Mentimun Pun Bisa Menebar Maut!
Masyarakat Eropa dalam beberapa hari ini dikejutkan dengan merebaknya wabah bakteri e-coli yang terdapat pada sayuran mentimun. Bahkan di Jerman, bakteri e-coli yang terdapat pada sayuran yang diyakini banyak memberikan khasiat positif bagi tubuh ini dikabarkan telah merenggut nyawa 14 orang.
Selama ini masyarakat Eropa memang cukup tanggap apabila terdengar kabar kurang baik, terutama menyangkut makanan yang mereka konsumsi. Pasalnya peredaran makanan di sesama negara satu benua itu begitu cepat sehingga penyebaran wabah penyakit yang berasal dari makanan, hewan ataupun udara dikhawatirkan dapat dengan mudah tersebar.
Begitupula yang terjadi dengan mentimun ini. Para ahli kesehatan meyakini bakteri e-coli itu berasal dari Spanyol. Para pejabat kesehatan Spanyol juga buru-buru menepis tudingan itu, sambil menambahkan mereka masih melakukan penyelidikan.
Badan kesehatan dunia PBB, WHO menyebut penyebaran wabah itu menjangkau wilayah yang 'sangat luas dan menyedihkan.' WHO telah mendesak sejumlah negara untuk bekerja sama dalam menemukan sumber penyakit tersebut.
Menurut BBC, lembaga penanggulangan wabah penyakit di Jerman, Robert Koch Institute (RKI) mengakui terjadinya 329 kasus terkait mentimun beracun tersebut. Bahkan sejumlah laporan lainnya menyebut 1.200 kasus telah terjadi.
Di Swedia, pemerintah setempat telah mencurigai 36 orang terinfeksi bakteri e-coli dan seluruhnya telah bepergian ke Jerman. ''Kami berharap jumlah yang terkena virus berkurang, tapi kenyataannya justru lebih buruk,'' kata Oliver Grieve, ahli medis dari lembaga kesehatan University Medical Centre Schleswig Holstein.
Kasus serupa juga terjadi di Inggris, Swiss, Denmark dan Belanda. Dalam banyak kasus, gangguan pada sistem saluran pencernaan telah memicu terjadinya sindrom hemolitic uremik (SHU) yang merupakan penyebab gagal ginjal akut, umumnya pada anak-anak. Sindrom ini ditandai dengan tiga gejala klinis, yakni animea hemolitik mikroangiopati, trombositopeni dan gagal ginjal akut. Pada fase akut membutuhkan penanganan serius guna menghindari kematian atau kerusakan fungsi ginjal.
Kecurigaan kini mengarah pada mentimun yang diimpor Spanyol dari Jerman dan diekspor ke negara Eropa lainnya. Uni Eropa juga mencurigai mentimun dari Almeria dan Malaga adalah sumber awal penyebaran penyakit tersebut. [republika]
Masyarakat Eropa dalam beberapa hari ini dikejutkan dengan merebaknya wabah bakteri e-coli yang terdapat pada sayuran mentimun. Bahkan di Jerman, bakteri e-coli yang terdapat pada sayuran yang diyakini banyak memberikan khasiat positif bagi tubuh ini dikabarkan telah merenggut nyawa 14 orang.
Selama ini masyarakat Eropa memang cukup tanggap apabila terdengar kabar kurang baik, terutama menyangkut makanan yang mereka konsumsi. Pasalnya peredaran makanan di sesama negara satu benua itu begitu cepat sehingga penyebaran wabah penyakit yang berasal dari makanan, hewan ataupun udara dikhawatirkan dapat dengan mudah tersebar.
Begitupula yang terjadi dengan mentimun ini. Para ahli kesehatan meyakini bakteri e-coli itu berasal dari Spanyol. Para pejabat kesehatan Spanyol juga buru-buru menepis tudingan itu, sambil menambahkan mereka masih melakukan penyelidikan.
Badan kesehatan dunia PBB, WHO menyebut penyebaran wabah itu menjangkau wilayah yang 'sangat luas dan menyedihkan.' WHO telah mendesak sejumlah negara untuk bekerja sama dalam menemukan sumber penyakit tersebut.
Menurut BBC, lembaga penanggulangan wabah penyakit di Jerman, Robert Koch Institute (RKI) mengakui terjadinya 329 kasus terkait mentimun beracun tersebut. Bahkan sejumlah laporan lainnya menyebut 1.200 kasus telah terjadi.
Di Swedia, pemerintah setempat telah mencurigai 36 orang terinfeksi bakteri e-coli dan seluruhnya telah bepergian ke Jerman. ''Kami berharap jumlah yang terkena virus berkurang, tapi kenyataannya justru lebih buruk,'' kata Oliver Grieve, ahli medis dari lembaga kesehatan University Medical Centre Schleswig Holstein.
Kasus serupa juga terjadi di Inggris, Swiss, Denmark dan Belanda. Dalam banyak kasus, gangguan pada sistem saluran pencernaan telah memicu terjadinya sindrom hemolitic uremik (SHU) yang merupakan penyebab gagal ginjal akut, umumnya pada anak-anak. Sindrom ini ditandai dengan tiga gejala klinis, yakni animea hemolitik mikroangiopati, trombositopeni dan gagal ginjal akut. Pada fase akut membutuhkan penanganan serius guna menghindari kematian atau kerusakan fungsi ginjal.
Kecurigaan kini mengarah pada mentimun yang diimpor Spanyol dari Jerman dan diekspor ke negara Eropa lainnya. Uni Eropa juga mencurigai mentimun dari Almeria dan Malaga adalah sumber awal penyebaran penyakit tersebut. [republika]
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo