JAKARTA - Pasangan Pangeran Kelantan Tengku Mohammad Fakhry dan model Manohara Odelia Pinot tampil mesra di depan publik Sabtu malam(25/4). Itu kemunculan pertama mereka sejak tuduhan penculikan dan penganiayaan diungkap ibu Mano (panggilan Manohara), Daisy Fajrina, pada Senin (20/4).
Mengutip situs Malaysiakini, ada dua acara yang didatangi pasangan yang disorot media Indonesia dan Malaysia pada malam Minggu itu. Pertama, mereka menghadiri resepsi pernikahan anak pejabat Depkeu Malaysia Datuk Husam Musa di Kampung Kota. Sadar menjadi pusat perhatian, sepanjang acara resepsi Fakhry terus berpegangan tangan dengan istrinya. Malah, mereka juga kerap saling berbisik diselingi senyuman tipis. Saat meninggalkan gedung resepsi, Fakhry-Mano menyalami hadirin dan masyarakat yang antusias menunggu untuk menyaksikan langsung mereka.
Dari gedung pernikahan, pasangan itu kemudian meluncur ke Stadion Bukit Jalil untuk menyaksikan final Piala FA antara tim Kelantan dan Selangor. Dengan busana berbeda, kemesraan juga kembali mereka tunjukkan. Sepanjang dua jam di stadion, mereka terus bercanda di barisan terdepan penonton VIP. Meskipun terlihat bahagia, Fakhry dan Mano menolak semua ajakan wawancara dari media yang terus mengikuti mereka. Mereka hanya merespons ajakan jurnalis dengan lambaian tangan disertai senyuman.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Deplu Teguh Wardoyo mengungkapkan, Kerajaan Kelantan tidak menggubris surat yang dikirimkan Departemen Luar Negeri. Bukan hanya itu, mereka juga enggan menerima telepon dari Dubes RI di Kuala Lumpur. "Pihak Kelantan tidak mau menanggapi. Ditelepon Dubes kita tidak mau," kata Teguh kemarin. Namun, Deplu tetap berupaya agar Mano bisa bertemu keluarga. "Kita tetap terus berupaya dan membantu dan kita lindungi," jelasnya.
Manohara kini tinggal bersama putra ketiga Raja Kelantan Tengku M. Fakhri. Mano tinggal di kompleks Istana Kelantan, di salah satu rumah, di antara lima rumah di kompleks yang dijaga ketat itu.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta mengimbau pers jangan terlalu terpengaruh pada kasus Manohara saja karena banyak sekali kasus tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Malaysia yang disiksa majikannya atau terpaksa ditangkap aparat karena masuk dengan ilegal. "Ibu Daisy (ibu dari Manohara, Red) beruntung bisa bertemu pers. Tetapi, bagaimana wanita-wanita lainnya. Pers harus mencari tahu itu," harapnya. (kit/kim)
Mengutip situs Malaysiakini, ada dua acara yang didatangi pasangan yang disorot media Indonesia dan Malaysia pada malam Minggu itu. Pertama, mereka menghadiri resepsi pernikahan anak pejabat Depkeu Malaysia Datuk Husam Musa di Kampung Kota. Sadar menjadi pusat perhatian, sepanjang acara resepsi Fakhry terus berpegangan tangan dengan istrinya. Malah, mereka juga kerap saling berbisik diselingi senyuman tipis. Saat meninggalkan gedung resepsi, Fakhry-Mano menyalami hadirin dan masyarakat yang antusias menunggu untuk menyaksikan langsung mereka.
Dari gedung pernikahan, pasangan itu kemudian meluncur ke Stadion Bukit Jalil untuk menyaksikan final Piala FA antara tim Kelantan dan Selangor. Dengan busana berbeda, kemesraan juga kembali mereka tunjukkan. Sepanjang dua jam di stadion, mereka terus bercanda di barisan terdepan penonton VIP. Meskipun terlihat bahagia, Fakhry dan Mano menolak semua ajakan wawancara dari media yang terus mengikuti mereka. Mereka hanya merespons ajakan jurnalis dengan lambaian tangan disertai senyuman.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Deplu Teguh Wardoyo mengungkapkan, Kerajaan Kelantan tidak menggubris surat yang dikirimkan Departemen Luar Negeri. Bukan hanya itu, mereka juga enggan menerima telepon dari Dubes RI di Kuala Lumpur. "Pihak Kelantan tidak mau menanggapi. Ditelepon Dubes kita tidak mau," kata Teguh kemarin. Namun, Deplu tetap berupaya agar Mano bisa bertemu keluarga. "Kita tetap terus berupaya dan membantu dan kita lindungi," jelasnya.
Manohara kini tinggal bersama putra ketiga Raja Kelantan Tengku M. Fakhri. Mano tinggal di kompleks Istana Kelantan, di salah satu rumah, di antara lima rumah di kompleks yang dijaga ketat itu.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta mengimbau pers jangan terlalu terpengaruh pada kasus Manohara saja karena banyak sekali kasus tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Malaysia yang disiksa majikannya atau terpaksa ditangkap aparat karena masuk dengan ilegal. "Ibu Daisy (ibu dari Manohara, Red) beruntung bisa bertemu pers. Tetapi, bagaimana wanita-wanita lainnya. Pers harus mencari tahu itu," harapnya. (kit/kim)
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo