Memilih Cairan Lubrikan
Salah satu penyebab wanita sulit orgasme, adalah karena kurangnya lubrikasi. Kekurangan lubrikasi saat penetrasi, akan mengakibatkan rasa sakit pada Miss V, sehingga wanita tidak bisa mencapai klimaks.
Untuk mengatasi masalah tersebut, menggunakan cairan lubrikan biasanya menjadi solusinya. Dikutip dari Intimate Medicine, produk-produk lubrikasi bisa memberi sensasi kenikmatan yang lebih tinggi saat penetrasi seks. Selain itu, lubrikan juga mengurangi gesekan antara penis dan vagina, yang mungkin terjadi saat stimulasi pada penis atau klitoris.
Selain itu, cairan lubrikan juga bisa membuat momen bercinta lebih menyenangkan, sehingga hubungan seks tidak membosankan. Produk ini pun memungkinkan kegiatan bercinta berlangsung lebih lama, karena membuat area Miss V lebih lembab dan bisa diaplikasikan berulang-ulang.
Cairan lubrikan terbagi menjadi tiga jenis; berbahan dasar silikon, minyak dan air. Pertanyaannya, mana lubrikan yang lebih baik? Hal itu tergantung dari apa yang Anda inginkan atau butuhkan saat berhubungan seks. Setiap jenis lubrikan punya karakter yang cukup berbeda.
Lubrikan berbahan dasar air
Paling populer dan banyak dipasarkan. Biasanya mudah dibersihkan, cukup dibilas dengan air setelah berhubungan seks. Lubrikan jenis ini lebih nyaman digunakan. Namun harus diaplikasikan berulang kali jika menginginkan kelembaban ekstra, karena sifatnya mudah terserap ke permukaan kulit.
Lubrikan berbahan dasar silikon
Teksturnya lebih tebal, tidak cepat kering dan tidak bisa terserap kulit atau masuk ke dalam tubuh. Lubrikan silikon bisa tahan lama di atas permukaan kulit dan menyediakan kelembaban lebih lama. Jenis ini cocok bagi Anda yang ingin melakukan foreplay dan penetrasi seks lebih lama. Karena sifatnya water resistant, untuk membersihkannya diperlukan air dan sabun.
Lubrikan berbahan dasar minyak
Bisa dibilang cukup baik karena tidak terlalu basah atau lengket. Namun karena terbuat dari minyak, lubrikan ini agak sulit dicuci setelah menempel pada vagina. Lubrikan minyak juga bisa mengurangi kualitas sperma, sehingga kurang tepat bagi suami-istri yang mendambakan kehamilan.
Meskipun ketiganya cenderung aman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Sejumlah bahan dalam cairan lubrikan bisa menyebabkan gatal-gatal dan rasa terbakar. Biasanya terjadi pada kulit sensitif, atau ada reaksi alergi. Jika Anda merasakan gejala tersebut, segera hentikan penggunaan. Beberapa lubrikan juga bisa memicu infeksi, biasanya yang mengandung gliserin. Jadi, perhatikan benar-benar informasi bahan yang ada di kemasan sebelum membeli.
Salah satu penyebab wanita sulit orgasme, adalah karena kurangnya lubrikasi. Kekurangan lubrikasi saat penetrasi, akan mengakibatkan rasa sakit pada Miss V, sehingga wanita tidak bisa mencapai klimaks.
Untuk mengatasi masalah tersebut, menggunakan cairan lubrikan biasanya menjadi solusinya. Dikutip dari Intimate Medicine, produk-produk lubrikasi bisa memberi sensasi kenikmatan yang lebih tinggi saat penetrasi seks. Selain itu, lubrikan juga mengurangi gesekan antara penis dan vagina, yang mungkin terjadi saat stimulasi pada penis atau klitoris.
Selain itu, cairan lubrikan juga bisa membuat momen bercinta lebih menyenangkan, sehingga hubungan seks tidak membosankan. Produk ini pun memungkinkan kegiatan bercinta berlangsung lebih lama, karena membuat area Miss V lebih lembab dan bisa diaplikasikan berulang-ulang.
Cairan lubrikan terbagi menjadi tiga jenis; berbahan dasar silikon, minyak dan air. Pertanyaannya, mana lubrikan yang lebih baik? Hal itu tergantung dari apa yang Anda inginkan atau butuhkan saat berhubungan seks. Setiap jenis lubrikan punya karakter yang cukup berbeda.
Lubrikan berbahan dasar air
Paling populer dan banyak dipasarkan. Biasanya mudah dibersihkan, cukup dibilas dengan air setelah berhubungan seks. Lubrikan jenis ini lebih nyaman digunakan. Namun harus diaplikasikan berulang kali jika menginginkan kelembaban ekstra, karena sifatnya mudah terserap ke permukaan kulit.
Lubrikan berbahan dasar silikon
Teksturnya lebih tebal, tidak cepat kering dan tidak bisa terserap kulit atau masuk ke dalam tubuh. Lubrikan silikon bisa tahan lama di atas permukaan kulit dan menyediakan kelembaban lebih lama. Jenis ini cocok bagi Anda yang ingin melakukan foreplay dan penetrasi seks lebih lama. Karena sifatnya water resistant, untuk membersihkannya diperlukan air dan sabun.
Lubrikan berbahan dasar minyak
Bisa dibilang cukup baik karena tidak terlalu basah atau lengket. Namun karena terbuat dari minyak, lubrikan ini agak sulit dicuci setelah menempel pada vagina. Lubrikan minyak juga bisa mengurangi kualitas sperma, sehingga kurang tepat bagi suami-istri yang mendambakan kehamilan.
Meskipun ketiganya cenderung aman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Sejumlah bahan dalam cairan lubrikan bisa menyebabkan gatal-gatal dan rasa terbakar. Biasanya terjadi pada kulit sensitif, atau ada reaksi alergi. Jika Anda merasakan gejala tersebut, segera hentikan penggunaan. Beberapa lubrikan juga bisa memicu infeksi, biasanya yang mengandung gliserin. Jadi, perhatikan benar-benar informasi bahan yang ada di kemasan sebelum membeli.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo