Sinar Matahari Siang Picu Kanker Kulit
Sinar matahari di pagi hari sangat baik bagi kesehatan segala usia. Namun perhatikan waktu Anda dan keluarga terpapar sinar matahari langsung. Anak yang terkena matahari saat terik rentan terkena kanker kulit di kemudian hari.
Ahli kanker mengatakan bahwa anak-anak harus diajarkan
melindungi kulit dari sinar matahari sejak dini, terutama saat di sekolah. Penelitian terbaru menemukan hampir 40 persen dari siswa menderita terbakar matahari saat di sekolah.
Seperti dilansir pada Daily Mail, hampir setengah orang tua dari 1.000 orang tua melaporkan bahwa anak-anak mereka terbakar matahari ketika di sekolah. Kulit anak sangat sensitif terhadap sinar matahari. Hal ini membuat mereka rentan terhadap kanker kulit di kemudian hari.
Richard Clifford, anggota aliansi amal Kanker Kulit Inggris (Scuk), mengatakan bahwa anak-anak yang terlalu sering terkena sinar matahari akan mendapatkan banyak masalah kesehatan di kemudian hari. "Penting bagi mereka menggunakan tabir surya dan sunblock untuk mengurangi resiko."
Menurutnya, sangat penting bagi pihak sekolah untuk mengambil peran. Guru harus mengingatkan murid-murid mereka untuk tidak hanya menggunakan sunblock tetapi juga menggunakan topi ketika berada diluar ruangan.
Meskipun hanya setengah orang tua yang melaporkan hal tersebut, 45
persen di antaranya tidak khawatir akan penyakit ini. Padahal, kanker
kulit ganas seperti malignant melanoma telah membunuh 2 ribu orang
setiap tahun.
"Sengatan matahari pada kulit anak dapat melipatgandakan resiko kanker kulit di masa depan," ujar Dr Andrew Wright, konsultan dermatologis di St Luke's Hospital, Bradford.
Di Indonesia sendiri, penderita kanker kulit semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sinar ultraviolet pada matahari yang bertanggung jawab atas kerusakan sel-sel kulit dan memicu berkembangnya kanker terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Walaupun orang Indonesia diuntungkan karena memiliki pigmen cokelat kehitaman yang melindungi kulit dari sinar ultraviolet, terbakar matahari secara terus menerus tentu akan meningkatkan resiko kanker kulit terutama bagi anak.
Namun, bukan berarti anak harus benar-benar terhindar dari matahari karena pada jam-jam tertentu, seperti pada pagi hari, sinar matahari sangat baik untuk pertumbuhan anak. Sinar matahari pagi dapat merangsang kulit memproduksi vitamin D yang penting bagi kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh.
Pada rentang waktu 10 pagi hingga 4 sore, anak-anak dianjurkan untuk
terhindar dari sinar matahari. Karena, pada rentang waktu tersebutlah
sinar matahari mengandung banyak sinar ultraviolet yang berbahaya.
Sinar matahari di pagi hari sangat baik bagi kesehatan segala usia. Namun perhatikan waktu Anda dan keluarga terpapar sinar matahari langsung. Anak yang terkena matahari saat terik rentan terkena kanker kulit di kemudian hari.
Ahli kanker mengatakan bahwa anak-anak harus diajarkan
melindungi kulit dari sinar matahari sejak dini, terutama saat di sekolah. Penelitian terbaru menemukan hampir 40 persen dari siswa menderita terbakar matahari saat di sekolah.
Seperti dilansir pada Daily Mail, hampir setengah orang tua dari 1.000 orang tua melaporkan bahwa anak-anak mereka terbakar matahari ketika di sekolah. Kulit anak sangat sensitif terhadap sinar matahari. Hal ini membuat mereka rentan terhadap kanker kulit di kemudian hari.
Richard Clifford, anggota aliansi amal Kanker Kulit Inggris (Scuk), mengatakan bahwa anak-anak yang terlalu sering terkena sinar matahari akan mendapatkan banyak masalah kesehatan di kemudian hari. "Penting bagi mereka menggunakan tabir surya dan sunblock untuk mengurangi resiko."
Menurutnya, sangat penting bagi pihak sekolah untuk mengambil peran. Guru harus mengingatkan murid-murid mereka untuk tidak hanya menggunakan sunblock tetapi juga menggunakan topi ketika berada diluar ruangan.
Meskipun hanya setengah orang tua yang melaporkan hal tersebut, 45
persen di antaranya tidak khawatir akan penyakit ini. Padahal, kanker
kulit ganas seperti malignant melanoma telah membunuh 2 ribu orang
setiap tahun.
"Sengatan matahari pada kulit anak dapat melipatgandakan resiko kanker kulit di masa depan," ujar Dr Andrew Wright, konsultan dermatologis di St Luke's Hospital, Bradford.
Di Indonesia sendiri, penderita kanker kulit semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sinar ultraviolet pada matahari yang bertanggung jawab atas kerusakan sel-sel kulit dan memicu berkembangnya kanker terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Walaupun orang Indonesia diuntungkan karena memiliki pigmen cokelat kehitaman yang melindungi kulit dari sinar ultraviolet, terbakar matahari secara terus menerus tentu akan meningkatkan resiko kanker kulit terutama bagi anak.
Namun, bukan berarti anak harus benar-benar terhindar dari matahari karena pada jam-jam tertentu, seperti pada pagi hari, sinar matahari sangat baik untuk pertumbuhan anak. Sinar matahari pagi dapat merangsang kulit memproduksi vitamin D yang penting bagi kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh.
Pada rentang waktu 10 pagi hingga 4 sore, anak-anak dianjurkan untuk
terhindar dari sinar matahari. Karena, pada rentang waktu tersebutlah
sinar matahari mengandung banyak sinar ultraviolet yang berbahaya.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo