorium NTU tempat David menuntut ilmu selama empat tahun ini. Tim juga akan memverifikasi informasi yang menyebutkan David berteriak, ’’They want to kill me!’’ yang didengar oleh seorang office boy NTU sesaat sebelum David ditemukan tewas. ’’Bila itu teriakan David, artinya pada saat kejadian, dia dikejar oleh lebih dari satu orang. Kalau kita dapat siapa 'they' itu, ceritanya bisa panjang,’’ terangnya. Kakak kandung David, William Hartono Widjaja, mengatakan, Singapura diduga sengaja menyembunyikan penyebab kematian David.
Pihak yang menyembunyikan informasi kematian itu adalah pengelola kampus NTU dan kepolisian Singapura. ’’Ada sejumlah kejanggalan terkait kematian adik saya yang sengaja disebarkan oleh NTU untuk menutupi kasus ini,’’ katanya. Dia juga menyayangkan kurangnya peran pemerintah Indonesia dan KBRI di Singapura. ’’Pemerintah cuma memantau dan menunggu saya. Seharusnya pemerintah Indonesia menekan Singapura untuk mengusut kasus ini,’’ tutur William. Bahkan, William mengaku kecewa karena Polri tidak merespons kasus ini kendati sudah dua kali datang. ’’Dari Mabes Polri kami diminta datang ke Deplu, tapi Deplu malah mempertanyakan mengapa tidak ke Mabes Polri,’’ ujarnya.
Sampai saat ini belum ada informasi resmi dari kepolisian Singapura terkait penyebab kematian David pada 2 Maret 2009. Mereka hanya mengatakan, David tewas terjatuh dari gedung. Media Singapura lantas membuat berita bahwa David tewas bunuh diri usai menusuk profesornya, Chan Kap Luk. Juga diberitakan bahwa penyebab David bunuh diri adalah frustrasi karena beasiswanya dihentikan. (zul/iro)
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo