Keputihan pada Ibu Hamil Bisa Bikin Bayi Lahir Prematur
Infeksi bakteri adalah penyebab keputihan yang tak hanya menyebabkan rasa gatal serta bau tak sedap. Pada ibu hamil, infeksi tersebut harus dideteksi sejak dini karena bisa menyebabkan kelahiran prematur pada bayi yang dikandungnya.
Keputihan merupakan salah satu gejala infeksi vagina yang disebut vaginosis bakteri. Infeksi ini terjadi karena ada ketidakseimbangan flora normal di vagina, yang antara lain dipicu oleh penggunaan douche atau pembersih vagina secara berlebihan.
Pembersihan vagina yang berlebihan menyebabkan bakteri Lactobacillus yang memang seharusnya ada di vagina ikut mati. Berkurangnya populasi Lactobacillus memicu peningkatan jumlah bakteri anaerob, yang menyebabkan vagina rentan mengalami peradangan.
Hingga kini sebenarnya tidak diketahui pasti bagaimana vaginosis bakteri bisa menyebabkan kelahiran prematur. Namun berbagai penelitian yang dilakukan selama ini menunjukkan hasil yang konsisten bahwa semua jenis infeksi terutama di vagina bisa memicu kelahiran prematur.
"Lebih dari 50 persen kelahiran prematur dipicu oleh infeksi. Nah, jenis infeksi yang paling sering menjadi pemicu adalah infeksi vagina yang dipicu oleh bakteri," ungkap Dr Ari Sungkar, SpOG, ahli kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) usai dilantik sebagai doktor di kampus FKUI Salemba.
Keputihan yang disebabkan oleh vaginosis bakteri ditandai dengan kenaikan pH atau tingkat keasaman. Normalnya pH cairan vagina berkisar pada 4,5 ke bawah, sedangkan jika terjadi infeksi vaginosis bakteri pH akan meningkat hingga mendekati 7.
Untuk saat ini, pemeriksaan pH masih sulit dilakukan sendiri sehingga lebih baik ibu hamil segera memeriksakan diri apabila mengalami keputihan. Adapun keputihan yang perlu diwaspadai antara lain jika terjadi perubahan bau dan warna pada lendir vagina dan memicu rasa gatal.
Pencegahan vaginosis bakteri penting dilakukan karena biaya yang harus dikeluarkan jika terjadi kelahiran prematur sangat besar. Selain meningkatkan risiko kematian hingga 40 kali lipat, bayi yang lahir prematur rentan mengalami cerebral palsy, gangguan kognitif serta kebutaan.
Sementara jika bisa dideteksi sejak dini, vaginosis bakteri mudah diatasi dengan pemberian antibiotik yang harganya sangat murah karena banyak tersedia versi generiknya. Dr Ali menyarankan, pemeriksaan pH sebagai deteksi dini vaginosis bakteri penting dilakukan sejak trimester ke-2 kehamilan.
Infeksi bakteri adalah penyebab keputihan yang tak hanya menyebabkan rasa gatal serta bau tak sedap. Pada ibu hamil, infeksi tersebut harus dideteksi sejak dini karena bisa menyebabkan kelahiran prematur pada bayi yang dikandungnya.
Keputihan merupakan salah satu gejala infeksi vagina yang disebut vaginosis bakteri. Infeksi ini terjadi karena ada ketidakseimbangan flora normal di vagina, yang antara lain dipicu oleh penggunaan douche atau pembersih vagina secara berlebihan.
Pembersihan vagina yang berlebihan menyebabkan bakteri Lactobacillus yang memang seharusnya ada di vagina ikut mati. Berkurangnya populasi Lactobacillus memicu peningkatan jumlah bakteri anaerob, yang menyebabkan vagina rentan mengalami peradangan.
Hingga kini sebenarnya tidak diketahui pasti bagaimana vaginosis bakteri bisa menyebabkan kelahiran prematur. Namun berbagai penelitian yang dilakukan selama ini menunjukkan hasil yang konsisten bahwa semua jenis infeksi terutama di vagina bisa memicu kelahiran prematur.
"Lebih dari 50 persen kelahiran prematur dipicu oleh infeksi. Nah, jenis infeksi yang paling sering menjadi pemicu adalah infeksi vagina yang dipicu oleh bakteri," ungkap Dr Ari Sungkar, SpOG, ahli kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) usai dilantik sebagai doktor di kampus FKUI Salemba.
Keputihan yang disebabkan oleh vaginosis bakteri ditandai dengan kenaikan pH atau tingkat keasaman. Normalnya pH cairan vagina berkisar pada 4,5 ke bawah, sedangkan jika terjadi infeksi vaginosis bakteri pH akan meningkat hingga mendekati 7.
Untuk saat ini, pemeriksaan pH masih sulit dilakukan sendiri sehingga lebih baik ibu hamil segera memeriksakan diri apabila mengalami keputihan. Adapun keputihan yang perlu diwaspadai antara lain jika terjadi perubahan bau dan warna pada lendir vagina dan memicu rasa gatal.
Pencegahan vaginosis bakteri penting dilakukan karena biaya yang harus dikeluarkan jika terjadi kelahiran prematur sangat besar. Selain meningkatkan risiko kematian hingga 40 kali lipat, bayi yang lahir prematur rentan mengalami cerebral palsy, gangguan kognitif serta kebutaan.
Sementara jika bisa dideteksi sejak dini, vaginosis bakteri mudah diatasi dengan pemberian antibiotik yang harganya sangat murah karena banyak tersedia versi generiknya. Dr Ali menyarankan, pemeriksaan pH sebagai deteksi dini vaginosis bakteri penting dilakukan sejak trimester ke-2 kehamilan.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo